Relawan Anies Siaga Satu?

Oleh: Ludiro Prajoko
(Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)

DALAM suatu forum diskusi, Zulfan Lindan, politikus Partai NasDem, seolah memaklumkan kepada publik rencana (culas?) KPK yang masih ngotot mengusut dugaan korupsi penyelenggaraan balap mobil Formula E. Terdengar kabar KPK akan gelar perkara, katanya. Terlepas benar tidaknya kabar dari Zulfan. Kiranya jelas, Anies menjadi sasaran untuk dijegal.

KPK memang lebih menampilkan dirinya sebagai perkakas sejenis robot berhasrat politik yang digerakkan penguasa. Di tangannya, hukum dan korupsi menjadi sepasang alat yang saling memukul. Tentu amat menyimpang dari kesejatiannya ketika didirikan: menegakkan hukum, memberantas korupsi.

Nama-nama yang jelas disebut terlibat dalam korupsi e-KTP tak tersentuh. Harun Masiku masih raib hingga kini. Sebaliknya, amat bersemangat mengurus perkara yang diduga sumir terkait Formula E.

Anies memang faktor fenomenal dalam berbagai perkara di negeri ini: pengelolaan pembangunan, kepemimpinan, ……, juga dinamika perpolitikan nasional. Sekalipun Anies tak berpartai, kapasitas-kualitas dan kinerja prestatifnya selama menjabat Gubernur DKI, memicu gelombang dukungan publik. Anies digadang menjadi Presiden.

BACA JUGA :  Formula E, Event Internasional yang Dijegal

Realitas politik itu tampaknya tepat ditangkap NasDem, PKS, dan Demokrat. Selain kalkulasi strategis seturut kepentingan masing-masing. Tiga Parpol itu diduga kuat bakal mengusung Anies. Menyadari sosok Anies bakal tak terbendung, nafsu kekuasaan mendorong para bandit politik melakukan upaya penjegalan melalui beragam aparatur: buzzeRp yang dibayar untuk tugas mencaci maki. Juga, politisi di DPRD Provinsi yang selalu mencari-cari kesalahan Gubernur, sampai kehabisan nalar.

Mendagri yang mengurus soal Pejabat Kepala Daerah, diduga oleh seorang pengamat politik, M Rizal Fadillah, berniat merekayasa Pemilu 2024 dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) yang dinilai memberikan wewenang yang terlalu besar kepada Pejabat Kepala Daerah. Mantan Presiden SBY mencium aroma ketakberesan terkait penyelenggaraan Pemilu 2024. Lalu, turun gunung.

KPK dengan senjata hukum dan korupsi, memang digdaya bila diperankan sebagai aparatur penjegal. Penjegalan itu, sesuai kodratnya, selalu dilakukan seturut skenario main kayu.
Bila Anies jatuh dijegal, tentu merubah total peta dan dinamika politik. Parpol calon pengusung Anies bakal limbung. Harapan dan rencana idealis maupun pragmatis bubar seketika. Tak tersedia figur pengganti yang memiliki daya magnetis setara Anies. Lebih dari itu, dalam tilikan penguatan demokrasi, jelas menjadi malapetaka.

BACA JUGA :  Jangan Khawatir, Prabowo Masih Bisa Menjadi Menteri untuk Ganjar

Selebihnya, merusak jalan bagi pemulihan – perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berantakan dewasa ini.

Nasib Anies tentu saja dalam genggaman tangan Tuhan. Namun, terkait politik – hukum main kayu Formula E, yang hanya bisa dilakukan penguasa, perjalanan Anies kedepan dipengaruhi sejumlah faktor, antara lain: tindakan dini dan nanti Parpol pengusung Anies. Lobi, negosiasi, saling menekan, inter dan antar pelaku kunci kekuasaan tentu berlangsung intensif. Menegangkan syaraf. Tapi, itulah sejenis ekstase politis para elit. Maka, menarik mencermati gerak–gerik mereka.

Kepedulian dan respon para pelaku penegak hukum, khususnya lawyer, para pakar hukum dan tokoh yang credible dalam perjuangan menegakkan keadilan, terhadap politik – hukum main kayu penguasa, tentu berpengaruh besar secara moral dan potensial memicu, menguatkan perlawanan secara hukum maupun politik terhadap penguasa. Bukan untuk membela Anies, tapi semata mencegah kekuasaan merudapaksa hukum dan keadilan.

Respon Relawan Anies tentu menjadi faktor penting. Relawan Anies yang tersebar di seluruh pelosok negeri, sudah semestinya menjadi kekuatan perlawanan terhadap kesewenangan, hukum main kayu, ….. yang dilakukan untuk menjegal Anies. Bila upaya penjegalan melalui isu Formula E dipaksakan, tak salah bila Relawan Anies berubah menjadi sejenis unsur kimia, lalu bersenyawa dengan BBM, semakin mengobarkan api perlawanan rakyat.

BACA JUGA :  Mengungakap Keanehan Kemenangan Sementara Prabowo-Gibran

Relawan Anies sudah semestinya bersiaga satu!

Komentar