Anies Gue Banget


Oleh: Tarmidzi Yusuf
(Pegiat Dakwah dan Sosial)

PERNAH suatu kesempatan teman bercerita. Bunda Iga namanya. Diundang bertemu Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan ke Balaikota.

Kantor Gubernur DKI Jakarta merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda. Gedung berwarna putih itu terletak di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Pilar-pilar besar di bagian pendopo itu dulunya merupakan rumah dinas Burgemeester atau Wali Kota Batavia pada masa penjajahan.

Masih menurut Bunda Iga, saat diarahkan ajudan Gubernur Anies Baswedan untuk memasuki ruangan pertemuan. Mereka dipersilahkan duduk di sebuah kursi. Kursi ini mirip dengan kursi yang diduduki oleh eksekutif.

Saya tak langsung duduk. Malah bertanya kepada ajudan, lanjut Bunda Iga. Pak Gubernur duduk dikursi ini? Sang ajudan menjawab, betul Bunda.

Spontan penulis nyeletuk. Anies gue banget. Ini yang gue suka. Sosok yang gue cari. Pemimpin yang tidak mau menonjolkan diri. Terkesan amat bersahaja. Tidak mau diperlakukan istimewa.

Kursi yang diduduki Gubernur Anies amat beda dengan kursi kami. Seharusnya Anieslah yang duduk di kursi seperti kami. Setidaknya sama dengan kursi kami. Kursi yang diduduki Gubernur Anies mirip dengan kursi staf, Bunda Iga menjelaskan dengan penuh rasa kagum pada Anies Baswedan.

BACA JUGA :  La Ode Basir: Relawan Jangan Terpancing soal Cawapres Anies

Bunda Iga masih belum percaya bisa bertemu Gubernur Anies. Saat pintu dibuka ajudan, Gubernur Anies, idolanya Bunda Iga, dengan ciri khas senyumannya menyapa dengan penuh keramahan. Wajah yang bersinar. Seketika membuat kagum Bunda Iga hingga tak bisa menjawab apa yang di tanyakan Gubernur Anies, “Siapa nama Ibu?”

Lain pula dengan cerita seorang pengusaha kargo terbesar di Indonesia. Ayahanda Muhammad Bhakty Kasry, penulis biasa menyapanya. Ketika bertemu Gubernur Anies Baswedan di Balaikota soal rencana hibah ambulance gratis dari perusahaannya yang berdomisili di kawasan Manggarai DKI Jakarta untuk warga Bandung. Kabarnya, ambulance tersebut wara-wiri membantu warga Bandung Raya yang membutuhkan bantuan secara cuma-cuma.

Menurut penuturan Ayahanda Bhakty yang terkenal kedermawanannya itu, Gubernur Anies mengusulkan bagaimana kalau di ambulance tersebut ditulis, “Melayani Semua Umat Beragama”.

Sebuah ide Gubernur Anies yang sangat cemerlang. Langsung disetujui oleh sang pengusaha tersebut. Ini menunjukkan Anies gue banget. Sekaligus menepis anggapan Gubernur Anies intoleran.

Termasuk Pendeta Johny Weol, Ketua Umum Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI), menepis Anies Baswedan sebagai sosok intoleran. Ia menyebut program Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menepis anggapan berbagai pihak yang menyebutkan Gubernur Anies Baswedan sebagai sosok intoleran.

BACA JUGA :  Sejarah Wisma HMI Makassar

Cerita lainnya soal kucing berkaki tiga di rumah Anies Baswedan. Kucing itu bernama Lego. Ini cerita langsung dari Anies Baswedan.

Di keluarga Anies, Lego ini menjadi kucing kesayangan dan sahabat keluarga. Menurut Anies, meski memiliki sifat bersahabat, Lego merupakan kucing yang memiliki pendirian. Jika tidak setuju dan tak suka, maka dia tak akan mau dipaksa.

Saking sayangnya dengan Lego, Anies dan anak-anaknya tidur bergantian dengan kucing bercorak hitam keabu-abuan dan putih itu.

Bahkan urusan tidur pun membuat Lego amat berkuasa. “Bisa keluar masuk kamar dan tidur di kasur siapapun. Lagi-lagi, tidak bisa dipaksa,” tulis Anies seperti di akun Instagramnya awal tahun 2022.

Inilah cermin sosok keluarga yang berhati lembut, penyayang dan penyabar. Pecinta kucing. Lagi-lagi keluarga Anies gue banget.

Kucing juga merupakan binatang yang pernah dipelihara oleh Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ dengan penuh kasih sayang.

Dari Abu Qotadah, Nabi _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,

إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّهَا مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ

BACA JUGA :  Naiknya Elektabilitas AMIN karena Semua Bekerja Keras

“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. at-Tirmidzi, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, ad-Darimi, Ahmad, Malik. Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil no. 173 mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Masih banyak cerita-cerita lain tentang Anies gue banget. Tak cukup bila dituliskan dalam tulisan serba singkat ini. Anies gue banget. Bersahaja, ramah, pemurah, penyayang dan sangat bersahabat. Dengan siapa pun Anies Baswedan bersahabat. Tidak melihat suku, agama, ras dan golongan. Pokoknya, Anies gue banget. Silahkan buktikan bila tidak percaya.

Antara Karawang dan Bandung,
20 Sya’ban 1443/23 Maret 2022

Komentar