Oleh: Isa Ansori
(Kolumnis, Tinggal di Surabaya)
SEIRING dengan mendekatnya masa kepemimpinan Anies di Jakarta, Anies banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang membuat Indonesia melambung di mata dunia.
Hattricks yang dilakukan Anies adalah setelah melaksanakan peresmian JIS dengan menghadirkan tim internasional usia 18 tahun dari Eropa, Anies lanjut menjalankan misi diplomasi dagang dengan tiga negara Eropa, Inggris, Jerman dan Perancis dan hasilnya luar biasa. Anies mampu menghasilkan kerjasama investasi antar Jakarta dengan kota-kota di tiga negara tersebut.
Selanjutnya Anies mampu membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia khususnya Jakarta sudah aman dan sudah siap melakukan pemilihan ekonomi. Anies menyelenggarakan event internasional Formula E yang akan disiarkan ke 170 negara dan event ini hanya menunggu detik detik pelaksanaannya, 4 Juni 2022.
Seluruh persiapan sudah diselesaikan 100 persen dan bahkan peralatan para peserta sudah hadir di Jakarta dan mereka sedang melakukan persiapan dan menjajal arena. Luar biasa Anies dalam mewujudkan janji janji politik kepada rakyat Jakarta: Maju Kotanya Bahagia Warganya.
Prestasi yang diraih oleh Anies tentu tidak akan membuat semua orang senang, apalagi kalau prestasi itu membuat nama Anies dalam berbagai survei mengalami trends kenaikan. Trends kenaikan nama Anies dalam berbagai survei bisa dipastikan sebagai sebuah realitas sebenarnya, karena apa yang dilakukan oleh Anies semuanya bisa dibuktikan, dilihat dan dirasakan.
Seiring dengan trends kenaikan nama Anies di bursa Capres 2024, upaya untuk mengganggu dan memfitnah Anies tentu akan dilakukan semakin gencar dan akan semakin berani, karena bagi mereka pembenci Anies, Anies tidak boleh jadi presiden. Para pembenci Anies akan semakin gusar dan ketakutan kalau perubahan Indonesia kearah yang lebih baik dilakukan oleh Anies.
Apa yang dilakukan oleh para pembenci Anies adalah sebuah keniscayaan, karena memang mereka selama ini bekerja untuk para cukong dan oligarki yang memang merusak negara dan merampok uang negara.
Sebut saja deretan nama nama para pembenci Anies yang selama ini getol melakukan fitnah dan menyebarkan berita berita bohong tentang Anies. Di sana ada Giring, Ketua PSI, Ade Armando, Eko Kuntadhi, Abu Janda, Ruhut Sitompul dan nama nama lain yang mencederai dunia media sosial dengan berita bohong dan ujaran kebenciannya.
Setelah Giring dengan tuduhan pembohong kepada Anies, disusul oleh Ade Armando bahwa dia akan menghadang Anies, lalu Ruhut dengan meme rasis yang sampai sekarang belum diproses, lalu video bohong yang disebarkan oleh Eko Kuntadhi ketika Anies meresmikan JIS lalu ada kilasan bendera zionist Israel dan yang terbaru hujatan dari dari PSI dan PDIP Jakarta, tentang pelaksanaan Formula E yang tiketnya tidak banyak dibeli oleh tourist lokal.
Serangan terhadap Anies di detik detik menjelang Anies selesai masa tugasnya akan semakin gencar dilakukan, karena bagi mereka tugasnya hanya satu, nama Anies tidak boleh baik, nama Anies tidak boleh terkenal dan nama Anies tidak boleh diterima oleh masyarakat Indonesia.
Mereka akan bekerja secara sistematis dan massif, padahal calon presiden tidak hanya Anies, ada nama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Hanya Anies yang mereka ganggu dan mereka bully, mengapa?
Gangguan mereka terhadap Anies akan semakin mengada ada dan tidak rasional, karena mereka memang sudah kehilangan akal dan cara untuk menjatuhkan Anies. Karena memang tidak ada celah untuk itu. Apa yang dilakukan oleh Anies adalah sebuah realitas yang tidak mengada ada.
Bagi mereka tidak penting apakah yang dilakukan itu adalah fitnah, berita bohong atau sesuatu yang tidak rasional, bagi mereka yang terpenting adalah Anies dipersepsikan jelek oleh masyarakat pemilih kelak.
Anies tentu bukanlah orang yang bodoh dan gampang terpancing emosinya, Anies tidak selalu menanggapi apa yang dilakukan oleh mereka, kalau toh harus ditanggapi, Anies melakukannya secara terukur dan dengan nada yang jenaka, sehingga keseriusan mereka dianggap sebagai gurauan yang tidak perlu ditanggapi dengan serius.
Anies lebih fokus terhadap kerja kerja yang sudah dijanjikan untuk rakyat Jakarta, sehingga apa yang dilakukan oleh Anies semakin meninggalkan mereka dengan asumsi asumsi dan stigma-stigma kotor yang mereka miliki.
Rakyat Jakarta tak ada yang percaya mereka, rakyat Jakarta sangat percaya terhadap Anies, dan mereka merasakan kerja-kerja Anies untuk mereka. Berdasarkan survei beberapa waktu yang lalu tingkat kepuasan masyarakat Jakarta terhadap Anies melebihi angka 80 persen, tepatnya diangka 86 persen.
Membiarkan Anies sendirian berjuang untuk menjadikan Indonesia lebih baik, Indonesia yang damai dan adil, tentu tidak elok, karena urusan Indonesia adalah urusan kita bersama yang masih mencintai Indonesia.
Relawan dan pendukung Anies adalah orang-orang yang tulus bekerja untuk Indonesia lebih baik. Sehingga membiarkan Anies sendirian bekerja tentu tidak akan dibiarkan oleh para relawan dan pendukung Anies.
Tugas para relawan dan pendukung Anies adalah mengabarkan tentang prestasi-prestasi dan capaian-capaian baik yang sudah dilakukan oleh Anies selama memimpin Jakarta.
Relawan dan pendukung Anies adalah mereka yang diharapkan mampu berpikir rasional, tidak emosional. Mereka diharapkan hanya fokus pada meningkatkan popularitas dan elektabilitas serta memperluas jaringan dukungan sebanyak-banyaknya.
Relawan dan pendukung Anies adalah mereka yang membawakan sikap santun dan bersahabat kepada siapapun untuk kemenangan Anies, bukanlah mereka yang serang sana sini, emosional, merasa hebat sendiri dan menuduh yang lain dengan tuduhan tuduhan yang tidak berdasar. Relawan dan pendukung Anies adalah mereka yang mempunyai sikap terbuka dan menghormati keberadaan yang lainnya.
Buat para relawan dan pendukung Anies, belajarlah dari pengalaman masa lalu, bahwa kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan dengan kebathilan yang terorganisir.
Mungkin hari ini menghadapi Pilpres 2024 Anda semua merasakan ada upaya-upaya untuk mencurangi, maka bukan mencela dan marah yang harus dilakukan, tapi persiapkan agar kecurangan-kecurangan yang Anda duga bisa diatasi, sehingga di hari-hari menjelang Pilpres 2024, diskusi diskusi di beberapa media sosial tidak diisi dengan hujatan dan kemarahan, tapi lebih konstruktif mencari cara untuk mengatasi kecurangan yang akan terjadi.
Semoga saja para relawan dan pendukung Anies bisa membuka hati dan pikiran agar lebih tenang dan lebih jernih.
Surabaya, 29 Mei 2022
Komentar