PAN Dukung Anies, Peluang Duet Anies-Sandi Bakal Terulang di 2024

Oleh: Tarmidzi Yusuf
(Pegiat Dakwah dan Sosial)

BAGI Partai Amanat Nasional (PAN) satu-satunya jalan agar lolos  parliementary threshold atau ambang batas parlemen pada Pemilu 2024, yaitu minimal 4%, baik untuk kursi DPR maupun DPRD adalah dengan mendukung Anies Rasyid Baswedan (ABW) sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2024.

Tidak muda bagi PAN untuk lolos PT 4% pada Pileg 2024 pasca pendiri PAN, M Amien Rais keluar dari PAN dengan mendirikan Partai Ummat. Apalagi Partai Pelita besutan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin tidak lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Diperkirakan suara warga Muhammadiyah akan banyak mengalir ke Partai Ummat.

Menurut survei, arus bawah PAN alias grassroot  lebih cenderung pilihan politiknya pada Anies Rasyid Baswedan sebagai calon Presiden pilihan kader PAN ketimbang mendukung Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Erick Thohir.

Diprediksi PAN bakal lolos di Pileg 2024 bila mengusung Anies Rasyid Baswedan bersama Partai NasDem dan PKS. Gabungan Partai NasDem, PKS dan PAN sudah lebih dari cukup untuk mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden.

BACA JUGA :  Negara dalam Waqaf dan Jilbab

Partai NasDem mengoleksi 59 kursi DPR, PKS 50 kursi dan PAN 44 kursi. Total 153 kursi atau 26,6 persen. Sudah melebih ambang batas minimal persyaratan pencalonan presiden seperti dipersyaratkan dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 222 tentang presidential threshold.

Isu bergabungnya PAN dalam koalisi Partai NasDem dan PKS menguat pasca desas-desus merapatnya Sandiaga Salahuddin Uno (SSU) ke PAN pasca Partai Gerindra secara resmi mengusung Prabowo Subianto (PS) dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra akhir pekan lalu (13/8). Peluang SSU sudah tertutup di Gerindra bila berminat maju di Pilpres 2024.

Apalagi saat pengumuman Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Gerindra di Rapimnas Gerindra yang diselenggarakan di Sentul International Convention Center (SICC) Kabupaten Bogor, Jawa Barat. SSU tidak tampak hadir dengan alasan sedang melaksanakan tugas negara. Semakin menguatkan isu bakal hengkangnya SSU dari Partai Gerindra. Pindah ke PAN.

Kabar mulai retaknya PS dan SSU sudah santer terdengar setahun terakhir ini pasca maraknya dukungan deklarasi agar SSU maju kembali dalam hajatan lima tahunan mendatang, Pilpres 2024.

BACA JUGA :  Dua Program Timnas AMIN untuk Pemberantasan Korupsi

Tidak menutup kemungkinan SSU akan kembali lagi ke PAN. Pada Pilpres 2019, SSU sempat ‘hengkang’ dari Partai Gerindra. Pindah sekoci ke PAN. Reuni PAN dan SSU tampaknya bakal berlabuh kembali ke PAN pasca Gerindra secara resmi mengumumkan PS sebagai calon presiden.

Kembalinya SSU ke PAN membuka peluang PAN mendukung Anies Rasyid Baswedan. Sandiaga Salahuddin Uno relatif lebih mudah diterima oleh Partai NasDem dan PKS bila duet Anies-Sandi kembali terjadi di Pilpres 2024.

Walaupun PAN sudah bergabung bersama Golkar dan PPP di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), tidak menutup kemungkinan PAN keluar dari KIB. Soalnya KIB belum ada kepastian siapa bakal calon presiden yang akan diusung. Belum ada kesepakatan diantara partai koalisi KIB akan mendukung siapa di Pilpres 2024.

Kabarnya lagi Partai NasDem, PKS dan kemungkinan PAN akan mendeklarasikan dukungannya untuk Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden tahun 2024 awal Oktober 2022 mendatang. Menjelang Anies Rasyid Baswedan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, 16 Oktober 2022 yang akan datang.

BACA JUGA :  Cukup Serahkan Anies Sajalah!

Dengan berkembangnya rumor PAN dan SSU mulai “CLBK”, “cinta lama bersemi kembali” membuka peluang PAN mendukung duet Anies-Sandi di Pilpres 2024. Akankah duet ‘maut’ Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 bakal terulang kembali di Pilpres 2024?  Wait and see.

Garut, 21 Muharram 1444/19 Agustus 2022

Komentar