Laporan Kinerja Anggota DPR RI Darul Siska: Ikhtiar Keluar dari Pandemi

TILIK.ID — Anggota DPR RI dari Partai Golkar Drs H Darul Siska melaporkan tanggungjawab amanahnya sebagai wakil rakyat dari Dapil Sumatera Barat. Ini adalah tahun kedua sebagai legislator Golkar di Parlemen RI periode 2019-2024.

Dalam laporannya, anggota Komisi IX DPR RI ini mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat yang memilihnya.

“Kepercayaan ini saya jadikan motivasi setiap langkah dalam menunaikan tugas-tugas kedewanan,” ujar Darul dalam laporan kinerjanya yang dikeluarkan akhir Desember kemarin.

Politisi asal Sumatera Barat yang sudah 4 periode berjuang memaksimalkan pengabdian untuk masyarakat Sumbar ini mengatakan, akhir tahun 2021 sudah dua tahun kita menghadapi pandemi Covid-19. Belum dapat dipastikan kapan pandemi ini akan berakhir.

Meskipun demikian, kata Darul, kita harus senantiasa istiqamah bahu membahu bersinergi mengatasi terjangan pandemi agar dapat bertahan dan tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Dalam rangka tanggung jawab dan tugas kedewanan, pada 2020 yang lalu Darul Siska telah berkontribusi menyalurkan 32.000 paket sembako untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Pada 2021 ini, ia fokus pada pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu ikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Sumbar.

Keluar Dari Pandemi Covid-19

Tahun 2021 adalah tahun berat, karena terjadi puncak gelombang Covid-19. Sejak kasus ini pertama dikonfirmasi Maret 2020 lalu, 4, 26 juta masyarakat sudah terinfeksi, 144 ribu orang di antaranya meninggal dunia.

Merespon kondisi ini, Pemerintah bersama DPR RI terus berupaya membuat kebijakan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Salah satu ikhtiar yang dilakukan adalah percepatan vaksinasi Covid-19.

Menurut laporan Darul, vaksinasi telah lama dikenal sebagai salah satu pencapaian signifikan dalam menciptakan kesehatan. Dengan melakukan vaksinasi akan meningkatkan imunitas dan menekan penyebaran infeksi sekaligus menimbulkan kekebalan kelompok (herd immunity).

Anggota DPR RI Fraksi Golkar Drs H Darul Siska

Hanya saja, untuk mencapainya, vaksinasi harus dilakukan terhadap 70% populasi masyarakat sesuai dengan rekomendasi WHO.

“Saya mempunyai tanggung jawab moral dan mendukung penuh program Vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu ikhtiar keluar dari pandemi,“ ujarnya.

Vaksinasi Massal 13.000
Masyarakat Sumatera Barat

Masyarakat Sumatera Barat setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin demikian dirumuskan UUD 1945 sebagai hak-hak konstitusional warga negara Indonesia.

Adalah kewajiban negara menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak. Dalam kerangka itu, DPR RI mendukung Pemerintah memulai pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 sejak Januari 2021.

Masyarakat perlu mendapat pemahaman yang baik, benar, dan jujur mengenai Vaksinasi Covid-19. Bukan saja untuk mengedukasi masyarakat agar mau melakukan vaksinasi. Lebih dari itu, masyarakat berhak mendapat informasi terkait keamanan, efikasi, risiko, bahkan aspek halal vaksin.

Masyarakat yang telah memiliki pengetahuan dan pemahaman dapat meneruskan informasi yang bermanfaat bagi keluarga, kerabat, dan komunitasnya. Menghindari kebinasaan merupakan kewajiban setiap muslim dalam rangka menjaga jiwanya.

Bekerjasama dengan kementerian dan lembaga pemerintahan yang menjadi mitra kerja Komisi IX DPR RI, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, BKKBN, BPOM, BP2MI, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta Polda Sumbar, Darul melakukan berbagai kegiatan komunikasi dan edukasi sebagai pemenuhan hak masyarakat akan informasi mengenai vaksin dan vaksinasi.

BACA JUGA :  Ferry Mursyidan Baldan: Masihkah Kita Mau Membangun Demokrasi?

Kegiatan-kegiatan tersebut diintegrasikan dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di berbagai kabupaten dan kota di Sumbar.

“Alhamdulillah, kegiatan bertajuk “Vaksinasi Massal Covid-19 Bersama Darul Siska” telah berhasil melaksanakan Vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat sekitar13.000 orang di Sumbar,” ujarnyanya.

Sehat di Tengah Pandemi

Kesehatan merupakan modal utama produktif secara sosial dan ekonomi. Masalah kesehatan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Kecenderungan munculnya Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, jantung koroner, kanker, dan diabetes menduduki peringkat tertinggi di Indonesia.

Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi. Karena itu, menjaga pola hidup sehat harus dilakukan seluruh keluarga Indonesia. Kosumsi makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, dan olahraga teratur, mesti menjadi pola hidup.

Sosialisasi Keseshatan bersama Balai POM pada 21 Oktober 2021.

Dalam rangka membangun kesadaran masyarakat tentang hidup sehat, bersama Kementerian Resehatan RI, secara aktif terlibat dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan melakukan upaya edukasi dan promosi hidup sehat ke berbagai pelosok daerah di Sumatera Barat.

Darul Siska berharap agar masyarakat Sumbar senantiasa menjaga pola hidup sehat dan mau memeriksakan kesehatannya secara berkala ke fasilitas kesehatan. Ia mengatakan, selama tahun 2021 ini, telah dilakukan edukasi kepada sekitar 1.700 tokoh masyarakat tentang penerapan pola hidup sehat termasuk menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Turunkan Stunting, Wujudkan
Keluarga Berkualitas

Stunting telah menjadi masalah serius karena tingginya angka prevalensi stunting pada anak yang mencapai 27,6 persen. Saat ini dan akan diupayakan turun menjadi 14 persen pada 2024.

Stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis sehingga mengganggu perkembangan otak pada anak. Salah satu cirinya adalah tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Penyebab stunting sangat beragam dan memerlukan keterpaduan aksi yang melibatkan multisektoral dalam penanganannya. Upaya pemerintah untuk percepatan penurunan stunting adalah dengan melakukan edukasi kepada remaja putri dan calon pengantin serta pendampingan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Generasi stunting tidak bisa produktif dan akan menghadapi masalah dalam kelangsungan hidupnnya. Di samping itu anak stunting menjadi beban keluarga yang juga menjadi beban bangsa kita di masa yang akan datang.

Di Sumbar sendiri, angka prevalensi stunting masih cukup tinggi dan perlu mendapat perhatian khusus.

“Bersama BKKBN, kami terus melakukan sosialisasi Komunikasi Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada tokoh-tokoh masyarakat dan para remaja di berbagai kabupaten dan kota diSumbar,” kata Darul.

Sosialisasi dan edukasi pada 1 November 2021.

Tercatat sekitar 2.100 orang telah mengikuti edukasi mengenai program pembangunan keluarga dan upaya penanganan stunting. Lebih lanjut, masih dalam upaya percepatan penurunan stunting, Darul bersama Kementerian Kesehatan RI terus mendistribusikan ribuan paket makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil kedaerah-daerah rawan gizi buruk di pelosok Sumatera Barat.

“Makanan tambahan ini diharapkan dapat menambah kecukupan gizi balita dan ibu hamil yang memerlukan,” kata Darul lagi.

Ia menyambut baik selesainya program pendataan keluarga di semua kabupaten kota di Sumbar. Dengan data keluarga yang akurat, pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) lebih tepat sasaran.

BACA JUGA :  Program Vaksinasi Jakarta Sudah Capai 4.7 Juta Orang

Data keluarga tersebut akan menjadi basis data pemerintah dalam meningkatkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan keluarga.

Edukasi 4000 Masyarakat
Tentang Keamanan Pangan

Dalam laporannya, anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska juga melakukan edukasi pada 4000 tokoh masyarakat tentang keamanan obat dan makanan yang dibeli.

Pengawasan obat dan makanan di Indonesia merupakan bagian integral dari pembangunan kesehatan dan perlindungan masyarakat dari obat dan makanan yang berbahaya.

Banyaknya obat dan makanan yang beredar di pasaran yang tidak memenuhi standar dan persyaratan berpotensi merugikan atau membahayakan kesehatan manusia.

Oleh sebab itu, masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai keamanan, khasiat, dan mutu, serta nutrisi yang terkandung dalam produk obat dan makanan.

Menurut Darul Siska, peredaran produk pangan, obat dan kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan di kalangan masyarakat Sumatera Barat masih sangat tinggi walaupun ber- bagai pengawasan telah dilakukan oleh berbagai instansi yang berwenang.

Merespon kondisi tersebut, bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Padang, memberikan edukasi kepada 4.000 tokoh masyarakat di Sumatera Barat sebagai pelopor untuk mendidik masyarakat menjadi konsumen yang cerdas.

Masyarakat adalah benteng terakhir dalam pengawasan obat dan makanan. Sebagai konsumen, masyarakat harus lebih teliti memilih sebuah produk. Sebelum membeli agar lakukan CekKLIK (cek kemasan, cek label, cek izin edar, cek kadaluarsa) agar terhindar dari produk obat, makanan, dan kosmetik berbahaya.

UpayaMenciptakanTenaga
Kerja Terampil dan Mandiri

Di sektor ketenagakerjaan, Darul Siska melaporkan bahwa tenaga kerja merupakan sektor yang terdampak cukup parah akibat pandemi Covid-19. Banyak masyarakat kehilangan pekerjaan akibat pemutusan hubungan kerja sehingga memicu ledakan pengangguran.

Darul bersama Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terus menumbuhkan wirausaha baru dengan membentuk 14 kelompok Tenaga Kerja Mandiri (TKM) yang bergerak di sektor usaha mikro dengan total anggaran yang dikucurkan Rp. 920,000.000.

“Tahun 2021 ini, telah dibentuk 73 kelompok usaha ultra mikro dengan modal kerja yang dikucurkan mencapai Rp. 1.752.- 000.000,” ujar mantan aktivis HMI ini.

“Semoga program ini bisa membantu masyarakat keluar dari dampak pandemi, sekaligus bisa mengembangkan usahanya sebagai sumber penghasilan keluarga,” katanya.

Kerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam meningkatkan kewirausahaan baru pada 28 Agustus 2021.

Dalam sosialisasi ini juga disampaikan informasi mengenai syarat dan prosedur memanfaatkan peluang kerja di luar negeri dengan aman dan dilindungi secara hukum.

Beasiswa Bagi Masyarakat
Kurang Mampu

Pendidikan adalah bahagian penting dalam pembangunan sebuah bangsa karena melalui pendidikan akan lahir generasi unggul yang meniliki ilmu dan pengetahuan sebagai modal dalam kehidupan dan pembangunan bangsa.

Khusus bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi, bersama mitrakerja, ia telah meluncurkan program Padat Karya Infrastruktur untuk 8 kelompok masyarakat.

Bantuan paket sembako dalam acara sosialisasi dan vaksinasi massal.

Kegiatan pembangunan yang berfokus pada infrastruktur sederhana di nagari-nagari ini mampu menyerap 320 orang tenaga kerja. Ia berharap melalui program ini bisa meringankan beban masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan infrastruktur yang dibangun dapat menunjang perekonomian masyarakat.

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil, siap pakai dan berdaya saing dimasa yang akan datang, ia bersama Kementerian Ketenagakerjaan berikhtiar menghadirkan sarana dan prasarana
tempat pembentukan tenaga kerja kompeten di Sumatera Barat dengan pembangunan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLK Komunitas).

BACA JUGA :  Ada Kemungkinan Muncul Varian Baru Lebih Berbahaya

“Tahun 2020 lalu, kami telah menghadirkan 7 BLK Komunitas dengan anggarans ebesar Rp.5,6 miliar. Tahun 2021 ini juga dibangun 7 BLK Komunitas di 7 pondok pasantren di Sumatera Barat dengan anggaran sebesar Rp 7 miliar,” kata Darul.

Melalui program BLK Komunitasini, Darul berharap agar BLK menjadi laboratorium pembentukan tenaga kerja terampil dan profesional di Sumatera Barat yang out-putnya bisa bersaing didunia kerja.

Dalam upaya ikut mengatasi kelangkaan lapangan kerja di dalam negeri, ia bersama BP2MI melakukan sosialisasi peluang kerja di luar negeri.

Dalam sosialisasi ini juga disampaikan informasi mengenai syarat dan prosedur memanfaatkan peluang kerja di luar negeri dengan aman dan dilindungi secara hukum.

Di sektor pendidikan, juga menjadi tugas kedewanan Darul Siska. Pendidikan, kata Darul, adalah bahagian penting dalam pembangunan sebuah bangsa karena melalui pendidikan akan lahir generasi unggul yangmemiliki ilmu dan pengetahuan sebagai modal dalam kehidupandanpembangunan bangsa.

Pandemi Covid-19 tidak saja
memunculkan darura tkesehatan, sektor ekonomi dan pendidikan juga mengalami dampak yang sangat serius. Banyak usaha dan kegiatan ekonomi harus berhenti sehingga banyak keluarga yang kehilangan penghasilan.

Kondisi ini,menurutnya, berdampak kepada sektor pendidikan karena banyak dari keluarga yang kehilangan pendapatan tersebut tidak mampu lagi memberikan pendidikan bagi anaknya.

Persoalan ini menjadi perhatian se rius, karena itu ia terus meningkatkan jumlah penerima beasiswa yang sudah berlangsung semenjak 2 tahun lalu.

Semenjak dilantik menjadi Anggota DPR RI, ia selalu menyisihkan penghasilan untuk membiayai beasiswa puluhan anak–anak yang cerdas namun kurang beruntung secara ekonomi, untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Membangun Generasi                          Penerus Yang Tangguh

Pemahaman tentang nilai–nilai kebangsaan dikalangan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa pada dasawarsa ini mulai tergerus. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan tekhnologi informasi yang mengalami kemajuan pesat sehingga generasi muda dapat dengan mudah terpengaruh berbagai peradaban, budaya dan gaya hidup yang datang dari luar.

Kondisi ini menjadi masalah sekaligus tantangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Sebagai generasi penerus, genera-
si muda harus dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam 4 pilar kebangsaan kita. Dalam menjalankan tu-gas dan fungsi sebagai Anggota MPR RI, Darul Siska melakukan banyak kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI kepada kalangan generasi muda, terutama pelajar sekolah menengah tingkat atas di Sumatera Barat.

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.

Kegiatan ini bertujuan agar pelajar memiliki pengetahuan tentang nilai-nilai kebangsaan dan kelak bisa tumbuh menjadi generasi penerus yang mampu menjaga pilar kebangsaan di tengah banyak pengaruh negatif yang mengancam keberlanjutan Indonesia sebagai sebuah bangsa.

Dia berharap apa yang dilakukan dapat memberi sumbangsih bagi lahirnya generasi muda yang kelak tidak saja mewarisi kepemimpinan bangsa ini tapi juga menjadi generasi yang konsisten berbuat, bersikap,dan bertindak sesuai dengan nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. (*)

Komentar