Oleh Hery Priadi
BEBERAPA waktu ini saya selalu melihat jejak seorang lelaki yang kalau ke mana-mana, dia hanya memakai jeans dan berkaos oblong.
Tongkrongannya pun tak menampakkan diri sebagai juragan yang berhasil. Ceking, tinggi dan plontos. Kalau berpergian selalu sendirian dengan mobil sedan putih kesayangannya.
Sebelum menjadi Komisaris di Ancol, jarang orang tau siapa dirinya. Tapi, setelah berkiprah di Ancol dan sering tayang di televisi nasional, maka sosok luwes dan tegas itu pun menjadi buah bibir banyak orang.
Saat ini dia sibuk dengan acara; NGOPI (Ngobrol Pikiran) bareng Geisz Chalifah di Ancol TV media. Yang menjadikan beberapa titik di Ancol sebagai lokasi acaranya. Temanya bisa apa saja; tentang Jakarta, Ancol, sosial budaya, musik, dan SEKOLAH RAKYAT ANCOL. Kehadiran beliau di saat pandemi merebak seperti oase di gurun pasir. Menyejukkan, mendamaikan dan selalu memanusiakan setiap orang. Dia adalah My Lord Geisz Chalifah.
Dia adalah orang yang kami anggap ahli dalam “mencuri” dan “memanipulasi” potensi yang ada. Seperti Acara Ancol TV yang selama ini mati suri karena tak dilirik oleh para Direksi dan para karyawan. Dan Sekolah Rakyat Ancol yang seperti air mengalir tenang hingga ke hilir tanpa ada riak sebagai lompatannya.
Sejak Lord GC hadir, semuanya pun berubah total. Ancol TV media seperti mendapat angin segar, terus eksis membuat acara untuk mengangkat wisata Ancol agar tidak terperangkap oleh pandemi yang menakutkan. Juga Sekolah Rakyat Ancol, semakin menggeliat dengan riak-riak ide yang diinisiasi langsung oleh Lord GC, hingga seorang Anis Baswedan pun ingin diundang ke Sekolah Rakyat Ancol. Amazing!
Tanpa basa-basi, ia terus saja berjibaku dalam desiran ombak di Pantai Ancol. Dan menjadi contoh bagi orang-orang yang tak berdaya oleh kerangkeng pandemi saat ini. Selain itu, hampir semua orang memuji mental Lord GC, saat berdebat dengan para oposisinya di layar tivi nasional.
Doa kami ;
Semoga Lord Geisz Chalifah selalu dalam naungan keberkahan Allah SWT.
Dan semoga Lord GC menjadi inspirator bagi para pemimpin di Ancol dan jutaan orang.
Dari contoh ajaib yang diberikan oleh Lord GC di Ancol, banyak karyawan yang ingin bertatap muka dan berdiskusi langsung dengannya. Begitu welcomenya Lord GC dengan antusiasme para karyawan itu, khususnya kaum milenial. Sehingga waktu yang dimilikinya semakin menyempit saja. Tapi semua itu tak membuat dirinya merasa jera terbebani. Dan dia selalu terlihat enjoy oleh kesibukannya itu.
Lord GC selalu jago “mencuri” potensi yang tersembunyi dari orang-orang yang hampir menyerah. Salah satu contohnya, Ancol TV media, yang dikomandoi oleh Abang Maruli Batak Jowo nama yang tertera pada akun FB pribadinya. Setahu saya Abang Maruli begitu cintanya pada sebuah seni, di antaranya; musik dan fotografi. Tapi hingga saat ini skill yang dimiliki tak mampu mengangkat derajatnya pada titik tertinggi di Ancol. Entah apa penyebabnya, para Direksi seperti tak ingin mengedipkan sebelah mata untuk dirinya.
Namun, rasa putus asa seperti sudah malas menghampiri dirinya. Baginya mengeluh hanya membuat dirinya semakin rentan dengan segala penyakit. Dan kini, angin segar telah menerpa Ancol TV media. Bukan hanya di Ancol, Ancol TV media mulai berani keluar Ancol untuk meliput sebuah tayangan di luasan Jakarta. Dan dia merasakan kesejukan dan kedamaian yang ajaib dari tangan “jail” seorang Lord GC.
Banyak orang terperangkap pada sebuah teori klasik: “Jika setitik nila itu akan merusak susu sebelangga.”
Padahal manusia tercipta begitu sempurna dengan segala kelemahan dan kekurangannya yang berujung pada banyak berbuat kesalahan. Namun, Tuhan menyelipkan segumpal hati untuk merasa agar kelemahan, dan kesalahan berubah menjadi sebuah semangat yang berkilau.
Dan Lord Geisz Chalifah memang ahli memantik semangat itu.
Salam
Komentar