Duet 2024: Anies-Sandi atau Anies-Khofifah, Mana Lebih Berpeluang Menang?

Oleh: Tarmidzi Yusuf
(Pegiat Dakwah dan Sosial)

CENTER for Indonesian Reform (CIR) dan Datasight Indonesia merilis hasil survei dengan beberapa simulasi paket calon presiden dan calon wakil presiden. Simulasi pertama, paket calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan-Khofifah Indar Parawansa menempati posisi pertama dengan 34,90 persen.

Posisi kedua ditempati pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani dengan 30,40 persen. Terakhir pasangan Airlangga Hartarto-AHY dengan 9,90 persen. Sedangkan 24,80 persen lainnya memilih tak menjawab. Bisa jadi suara yang tak menjawab 24,80 persen berasal dari suara pendukung Ganjar Pranowo.

Masih menurut survei CIR dan Datasight Indonesia yang dirilis Rabu (12/1/22). Simulasi kedua, paket calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh tingkat elektabilitas tertinggi, yaitu sebesar 43,1 persen. Sedangkan duet Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil memperoleh elektabilitas 36,6 persen. Sayangnya simulasi paket kedua ini tanpa menyertakan pasangan Prabowo-Puan.

Memang diakui terlalu dini menggelar survei dengan simulasi paket calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024. Di samping masih lama. Politik di Indonesia super dinamis. Susah ditebak. Konstelasi politik baru dapat terbaca pada bursa calon presiden. Dinamikanya bisa berubah bila gugatan presidential threshold 0 persen dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK).

BACA JUGA :  Menjemput Mandat Presiden

Hasil survei CIR dan Datasight Indonesia seolah mengkonfirmasi prediksi bahwa Anies-Sandi bakal berduet kembali di Pilpres 2024. Baik pendukung Anies Baswedan maupun Sandiaga Uno mayoritas menghendaki mereka kembali berduet di Pilpres 2024.

Kelemahan pasangan Anies-Sandi bila dilihat dari basis pemilih. Antara Anies dan Sandi memiliki basis pemilih yang sama, yaitu Islam modernis dan perkotaan. Anies-Sandi lemah di basis pemilih Islam tradisional dan perdesaan.

Selain lemah di basis Islam tradisional dan perdesaan, yang agak sulit adalah kendaraan politik. Partai apa yang bakal mengusung mereka. Soalnya, Gerindra partai asal Sandiaga Uno kemungkinan besar mengusung duet Prabowo-Puan.

Mungkinkah Sandiaga Uno kembali hengkang dari Gerindra? Pada Pilpres 2019, Sandiaga Uno sempat pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN). Pasca Pilpres 2019 Sandi kembali lagi ke partai asalnya, Gerindra. Apa mungkin Gerindra putar haluan dengan mengusung Sandiaga Uno atau ada partai lain seperti PKS, PAN dan NasDem yang bakal mengusung Anies-Sandi.

Lalu bagaimana peluang duet Anies Baswedan-Khofifah? Mungkinkah PKB yang pada Pilgub Jawa Timur tahun 2018 tidak mendukung Khofifah putar haluan dengan mendukung Khofifah mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024? Solidkah suara PKB dan NU mendukung Anies-Khofifah atau malah terbelah? Atau Khofifah malah diusung Partai Demokrat seperti pada Pilgub Jawa Timur untuk mendampingi Anies Baswedan. Relakah SBY dan AHY bila tiket Partai Demokrat diberikan kepada Khofifah?

BACA JUGA :  Duka Sepak Bola dan Duka Palestina

Duet Anies-Khofifah boleh dikata pasangan ideal. Anies mewakili Islam modernis. Sementara Khofifah mewakili Islam tradisional. Peluang meraup kemenangan terbuka lebar. Anies kuat di Sumatera, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Sedangkan Khofifah kuat di Jawa Timur. Dua provinsi lumbung suara Pilpres 2024 berada dalam genggaman Anies-Khofifah. Hampir 33 persen jumlah pemilih ada di Jawa Barat dan Jawa Timur. Berdasarkan data KPU, DPT pada Pemilu 2019 jumlah pemilih terbanyak di Jawa Barat, yakni mencapai 33,27 juta jiwa, diikuti Jawa Timur 30,91.

Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan bahwa jumlah pemilih pada Pemilu 2019 sebanyak 192,83 juta jiwa. Hampir 60 persen jumlah pemilih ada di pulau Jawa. Pulau populasi terpadat. Pulau Jawa punya nilai sangat strategis dalam Pemilu Presiden 2024. Menguasai Jawa berarti menang Pemilu.

Memang Anies dan Sandi secara elektabilitas dan popularitas jauh lebih unggul jika dibandingkan Khofifah. Punya pendukung fanatik di perkotaan. Sementara Khofifah bisa menutupi kelemahan Anies yang kuat di perkotaan dan Islam modernis tapi lemah di perdesaan dan Islam tradisional. Menariknya lagi, duet Anies-Khofifah memungkinkan PKB dan PKS berkoalisi.

BACA JUGA :  Adil Dong, Pak. Tangkap Juga Denny Siregar

Bagaimana menurut Anda? Duet Anies-Sandi atau Anies-Khofifah yang berpeluang besar menang jika berhadapan dengan pasangan calon Prabowo-Puan, Ganjar-Airlangga atau Ganjar-Erick Thohir.

Jawabannya tergantung Prabowo, Ganjar dan Puan. Bila Prabowo-Puan jadi berduet dan Ganjar Pranowo jadi maju Pilpres 2024 melalui partai selain PDIP, maka yang diuntungkan tentu saja Anies Baswedan. Pemilih Gerindra suaranya terbelah antara Prabowo dan Anies. Demikian pula dengan Ganjar dan Puan, suara PDIP tidak solid. Sama halnya dengan Golkar. Suara pemilih Golkar akan terdistribusi ke Anies dan Ganjar.

Komentar