TILIK.id, Masamba – Hujan deras sejak tanggal 13 Juli 2020 di Masamba Kabupatwn Luwuk Utara Sulawesi Selatan mengakibatkan banjir bandang maha dahsyat. Sampai Rabu, sudah 19 korban meninggal ditemukan.
Bencana berupa banjir bandang akibat meluapnya Sungai Masamba tersebut mengirim lumpur dan pasir ke darat. Lumpur dan pasir bahkan ada sampai menutup atap rumah penduduk.
Akibat itu, tercatat sudah 15 ribu warga mengungsi. Dalam video-amatir yang diterima TILIK.id, rumah-rumah dan bangunan seperti rata dengan lumpur berwarna kecokelatan.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar Rizal saat ditemui di lokasi, Rabu (15/7/2020) mengatakan, evakuasi korban terkendala oleh kedalaman lumpur yang mencapai 2 meter lebih.
Ada tiga titik pencarian korban yang menjadi target. Yakni Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Desa Meli, dan Sungai Masamba. Dari kedua titik tersebut, kemudian dibagi masing–masing tiga tim.
Sedangkan , Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan, terdapat 15.000 jiwa mengungsi akibat banjir bandang.
“Sesuai laporan warga yang melapor ke posko BPBD terdapat 23 warga hilang, ini data sementara. Korban yang mengungsi akibat banjir ini sebanyak 15.000 jiwa yang tersebar di beberapa titik posko, rumah kerabat dan keluarga,” kata Muslim. (lms)
Komentar