Satu Lagi Anggota DPRD DKI Kena Skak Mat Geisz Chalifah

TILIK.ID — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak henti diserang oleh lawan-lawan politiknya dari DPRD dan para buzzerRp. Genangan air yang surut dalam 6 jam seperti akibat hujan beberapa jam pun jadi bahan membully Anies.

Tak hanya genangan air, ratusan sumur resapan yang diprogramkan Anies Baswedan dianggapnya gagal mengatasi langganan banjir Jakarta. Salah satu yang disorot adalah sumur resapan di atas trotoar Banjir Kanal Timur.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari PDIP Pantas Nainggolan ikut menjadikan cuplikan video sumur resapam yang diunggah Ferdinand Hutanaean untuk menyatakan penanganan banjir oleh Gubernur Anies tidak memiliki progres.

Pantas melontarkan kritik itu dalam dialog dialog di TV One, pekan lalu. Bahkan juga sinis pada posisi Geisz Chalifah sebagai komisaris Ancol.

Serangan Pontas itu dijawab tuntas oleh Geisz Chalifah di forum yang sama. Geisz dengan taktis balik bertanya apa masalahnya dengan posisi dirinya di Ancol?

“Apa problemnya dengan posisi saya di Ancol? Saya warga jakarta lahir dan besar di Poncol Senen, saya mengerti tentang Jakarta. Anda anggota DPRD, cagar budaya di Monas saja Anda tidak faham. Anda tidak representatif mewakili warga Jakarta,” kata Geisz Chalifah menanggapi Pantas Nainggolan.

BACA JUGA :  Relawan ANies Sukabumi Disahkan, Targetkan Raih 55 Persen Suara

Yang kedua, kata Geisz, selama Anies menjadi Gubernur, Bunderan HI, Istana Negara pernah kebanjiran tidak?
Selama Anies menjadi Gubernur Bunderan HI, Istana Negara tidak Pernah kebanjiran. Itu Progres bukan?

“Dimasa Gubernur sebelumnya, Bunderan HI, Istana Negara pernah kebanjiran Tidak? Akuiiii….” Skak mat Geisz Chalifah.

Mengenai sumur resapan di atas trotoar, jawab Geisz, itu adalah video yang dibuat oleh seseorang yang disebutnya Si SMAnya Dimana dan orang itu sudah berkali-kali salah.

“Dan A Riza (Wakil Gubernur DKI) pun sudah menerangkan bahwa di bawah sumur resapan itu ada tali air yang dia tidak lihat,” tangkas Geisz.

Si SMA Anda di Mana yang dimaksud Geisz adalah Ferdinand Hutahaean. Ferdinan memang cukup intens mengeritik Anies dan Geisz Chalifah, namun kerap salah misalnya soal tempat, soal hitung-hitungan, dan pengerahuan umum lainnya.

“Sebodoh-bodohnya anak SMA 7 yang tiga kali tidak naik kelas masih lebih pintar orang itu daripada dia (Si SMA Di Mana),” kata mantan aktivis HMI Jakarta ini. (lms)

BACA JUGA :  Hewan Liar dan Formula E

Komentar