TILIK.id, Surabaya — Pelaksanaan Kongres HMI Ke-31 di Kota Pahlawan, Surabaya, adalah sebuah momentum bagi HMI untuk menyatukan jiwa dan ruh para kadernya agar memiliki karakter, kapasitas dan integritas yang mumpuni serta berguna bagi publik di masa pandemi dan paska pandemi.
Demikian dikatakan Kandidat Ketua Umum PB HMI Periode 2021-2023 M Moh Nur Aris Shoim dalam keterangannya di sela-sela Kongres XXXI HMI di Surabaya, Selasa (22/3/2021).
“Kita menyadari bahwa perlu ada perubahan di HMI untuk mengarah ke hal itu. Momentum Kongres harus dipergunakan sebaik mungkin. Setidaknya ada 3 hal yang mesti diperhatikan, dalam perubahan itu, yakni karakter, kapasita dan inovasi,” tuturnya.
Pertama, kata Shoim, adalah perubahan karakter. Para kader HMI, hidup di era yamg serba tidak pasti dan tidak menentu, peningkatan kualitas spritual, moral dan kinerja menjadi benteng menghalau pengaruh dan gangguan negatif.
Kedua, lanjut Shoim yang pernah di lembaga perkaderan – BPL, di bidang peningkatan spritual, moral dan kinerja, yakni peningkatan kapasitas intelektual, ketrampilan (skill) dan jiwa enterpreneur.
“Dalam rangka menuju insan leader yang unggul dan handal maka perlu memiliki tiga kapasitas tersebut. Bagi saya, ketiga kapasitas tersebut merupakan keniscayaan,” tandasnya.
Poin terakhir, kata Nur Aris Shoim, peningkatan inovasi yang dapat menginspirasi peningkatkan kesejahteraan publik.
Hal ini, menurut Shoim, harus digalakkan oleh kader-kader HMI baik secara personal maupun secara kelembagaan untuk membantu negara dalam memakmurkan rakyat.
“Kita di HMI, jangan jadi beban negara tetapi kita mampu menjadi solusi bagi kebutuhan dan kepentingan umat dan bangsa. Sebagai organisasi yang mapan seharusnya kita kedepannya mampu menjadi parner berpikir dan kritis bagi pemerintah,” urainya.
Bagaimanapun, lanjut Shoim, kita HMI tidak bisa dipisahkan dari perjalanan bangsa Indonesia. Kita adalah anak kandung jaman/sejarah Indonesia.
Oleh karena itu, Shoim mengharapkan bahwa Kongres kali ini bisa menjadi momentum mengembalikan penyatuan jiwa dan roh himpunan melalui para kader.
Pastinya, bagi Shoim, perlu kerja keras dan butuh sosok pemimpin yang bersyukur dan ikhlas dalam pengabdian terhadap masa depan HMI kedepannya menjadi lebig baik dan mampu menjawab tantangan jaman. (lms)
Komentar