Abadikan Laksamana Malahayati pada Nama Jalan, Bukti Anies Hargai Pahlawan

TILIK.ID — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan keputusan No. 1242 Tahun 2021 tentang Penetapan Nama Jalan Laksamana Malahayati menggantikan Nama Jalan Inspeksi Kalimalang Sisi Sebelah Utara.

Surat Keputusan tersebut ditindaklanjuti dengan meresmikan nama Jalan Laksamana Malahayati sebagai pengganti Jalan Inspeksi Kalimalang yang berlokasi di Jakarta Timur.

Keputusan Gubernur Anies mengabadikan Pahlawan Nasional Laksamana Malahayati menjadi nama Jalan membuktikan Anies cinta dan penuh penghargaan pada pahlawan nasional.

Anies Baswedan mengatakan, peresmian nama jalan tersebut merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan dari Pemprov DKI Jakarta kepada Pahlawan Nasional Laksamana Malahayati, keluarga besarnya, dan masyarakat Aceh pada umumnya.

Sambutan Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota.

“Masyarakat Aceh memiliki peran penting dalam sejarah panjang kemerdekaan bangsa Indonesia. Aceh telah melahirkan begitu banyak pahlawan yang dikenal di tingkat nasional mulai dari Teuku Umar, Sultan Iskandar Muda, Teungku Chik di Tiro, Cut Nyak Dhien, Cut Nyak Meutia, Teuku Nyak Arif, dan Teuku Muhammad Hasan,” kata Anies dalam peresmian nama Jalan di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/11/2021).

BACA JUGA :  Baru Sehari PPKM Level 2, Jabodetabek Hari Ini Kembali ke Level 1

Peresmian itu turut dihadiri langsung oleh Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat Aceh, Taman Iskandar Muda, Dr Ir Surya Dharma MBA dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah daring.

Anies berharap penetapan nama jalan itu menjadi momentum untuk semakin memperkuat persatuan masyarakat antarprovinsi dan kolaborasi masyarakat dengan pemerintah maupun antarpemerintah daerah.

“Kami menyadari bahwa Laksamana Malahayati telah menjadi aset yang luar biasa, tidak hanya bagi warga Aceh, tetapi juga bagi bangsa dan negara,” katanya.

Jalan Laksamana Malahayati memiliki panjang sekitar 7,6 kilometer yang melintasi Kelurahan Pondok Kelapa, Kelurahan Duren Sawit, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit dan Kelurahan Cipinang Muara, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Jalan ini merupakan salah satu akses masuk dari Jakarta Timur menuju Kota/Kabupaten Bekasi atau sebaliknya. Saat ini sudah terdapat 5 plang nama Jalan Laksamana Malahayati yang terpasang pada ruas jalan dimaksud.

Di acara yang sama, Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyampaikan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta dan Gubernur Anies Baswedan yang telah mengabadikan pahlawan Laksamana Malahayati pada nama jalan di Ibu Kota.

BACA JUGA :  Mustofa Kemal Attaturk Tidak Sekuler

“Saya mewakili Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh berterima kasih kepada Pemerintah DKI Jakarta, terkhusus kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang telah memprakarsai pemberian nama jalan Pahlawan Aceh, Laksamana Malahayati, atau Laksamana Keumalahayati,” kata Nova Iriansyah secara virtual dari Banda Aceh, dalam Selasa.

Ia menjelaskan Laksamana Malahayati adalah seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh dalam melawan penjajah.

“Pada tahun 1585–1604, Laksamana Malahayati memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV,” katanya.

Menurut sejarah, Malahayati memimpin 2.000 orang dalam pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599 sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.

“Dari perjuangan Keumala Hayati itu patut kita dijadikan contoh, apalagi bagi generasi muda sekarang. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjuangan Beliau. Seorang perempuan yang gigih berani dalam mengusir penjajahan,” katanya.

BACA JUGA :  Lomba Konten OSIS SMA 7 Berhadiah 82,5 Juta, Pemenangnya Makan Malam Bersama Anies

Ketua Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (TIM) Jakarta, Dr. Ir. Surya Dharma, MBA juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta karena sudah memprakarsai dan mengapresiasi kepada salah satu pahlawan Aceh Laksamana Keumala Hayati.

“Laksamana Malahayati adalah jenderal pertama di dunia seorang wanita yang menjadi panglima angkatan laut. Karena sampai saat ini belum ada lagi panglima perang di dunia,” katanya.

Oleh karena itu, penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia, kemudian diabadikan Pemerintah DKI pada sebuah jalan, itu merupakan sebuah penghormatan kepada Pahlawan yang berasal dari Aceh. (lms)

Komentar