by M Rizal Fadillah
(Pemerhati Politik dan Kebangsaan)
SETELAH Mulkowi dengan cara tidak etis berhasil didaulat menjadi penantang juara Beyehaye untuk Kelas Gak Berat-Berat Amat, maka pertarungan disiapkan oleh kedua petinju. Mulkowi berlatih keras di sasana “Merdeka” sedangkan Beyehaye berlatih di sasana “Chike AS”.
Saat timbang badan, kedua petinju adu mulut. Untung pakai masker jadi agak aman. Gak bau-bau amat. Mulkowi bercelana merah sesumbar dengan suara keras akan menjatuhkan Beyehaye di ronde ketiga. Sementara Beyehaye yang bercelana biru meyakinkan bisa menjatuhkan di ronde keempat. Mengukur kekuatan diri, minimal TKO, katanya.
Pertarungan akan dilaksanakan besok di Mahkamah Square Garden.
Di tengah persiapan pertarungan, para cukong petaruh mulai berhitung dan menyiapkan dana taruhan. Petaruh yang ingin memenangkan Mulkowi jauh lebih siap dana, maklum mereka adalah para Taipan. Beyehaye harus kalah. Apapun caranya dan berapapun biayanya. Pikiran curang memenuhi fikiran.
Juri diamati keadaan hidupnya, dicari kelemahan dan aibnya, disiapkan pendekatan-pendekatannya. Cukong petaruh Mulkowi intens dan teliti hingga yakin dua dari tiga juri telah seratus persen dipegang. Yang ketiga pun masih digarap hingga waktu pertandingan nanti. Berapapun dana siap dibayarkan. Juri dan wasit memihak adalah jaminan kesuksesan.
Beyehaye berlatih serius menajamkan jab-jab, hook kiri kanan, upper cut, dan straight untuk melakukan serangan. Target Knock Out atau minimal TKO. Sementara Mulkowi di samping menajamkan pukulan serangan, juga memperkuat pertahanan weaving, elbow block, slipping, ducking atau rope a dope. Yang penting jangan KO atau TKO, dengan bertahan hingga akhir ronde, dijamin unggul angka.
Juri adalah penentu dan itu telah diamankan. Mulkowi akan menjadi pemenang. Beyehaye harus menyerahkan sabuk kejuaraan. Sangat terasa sakit hati jika dibegal oleh perampok kawakan dan pembunuh bayaran yang bertopeng wasit dan juri pertarungan.
Strategi Mulkowi yang dirancang adalah memancing emosi Beyehaye agar hilang konsentrasi dan memukul tanpa kendali. Bila habis enerji maka kelak mudah untuk didikte. Diprediksi Tim Beyehaye akan melempar handuk. Wasit pun dipastikan memihak pada Mulkowi yang didukung cukong petaruh dengan finansial tak terbatas. Wasit dan juri adalah manusia. Ada takut ada pula butuh duit.
Ring tinju akan menjadi saksi dari pertarungan yang tidak adil dan tidak jujur. Keangkuhan melawan keterpurukan. Keputusasaan yang ditekan oleh kekuasaan.
Kejahatan dari rekayasa permainan yang membuang rasa malu atau dosa.
Ring politik Mulkowi yang menghalalkan segala cara. Ia adalah cold blooded killer.
Bandung, 7 Maret 2021
Komentar