TILIK.id —- Pelatih Paris Saint Germain (PSG) Mauricio Pochettino menegaskam
pertemuan timnya melawan Bayern Munich bukanlah misi balas dendam.
Bayern mengalahkan PSG 1-0 di final musim lalu, Kingsley Coman kelahiran Paris menorehkam satu-satunya gol di Lisbon Agus tahun lalu itu.
Sejak Pochettino menggantikan Thomas Tuchel sebagai pelatih kepala klub ibu kota tersebut, ia memandang pertemuan leg pertama perempat final hari Rabu di Allianz Arena dengan tingkat determinasi tertentu.
“Tidak, ini bukan pertandingan patokan bagi kami,” kata Pochettino pada konferensi pers sebelum pertandingan.
“Kami tidak ada di sana dengan staf saya, kami hanya penonton. Selain itu, lebih dari dua pertandingan yang akan dimainkan, konteksnya berbeda.”
“Balas dendam olahraga masih ada, tapi bagi kami itu lebih merupakan tantangan untuk mengalahkan tim yang begitu kuat, mungkin yang terbaik di dunia,” lanjut Pochettino.
Neymar, yang dikeluarkan dari lapangan pada laga lokal melawan Lille yang membuat frustasi, kini siap untuk berbaris bersama Kylian Mbappe. Pochettino berharap penyerang bintangnya tampil bagus.
Kapasitas PSG untuk berkreasi untuk Neymar dan Mbappe akan terganggu oleh ketidakhadiran Marco Verratti setelah gelandang Italia itu positif usai diperiksa.
“Setiap tim memiliki karakteristiknya sendiri, Bayern adalah tim yang terorganisir dengan baik dengan lini pertahanan yang tinggi,” kata Pochettino.
“Pemain menyerang mereka bisa membuat lawan kehilangan keseimbangan dan membuat perbedaan. Terserah kami untuk memastikan kami tidak kehilangan bola di area berbahaya.”
Namun lini depan Bayern akan kekurangan jimat Robert Lewandowski yang cedera, sementara Serge Gnabry juga akan absen dalam pertandingan tersebut setelah dinyatakan positif terkena virus corona.
“Tidak ada balas dendam dibanding musim lalu, itu konteks lain, setiap pertandingan punya cerita sendiri. Jika beberapa orang ingin menggunakannya untuk memotivasi mereka, mengapa tidak?” katanya. (lms)
Komentar