TILIK.ID — Pemerintah Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara (Sultra) memberi perhatian besar pada masalah kekerasan pada perempuan dan anak. Itu dibuktikan dengan melakukan program sosialisasi pencegahan melalui program Gerakan Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Program sosialisasi pencegahan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) itu digelar di Hotel Rahmat, Kecamatan Rumbia, Sabtu (8/10/2022).
Sosialisasi ini dibuka langsung oleh Pj Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin, M.Si sekaligus menyematkan Rompi kepada Ketua Satgas PPA Kabupaten Bombana Hj. Fatmawati Kasim Marewa, S.Sos.
Berdasarkan Undang-undang (UU) No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan
UU No. 35 tahun 2014 perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lembaga penyedia layanan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di tingkat kecamatan dan meningkatkan koordinasi, pengelolaan data kekerasan antar jejaring di unit kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Pj Bupati Bombana dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh DP3A Kab. Bombana. Menurutnya jika isu kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak dilakukan secara dini maka ini akan menjadi boomerang untuk kita sendiri.
Selain itu, Burhanuddin berharap melalui sosialisasi ini juga bisa menjadi wadah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat terhadap pentingnya Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak sebagai bentuk penghormatan terhadap hak asasi manusia sesuai amanat undang-undang.
Sebanyak 101 peserta sosialisasi di antaranya Satgas Kabupaten sebanyak 6 orang, Polres 2 orang, Satgas Kecamatan 22 orang, Operator Simponi (sistem informasi online) Perlindungan Perempuan dan Anak sebanyak 22 org, Ketua Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat 44 orang, dan Forum Anak Daerah 5 orang.
Ketua Satgas PPA Kabupaten Bombana Hj Fatmawati Kasin Marewa, S.Sos mengatakan masalah kekerasan pada perempuan dan anak memang harus menjadi perhatian kita.
“Karena itu kami akan terus melalukam sosialisasi pencegahan melalui program pemberdayaan keluarga, perempuan dan perlindungan,” kata Fatmawati. (ksm)
Komentar