Forhati Gelar Cerdas Digital bagi Siswa Daerah Sampai September

TILIK.ID — Majelis Nasional Forum Alumni HMI Wati (MN Forhati) kembali melanjutkan program-program kerjanya setelah dihambat oleh pandemi Covid-19.

Salah satu program kerjanya yang kembali dilaksanakan adalah pembinan Cerdas Digital 2022 bagi Siswa di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Rabu (15/6/2022). Kegiatan yang sama dilanjutkan di berbagai daerah sampai bulan September.

Kegiatan yang bertempat di SMA 1 Ciampea itu mengambil tema Edukasi, Komunikasi, dan Kreasi, yang merupakan hasil kerjasama MN Forhati dengan Kementerian Kominfo RI, ICMI,  Bank Syariah Indonesia, Bulog, Laznas BSMU, BPJS Ketenagakerjaan, dan G20.

Kegiatan yang dihadiri langsung Koordinator Presidium MN Forhati Hj Hanifah Husein yang didampingi Sekjen Hj Farida Islahiyah Sihite, dan perwakilan mitra kerjasama itu diikuti 70 siswa dan 50-an orangtua siswa dengan moderator Hj Kasmawati Kasim Marewa.

Kegiatan dibagi dua sesi, masing-masing untuk siswa dan orang tua. Workshop juga menghadirkan dua nara sumber yang berkompeten, yaitu Endahing N.I. Pustakasari dan Content Creator Setyohadi Wiratmoko.

Endahing membawakan materi edukasi dengan topik “Bijak Bergaya Hidup Digital”, sedang Setyohadi mengajari siswa siswi membuat konten-konten digital. Hadi mengajak pelajar untuk berkreasi menciptakan konten-konten untuk media sosial.

Dalam paparannya, Endahiing dari Yayasan Komunitas Berdaya Indonesia mengatakan, perilaku digital telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Dunia digital tak bisa dihindari, meseki tak sedikit memberi dampak negatif.

BACA JUGA :  KAHMI: Berubah atau Punah

Karena itu, Endahing mengajak masyarakat untuk memanfaatkan teknologi digital ini menjadi ‘menghasilkan’, bukan ‘menghabiskan’.

“Menjadi masyarakat digital yang produktif maksimal dan bijak, maka dalam bergaya hidup digital lebih banyak ‘menghasilkan’ daripada ‘menghabiskan’,” kata Endahing.

Supaya bisa menghasilkan, Endahing memberi tips strategi bijak bergaya hidup digital. Salah satunya membatasi
memeriksa status media sosial. Chatting, dan email.

“Atur durasi sesuai kebutuhan, bukan keinginan semata dan beri jeda untuk rehat. Misalnya, mematikan HP saat makan bersama, jelang tidur, berkumpul dengan keluarga, sekolah, dan lain-lain. Nyalakan HP sebentar untuk hiburan,” katanya.

Kedua, pikirkan tentang dampak perilaku online kita terhadap kesehatan diri sendiri atau orang lain dan lakukan bagian kita untuk menciptakan lingkungan sosial online yang positif.

“Boleh berpendapat kritis asalkan dapat dipertanggungjawabkan dan memikirkan dampaknya bagi orang lain, jadi hindari komentar negatif atau julid,” ujarnya lagi.

Saran lain dari Endahing N.I. Pustakasari, ciptakan dunia online yang disesuaikan dengan minat dan nilai diri. Carilah koneksi sosial yang meningkatkan kesejahteraan kita daripada merusaknya, seperti yang dilakukan saat offline.

BACA JUGA :  MN FORHATI-Kemensos Serahkan Ribuan Paket Sembako di Kabupaten dan Kota Tangerang

“Selektif tentang siapa yang dilibatkan dalam jejaring sosial kita, dan pastikan jejaring sosial online kita memperkaya hidup kita,” katanya lagi.

Dikatakan, ketika kita tulus di media sosial, kita tidak akan terlalu stres dan merasa lebih terhubung. Jadi, hindari bersaing dalam jaringan dan jadilah diri sendiri. Perhatikan saat berkomentar.

Kecuali jika pekerjaan melibatkan panggilan, pertimbangkan untuk mematikan notifikasi email di luar jam kerja. Lalu, tetapkan batasan diri bila terlibat dalam aktivitas ekonomi online, pertimbangkan kebutuhan bukan keinginan.

“Matikan semua layar, termasuk telepon, komputer, dan televisi, setidaknya satu jam sebelum tidur,” katanya lagi.

Menurut Endahing, virtual reality memang menarik, namun representasi eksistensi manusia yang sebenarnya berada dalam kehidupan nyata. Selektif tentang siapa yang dilibatkan dalam jejaring sosial kita, dan pastikan jejaring sosial online kita memperkaya hidup kita.

Yang perlu dilakukan untuk gaya hidup digital minimalis, saran Endahing, adalah pertama, pikir kembali manfaat gawai dan aplikasinya.

Kedua, gadget detox dan social media dasting. Ketiga, memilih konten sesuai minat dan passion serta mendukung self-development dan self-awareness.

Keempat, tentukan durasi penggunaan gawai. Misalnya, 1-2 jam/hari. Salanjutnya batasi pertemanan di media sosial, dan sebaliknya lebih sering aktivitas offline bersama keluarga dan teman.

BACA JUGA :  Menyimak Dialog Refly Harun dan Akbar Faizal, Banyak Hal Terkuak

Pada program MN Forhati ini, konten kreator Setyohadi memberi pengetahuan teknik membuat konten digital kepada para siswa. Hadi lebih banyak mengulas teknik membuat video, audiovisual, dan lainnya.

Untuk membuat konten video, Hadi mengatakan semua dimulai dari ide dan konsep. Kemudian mambuat script atau naskah, lalu menentukan tim produksi, membuat panduan gambar, kemudian membuat jadwal produksi, menentukan peralatan produksi, mencari figuran dan lokasi, merinci anggaran, dan terakhir reading dan rehearsal.

Kegiatan workshop berokutnya digelar di Cianjur pada 22 Juni 2022 bertempat di SMK Ashabul Yamin. Kemudian pada Juli bertempat di Madrasah Aliyah Putri PUI.

Kemudian pada 21 Juli bertempat di Madrasah Aliyah Bani Hakim Bekasi. Pada Agustus digelar di Yayasan Sahidah Kampung Pabuaran Desa Dukuh Kecamatan Cikupa Tangerang pada 6 Agustus 2022.

Selanjutnya diadakan di SMKN 2 Rangkas Bitung Lebak Banten. Di bulan yang sama digelar di SMAN 1 Kota Serang Banten pada akhir Aguatus 2022.

Kemudian dilanjutkan di SMK Mathlatul Anwar Sukalangu Pandeglang, dan SMUN 1 Pelabuhan Ratu Sukabumi Jawa Barat di bulan September. (lms)

Komentar