TILIK.id, Jakarta — Proyek transportasi monorel yang dibangun pada 2004 gagal total. Yang tersisa tinggal tiang-tiang mangkrak di kawasan HR Rasuna Said dan Senayan Jakarta. Proyek gagal itu kembali jadi sorotan. Mengapa?
Tiang monorel yang mangkrak merusak pemandangan kota, terutama di Jalan HR Rasuna Said. Tiang-tiang itu dianggap mengganggu apalagi sudah mangkrak.
Karena itu, anggota DPRD DKI Lukmanul Hakim minta pemilik proyek harus bertangggungjawab membongkar tiang-tiang itu.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Komisi A, Lukmanul Hakim, menyebutkan bahwa pemilik proyek harus bertanggung jawab terkait sejumlah tiang monorel mangkrak, terutama di Jalan HR Rasuna Said.
Lukmanul Hakim sepakat jika tiang bekas monorel yang terbengkalai memang harus dibongkar, terlebih tiangnya berada di pusat kota DKI Jakarta. Sebelum dibongkar, kata Lukmanul Hakim, Pemprov DKI Jakarta harus mengetahui terlebih dahulu permasalahannya.
Hakim juga mengingatkan agar jangan sampai Pemprov DKI Jakarta justru mengganti rugi terkait proyek mangkrak tersebut
“Harus dicek dulu sama Pemprov, ini (proyek) punya siapa, tapi setahu saya itu bukan aset Pemprov. Intinya kalau pemilik proyek tidak bertanggung jawab, ya bongkar, tapi biayanya jangan dari Pemprov,” ujar Hakim.
Pembongkaran tiang-tiang yang sudah mangkrak sekitar 16 tahun tersebut, menurut Hakim, adalah untuk menjaga estetika kota karena saat ini terkesan mengganggu pemandangan dan kenyamanan berkendara terutama di Jalan HR Rasuna Said.
“Tidak enak dilihat, tidak bagus, masa ada tiang bekas seperti itu di tengah jalan, di situ juga ada jalur LRT Jabodebek,” ujar Hakim.
Namun Hakim menyebut ada solusi lain selain pembongkaran, yakni dijadikan lokasi pemajangan iklan seperti sekitar dua tahun lalu tiang pancang Monorel yang berada di kawasan Senayan yakni di Jalan Asia Afrika dan Jalan Pemuda.
“Waktu itu sempat dijadikan media promosi Asian Games,” katanya.
Namun, lanjutnya, kurang bagus jika diterapkan di Jalan Rasuna Said karena jalannya sudah ada LRT sehingga sempit.
“Ya kalo mau dicabut koordinasi dulu sama pusat, sama pengembang yang buat itu (monorel), jangan main bongkar terus cabut malah ganti rugi, nanti jadi masalah baru,” ucapnya.
Mangkraknya proyek monorel pada tahun 2004 masih menyisakan tiang pancang di beberapa lokasi. Tiang-tiang tersebut sekarang tidak terpakai seperti di Jalan HR Rasuna Said meskipun ada proyek pembangunan LRT Jabodebek.(mns)
Komentar