TILIK.id, Jakarta — Presiden Joko Widodo atas nama negara menganugerahi Bintang Jasa Utama kepada sejumlab politisi. Salah satunya adalah Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani.
Selain Sekjen Partai Gerindra ini, juga diberikan kepada politisi PDIP Ahmad Basarah, dan politisi Golkar Mahyudin, Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Pemberian Bintang Jasa Utama kepada sejumlah politisi ini dilakukan di Istana Negara yang disematkan langsung oleh Presiden Jokowi, Kamis (13/8/2020).
Bintang Jasa Utama diberikan sebagai bagian dari Peringatan HUT Kemerdekaan 17 Agustus ke-75. Pemberian bintang jasa ini sudah menjadi tradisi kenegaraan setiap jelang peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI.
Ahmad Muzani kepada media Kamis pagi menyatakan terima kasih yang sebesarnya kepada Presiden atas nama negara atas pemberian Bintang Jasa Utama ini.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas nama Pemerintah dan Negara, yang telah memberikan penghargaan Bintang Jasa Utama ini,” ucapnya.
Dikatakan, Bintang Jasa Utama ini sebagai penghargaan atas jasa-jasa, pengabdiannya kepada bangsa dan negara dalam memimpin lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat para periode lalu.
“Mudah-mudahan kami termasuk orang yang pantas menerima penghargaan dari negara ini,” kata politisi yang kembali dipilih oleh Prabowo sebagai Sekjen DPP Partai Gerindra ini di Komplek DPR/MPR RI Senayan Jakarta.
Politisi Kelahiran Tegal, Jawa Tengah, layak mendapatkan Bintang Jasa Utana dari negara atas peran dan jasanya untuk negara. Misalnya sejak pandemi Covid aktif menyerukan bahaya wabah Corona Covid-19.
Ketika wabah masih ramai di Wuhan Tiongkok, sebagai Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani pada Februari 2020 lalu sudah meminta pemerintah menghentikan penerbangan dari dan ke Wuhan serta beberapa kota di China ke Indonesia.
Demikian pula, ketika wabah sudah mulai merusak sendi-sendi kehidupan, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini terus menyampaikan pentingnya program jaring pengaman sosial (social savety net) terutama bagi usaha kecil dan menengah UMKM dalam bentuk bantuan tunai langsung agar menggerakan ekonomi masyarakat bawah.
Di sektor pendidikan, tercatat Ahmad Muzani gencar menyampaikan pentingnya model pendidikan Pesantren yang tersebar luas di seantero negeri dan paling terdampak akibat pembatasan sosial (social distancing).
“Kami akan memperjuangkan subsidi kuota bagi para pelajar, mahasiswa dan para santri. Ini karena pembelajaran online mengancam pembangunan sumber daya manusia kita,” katanya.
Pernyataan inilah yang kemudian mendapat respon cepat dari pemerintah. Tak berselang lama, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyebut akan mengalokasikan bantuan Rp 2,6 triliun kepada pondok pesantren dan pendidikan berasrama agar tidak menjadi cluster baru penularan Covid-19. (lms)
Komentar