TILIK.ID — Beredar di publik daftar nama calon Duta Besar Indonesia untuk sejumlah negara. Beberapa nama terkenal masuk daftar, termasuk salah satu petinggi Sinar Mas, Gandi Sulistyo yang diplot untuk Dubes Republik Korea.
Selain itu, ada nama Juru Bicara yang juga Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjoel Rachman terdaftar untuk negara Kazakstan merangkap Republik Tajikistan.
Nama Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani juga masuk. Ia menjadi Dubes untuk Amerika Serikat (AS).
Berikut ini ke-33 nama calon dubes RI yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), secara lengkap:
1. Ade Padmo Sarwono untuk Kerajaan Yordania Hashimiah merangkap Palestina
2. Bebeb AK Djundjunan Untuk Republik Yunani
3. Tatang BU Razak untuk Republik Kolombia merangkap Antigua dan Barbuda, Barbados dan Federasi Saint Kitts dan Nevis
4. Pribadi Sutiono untuk Republik Slowakia
5. Siswo Pramono untuk Australia merangkap Republik Vanuatu
6. Triyogo Jatmiko untuk Republik Persatuan Tanzania, merangkap Republik Burundi dan Republik Rwanda
7. Heru Subolo untuk Republik Rakyat Bangladesh merangkap Republik Demokratik Federal Nepal
8. Okto Dorinus Manik untuk Republik Demokratik Timor-Leste
9. Mayjen TNI Gina Yoginda untuk Republik Islam Afghanistan
10. Sunarko untuk Republik Sudan
11. Dewi Tobing untuk Sri Lanka merangkap Republik Maladewa
12. Lena Maryana Mukti untuk Kuwait
13. Ghafur Akbar Dharmaputra untuk Ukraina merangkap Republik Armenia, dan Georgia
14. Rudy Alfonso untuk Republik Portugal
15. Muhammad Najib untuk Kerajaan Spanyol merangkap United Nations World Tourism Organization (UNWTO)
16. Ardi Hermawan untuk Kerajaan Bahrain
17. Agus Widjojo untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall Islands dan Republik Palau
18. Ina Hagniningtyas Krisnamurthi untuk Republik India merangkap Kerajaan Bhutan
19. Fadjroel Rachman untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan
20. Daniel TS Simanjuntak untuk Kanada merangkap International Civil Aviation Organization (ICAO)
21. Mohamad Oemar untuk Prancis merangkap Kepangeranan Andorra, Kepangeranan Monako, dan United Nations Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
22. Abdul Aziz untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap Organization of Islamic Cooperation (OIC)
23. Muhammad Prakosa Untuk Italia merangkap Republik Malta, Republik Siprus, Republik San Marino, Food and Agriculture Organization (FAO), International Fund and Agricultural Development (IFAD), World Food Programme (WFP), dan International Institute for the Unification of Private Law (UNIDROIT)
24. Gandi Sulistiyanto Soeherman untuk Republik Korea
25. Zuhairi Misrawi untuk Republik Tunisia
26. Anita Lidya Luhulima untuk Republik Polandia
27. Rosan Perkasa Roeslani untuk Amerika Serikat
28. Fientje Suebu untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, dan Kepulauan Cook dan Niue
29. Damos Dumoli Agusman untuk Republik Austria merangkap Republik Slovenia, United Nations Office at Vienna (UNOV) yang terdiri dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL), United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA), United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), International Atomic Energy Agency (IAEA), Preparatory Commission for the Comprehensive Nuclear-TestBan Treaty Organization (CTBTO), OPEC Fund for International Development (OFID) dan International Anti-Corruption Academy (IACA)
30. Suwartini Wirta untuk Republik Kroasia
31. Derry MI Amman untuk Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Association of Southeast Asian Nation (ASEAN)
32. Arrmanatha Nasir untuk Perserikatan Bangsa Bangsa dan organisasi-organisasi internasional lainnya
33. Febrian A Ruddyard Untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, World Trade Organization (WTO), dan organisasi-organisasi internasional lainnya di Jenewa.
Kritikus dan pengamat politik Rocky Gerung angkat suara terkait nama Fadjoel Rachman. Rocky menyindir ketika Fadjroel Rachman menyebut penunjukannya sebagai Dubes adalah anugerah.
“Beritanya viral karena dia mendapat tempat yang dia diidam-idamkan. Yaitu sebagai Duta Besar,” kata Rocky Gerung di Channel Youtube nya bersama Hersubeno Arif, Sabtu (26/6/2021).
Rocky mengaku tidak tau persis apakah dari Staf Khusus ke Duta Besar itu naik gengsi atau turun gengsi. Namun yang pasti penunjukan Fadjroel adalah cara Istana mendistribusikan kekuasaan.
Lagi pula, kata Rocky, Fadjroel Rachman dianggap gagal mengelola political issues, tidak mampu membaca pikiran presiden.
“Jadi kalau dia ditempatkan di Kazakstan itu semacam penghargaan terhadap apa yang telah diberikan pada Istana, jadi disambut gembira aja,” kata Rocky Gerung.
Fadjroel di media menyatakan penunjukan dirinya adalah anugerah tak ternilai. Menurut Rocky, duta besar itu dianggap perwakilan bangsa. Itu adalah posisi yang sebetulnya menjadi pintu pertama memperkenalkan Indonesia.
Kemudian Kazakstan, apa yang ada di Kazakstan untuk Indonesia bisa dicemerlangkan di negara itu, sekaligus bagian dari upaya untuk melakukan diplomasi.
“Kita tidak bisa memastikan diplomasi dengan Kazakstan itu sama nilainya dengan diplomasi di Amerika yang ditempati oleh Ketua Kadin, Rosan Roeslanu. Rosan yang ditempatkan di AS bisa bilang mendapat anugerah yang berkali-kali lipat,” katanya.
Menurut Rocky, dubes-dubes itu kan hanya berguna bila ditempatkan di negara yang secara strategis mempengaruhi diplomasi perdagangan, diplomasi pertahanan, diplomasi kita di kawasan.
“Tentu orang akan lihat posisi di Amerika. Tapi kalau Kazakstan, ya, ada dan tiada juga gak masalah. Dirangkap empat negara juga tidak masalah. Basa-basinya begitu,” kata Rocky Gerung.
Rocky menyindir Fadjroel ysng menyatakan sebagaj anugerah yang tak terhingga. Jadi kata Rocky, nikmati saja berkah yang tak terhingga itu.
“Bagi orang yang fanatik, dia tidak bisa membedakan dikasi madu dan racun. Dia tidak bisa membedakan dikasi cokelat atau dikasi tai kambing. Kan begitu. Jadi dua-duanya diterima aja,” kata Gerung lagi.
Dikatakan, Fadjroel secara psikologis tak mungkin mengatakan dirinya dibuang. Tapi bagaimana dia membalik itu sebagai anugerah. Membesar-besarkan harga.
“Dengab menerima itu, dia tidak sadar telah bebas, bebas dari bully-an di Jakarta dan di Kazakstan dia bisa ngumpet. Bahkan dia dapat wajah baru. Wajahnya senang tapi hatinya miris,” sindir Rocky. (als)
Komentar