TILIK.id, Jakarta — Koalosi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI menggelar deklarasi di Tugu Proklamasi, Selasa pagi hingga siang (18/8/2020). Puluhan tokoh hadir dalam deklarasi dan penympaian maklumat KAMI.
Meski rencana deklarasi sempat “terganggu” soal izin penggunaan kawasan Tugu Proklamasi pada Senin sore, acara akhirnya diiiziinkan setelah Gubernur DKI Anies Baswedan turun tangan.
Hadir dalam deklarasi yang dimulai pukul 10:00 WIB dan berakhir pukul 12:00 itu sejumlah tokoh nasional yang dimotori Din Syamsuddin. Antara lain Jend (Purn) TNI Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung, Said Didu, Refly Harun, Ichsanuddin Norsyi, Ahmad Yani, anak dan manantu proklamator Bung Hatta, Prof Dr Meutia Hatta dan Prof Dr Sri Edy Swasono.
Ada pula Jumhur Hidayat, Dr Chusnul Mar’iyah, Dr Laode Masihu Kamaluddin, Titiek Soeharto, Lieus Sungkharisma, Marwan Batubara, Amien Rais, dan sejumlah pimpinan organisasi massa dan ormas Islam.
Dalam deklarasi Prof Dr Sri Edhi Swasono memimpin lagu Indonesia Raya. Sedangkan Ahmad Yani membacakan 10 Jari Diri KAMI. Maklumat dibacakan secara bergantian oleh Ichsanuddin Norsyi, Chusnul Mar’iyah, Lieus Sungkharisma, Masihu Kamaluddin dan lain-lain.
Din Syamsuddin kemudian memimpin pembacaan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang diikuti oleh seluruh deklarator. Pembacaan Pancasila dipimpin Ahmad Yani.
Selain doa yang dipimpin KH Agus Salehuddin, juga dinyanyikan dua lagu, salah satunya lagu gebyar-gebyar oleh paduan suara Gema Suara.
Pada deklarasi itu disampaikan oleh MC Najamuddin Ramli, bahwa setelah peringatan 17 Agustus kemarin sebagai Hari Kemerdekaan RI, maka pada hari ini, 18 Agustus, kita peringati sebagai hari lahir Pancasila.
“Tanggal 18 Agustus juga adalah hari komatitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Najamuddin Ramli.
Berikut 10 jati diri KAMI yang dibacakan Ahmad Yani SH:
Jari diri Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa..
1. KAMI adalah gerakan moral rakyat Indonesia dari berbagai elemen dan komponen yang berjuang bagi tegaknya kedaulatan negara, terciptanya kesejahteraan rakyat, dan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. KAMI berjuang dan bergerak untuk melakukan pengawasan sosial, kritik, koreksi, dan meluruskan kiblat bangsa dari segala bentuk penyimpangan dan penyelewengan.
3. KAMI berjuang dengan melakukan berbagai cara sesuai konstitusi, baik melalui edukasi, advokasi, maupun cara pengawasan sosial, politik moral, dan aksi-aksi dialogis, persuasif, dan efektif.
4. KAMI sebagai koalisi rakyat dengan latar belakang kemajemukan agama, suku, profesi, dan afiliasi politik, menjunjung tinggi kemajemukan, kerukunan, dan kebersamaan. Pandangan dan sikap KAMI adalah perwujudan dari hal-hal yang dapat disepakati.
5. KAMI mempunyai pandangan dan sikap resmi yaitu yang disepakati secara tertulis oleh dewan deklarator. Di luar itu merupakan pandangan dan sikap pribadi deklarator, atau jejaring pendukung KAMI di pusat, daerah, dan luar negeri.
6. KAMI sebagai gerakan moral rakyat yang bersifat nasional menerima dukungan dan penyaluran aspirasi rakyat di daerah-daerah dan warga negara Indonesia di luar negeri walau tidak ada hubungan struktural-organisatoris, namun kami berkewajiban moral unruk menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi itu.
7. KAMI baik secara bersama-sama atau sendiri-sendiri, dan jejaringnya berjuang untuk tujuan adanya perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga segala bentuk penyimpangan dan penyelewengan dapat dihentikan.
8. KAMI bergerak secara berkesinambungan atas dasar keyakinan bahwa kebenaran dan keadilan harus tegak, serta kebatilan dan kemungkaran harus sirna.
9. KAMI membagi struktur organisasi kepada:
A. Dewan Deklarator sebagai penentu kebijakan prinsipil dan strategis, dan dipimpin oleh presidium yang bekerja secara kolektif-kolegial memimpinkan gerakan sesuai jati dirinya.
B. Komite Eksekutif terdiri dari sembilan orang yang diangkat oleh presidium, berfungsi sebagai motor penggerak koalisi, melaksanakan rencana-rencana strategis yang diputuskan Dewan Deklarator dan membentuk serta mengoordinasi divisi-divisi.
C. Komisi-komisi sebagai organ kerja sesuai sektor pembangunan nasional yang melaksanakan kerja/aksi di bawah koordinasi presidium.
D. Divisi-divisi merupakan organ dan instrumen koalisi yang melaksanakan rencana kerja/aksi sesuai bidangnya masing-masing.
10. KAMI sebagai gerakan yang terorganisir, menerapkan disiplin ketat dan tegas atas kendali presidium yang dapat mengambil keputusan tertentu demi nama baik dan efektivitas gerakan. (lms)
Komentar