Selamat Berjuang, Ganjar!

Ludiro Prajoko
(Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)

PARA pendukung Ganjar telah mendeklarasikan diri. Mereka tersebar di 34 Provinsi, 50 Kota. Tentu saja mendukung pencalonan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 nanti. Ganjar digadang sebagai figur yang memiliki kapasitas memimpin negeri ini.

Mereka namakan diri: Sahabat Ganjar  Kata yang dipilih ‘sahabat’ bukan ‘kawan’. Tidak ada penjelasan yang memadai soal itu. Boleh jadi, diksi itu berkesadaran ideologis. Kawan terkesan kiri. Sahabat mengingatkan pada komunitas Rasulullah.

Sebagai Gubernur (periode ke-2) Provinsi Jawa Tengah, sudah selayaknya bila Ganjar berkehendak tampil sebagai bakal calon Presiden. Selain, memiliki kecerdasan dan relatif masih muda. Seharusnya juga prestatif selama menjabat. Warga Jawa Tengah tentu mengetahui persis dan lebih berhak menilai prestasi Gubernurnya. Level gubernur memang potensial menjadi basis rekrutmen calon presiden.

Tentu gerak Ganjar tak mulus-lempeng. Sebagai kader PDIP, ganjalan pertama yang dihadapi justru dari dalam partai. Petinggi PDIP Jateng beberapa waktu lalu telah mem-warning cukup keras, juga beberapa petinggi DPP PDIP. Megawati meminta Ganjar fokus urus Jateng. Tentu Ganjar menjawab: kami fokus urus Jateng, seraya menyerahkan sebuah lukisan Megawati, karya seniman Jateng, kepada Megawati.

BACA JUGA :  Bu Megawati PDI-P akan Buat Kejutan Besar untuk Anies Baswedan

Menyangkut urusan sangat penting, bagi PDIP, tampaknya berlaku pepatah Santo Augustinus: Roma locuta, causa finita. Perkataan pemimpin adalah keputusan. Jadi, kalau Mega sudah omong, selesai perkara. Mega tentu memiliki agenda tersendiri. Dan, baliho Puan memang sudah marak. PDIP tentu tunduk patuh pada kehendak itu.

Tapi, Ganjar tidak. Ia melawan. Lalu, para sahabat bergerak. Perlawanan itu tampaknya multi sisi. Deklarasi Sahabat Ganjar digelar beriringan dengan isu amandemen. Terkesan, deklarasi itu meniadakan kemungkinan amandemen yang diduga kuat bakal berbuntut otat-atik masa jabatan Presiden. Bisa juga deklarasi itu mengirimkan pesan kepada partai–partai agar mempertimbangkan Ganjar secara seksama berdasar popularitas, elektabilitas, serta ‘mesin politik’ yang tak bisa diremehkan. Dan, jelas deklarasi itu sebuah tantangan terbuka kepada Mega-PDIP.

Perlawanan Ganjar, pasti atas dasar perhitungan siasat yang matang. Politik selalu menghitung keuntungan secara berlapis: RI 1, RI 2, Ketua Tim Sukses, …….. dan selalu berkenaan dengan posisi-kursi, juga pundi.

Terlepas dari perkara itu, keberanian Ganjar patut diacungi jempol. Mungkin Ganjar akan kalah, tersingkir dari PDIP. Tapi, Ia telah menyampaikan pesan yang amat kuat: menyehatkan demokrasi, menghadang kekuasaan dinastik, menolak budaya politik bebek-isme, dalam PDIP. Sebagai partai demokrasi, tentu aneh, bila; tak mampu melakukan pergantian pemimpin sesuai kelaziman demokrasi, menyubur-kuatkan dinasti, tak kondusif bagi perbedaan, cenderung kultus individu.

BACA JUGA :  Masyarakat Garut Deklarasi Dukung Anies Baswedan Menjadi Presiden

Semua hal itu akan menghancurkan PDIP dimasa mendatang. Kapan? Boleh jadi, segera setelah batas biologis-alamiah sang pemimpin utama terlewati. Mungkin, Ganjar intens menelisik soal itu serta berpandangan jauh kedepan.

Dengan demikian, Ganjar sesungguhnya memberikan peringatan dini kepada PDIP. Ganjar seolah sedang mengajak para pendukung PDIP untuk menggunakan nalar prediktif dan memetakan masa depan. Ganjar terdengar seperti sedang menyeru kepada pendukung PDIP agar tak terbelenggu mistifikasi Soekarnoisme. Berhentilah menjadi massa layaknya kawanan banteng yang dicocok hidungnya. Masa depan amat ganas. Bakal melibas setiap yang tak compatible dengan dinamika dan tuntutannya.

Hasrat, kepentingan politik, dan dukungan kekuatan tertentu yang cukup bahkan sangat besar memang menjadi modal penting menuju RI 1. Tapi, keberanian melawan kekuatan besar, sebagaimana ditunjukkan Ganjar, pasti berangkat dari hasrat politik dan pemikiran strategis- ideologis.

Bagaimana jalannya perlawanan Ganjar? Kita tunggu babak selanjutnya. Selamat berjuang (Sahabat) Ganjar!

Komentar