Menakar Potensi Anies Baswedan Lolos Presidential Threshold 20 Persen

Oleh: Tarmidzi Yusuf
(Pegiat Dakwah dan Sosial)

MENURUT hasil beberapa lembaga survei; Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo merupakan tiga calon presiden yang selalu menduduki tiga besar dengan elektabilitas tertinggi.

Dari ketiga calon presiden tersebut, hanya Anies Rasyid Baswedan bukan orang partai. Prabowo Subianto Ketua Umum Gerindra. Ganjar Pranowo kader PDIP.

Dari sisi partai politik, hanya PDIP yang bisa mengusung calon presiden tanpa harus berkoalisi. PDIP memiliki 128 kursi DPR atau 22,2 persen. Sedangkan Golkar, Gerindra, PKS dan NasDem serta partai parlemen lainnya harus berkoalisi untuk mengusung calon RI 1 dan calon RI 2.

Prabowo Subianto baru punya modal dasar presidential threshold sebesar 13,5 persen atau 78 kursi DPR. Kurang 6,5 persen lagi. Bila Gerindra berkoalisi dengan PDIP atau PKB yang memiliki 58 kursi DPR atau setara 10 persen tentu saja telah melampaui presidential threshold.

Sedangkan Ganjar Pranowo punya dinamika tersendiri. Sebagai kader tulen PDIP, belum tentu dicalonkan oleh PDIP. Secara etika maupun psikologis, berat bila Ganjar Pranowo dicalonkan dari partai selain PDIP. Bakal dianggap “pengkhianat” dan tidak tahu terima kasih dan balas budi.

BACA JUGA :  Masyarakat Bombana dan Pemimpin Perempuan

PDIP telah banyak berjasa kepada Ganjar Pranowo. Misalnya saja, Ganjar Pranowo pernah jadi anggota DPR dan Gubernur Jawa Tengah dari PDIP. Rasanya berat bila Ganjar Pranowo harus “berkhianat” kepada partainya, PDIP yang telah menjadikannya besar seperti hari ini. Kecuali ada faktor lain yang menyebabkan Ganjar Pranowo menyeberang ke partai lain. Yakin menang misalnya.

Reportnya lagi, Golkar dan PKB sudah punya calon presiden, yaitu ketua umumnya walaupun belum tentu menutup peluang Ganjar Pranowo diusung Golkar dan PKB. Peluang Ganjar Pranowo diusung Golkar atau PKB masih terbuka lebar melalui kompromi politik.

Bisa saja ‘jalan tengah’ yang ditempuh PDIP dengan menduetkan Ganjar Pranowo-Puan Maharani. Apalagi PDIP bisa mengusung Capres dan Cawapres tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Lain halnya dengan Anies Baswedan. Bebas bergerak karena bukan orang partai. Selain punya modal elektabilitas, popularitas, kapabilitas, integritas dan prestasi selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akan banyak dilirik oleh partai terutama partai yang belum punya calon presiden.

BACA JUGA :  KEKERASAN

Anies Baswedan berpotensi besar mengantongi lebih dari persyaratan minimal presidential threshold, yaitu 22,2 persen. Koalisi tiga partai, yaitu NasDem 59 kursi, PKS 50 kursi dan PPP 19 kursi. Total 128 kursi. Sama persis dengan kursi PDIP 128 kursi. Persentasinya pun sama, 22,2 persen.

Sinyal NasDem, PKS dan PPP akan mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024-2029 makin menguat. Koalisi ketiga partai tersebut telah melampaui batas minimal seperti dipersyaratkan oleh pasal 222 UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Presidential threshold 20 persen

Bagi NasDem, PKS dan PPP sangat diuntungkan dengan mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden pada Pilpres yang akan digelar 14 Februari 2024.

Dengan mendukung Anies Baswedan diharapkan ketiga partai tersebut memperoleh efek ekor jas (coat-tail effect). Peluang PKS dan NasDem menjadi juara dan runner-up di Pileg Jawa Barat semakin terbuka lebar.

Bahkan suara PPP akan kembali bangkit pada Pemilu 2024. Lolos kembali ke Senayan dengan parliament threshold di atas 4 persen. PPP berharap ‘berkah’ efek ekor jas dengan mendukung Anies Baswedan. Bertambah kursi Pileg 2019 dari 19 kursi menjadi 39 kursi di Pileg 2024. Bahkan bisa melampaui perolehan kursi PPP di Pileg 2014.

BACA JUGA :  Anggota DPR RI Darul Siska Realisasikan BLK Komunitas di Ponpes Ababil Lunto

Wallahua’lam bish-shawab.

Bandung, 6 Maret 2022

Komentar