TILIK.id, Jakarta — Pertemuan antara
Ketua Umum Terpilih Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa dengan ekonom Gita Wirjawan, Rabu (8/7/2020), cukup menarik. Pertama, Gita bersedia menjadi Ketua Dewan Pembina JMSI, dan kedua mantan Menteri Perdagangan itu memberikan pandangan pentingnya media siber di tengah pandemik Covid-19.
Gita mengapresiasi dan memberi selamat pada Munas I JMSI yang digelar pekan lalu setelah serangkaian kegiatan mendahuluinya.
“Pembentukan organisasi perusahaan media siber ini memperlihatkan itikad dan tekad pemilik dan pengelola media siber di seluruh Indonesia untuk tumbuh menjadi institusi yang profesional,” kata Gita.
Karena itu Gita bersedia masuk dalam jajaran kepengurusan JMSI sebagai Ketua Dewan Pembina.
Terkait dengan peran media siber, Gita Wirjawab mengatakan, Aamedia siber memainkan peranan penting di era pandemi Covid-19. Reportase atau laporan yang berkualitas menjadi penting agar peta penyebaran dan penanggulangan dampak Covid-19 menjadi acuan pemerintah dan masyarakat.
“Good quality journalism inilah yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan pembaca dan mitra media siber. Ini juga yang dapat membedakan media siber dengan sosial media yang sering kali memproduksi hoax dan ujaran kebencian,” ujar Gita Wirjawan.
Pria kelahiran Jakarta, 21 September 1965 yang juga pernah menjadi Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) priode 2009-2012 ini menekankan arti penting kualitas yang merupakan prasyarat tumbuhnya kepercayaan pembaca dan mitra media siber di tengah lanskap komunikasi yang sangat bebas saat ini.
“Cara terbaik menghadapi persaingan yang semakin terbuka adalah dengan terus meningkatkan kualitas,” katanya lagi.
Gita Wirjawan menyelesaikan pendidikan sarjana bidang Administrasi Negara pada tahun 1988 dari University of Texas, Austin. Gelar Magister di bidang Administrasi Niaga diperolehnya dari Baylor University pada tahun 1989, sementara gelar Magister di bidang Administrasi Publik diraihnya dari John F. Kennedy School of Government, Harvard University, pada tahun 2000.
Selain sebagai pengusaha dan filantropi, pendiri Ancora Group ini juga dikenal sebagai musisi jazz yang handal.
Gita Wirjawan juga terlibat dalam produksi film melalui Visinema Pictures. Sejumlah film yang ikut dikerjakannya antara lain adalah Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014), Filosofi Kopi (2015), dan Keluarga Cemara (2020). Kini Gita Wirjawan juga mulai menggeluti podcast. Ia mengundang berbagai tokoh sebagai narasumber.
Gita menyayangkan insentif untuk UMKM yang masih sangat kecil. Begitu juga dengan dana bansos yang disalurkan ke kelompok masyarakat penerima.
Dia berharap pemerintah dalam waktu singkat dapat melakukan pemetaan yang lebih baik, sehingga berbagai insentif yang disiapkan pemerintah dapat mengenai semua elemen masyarakat yang terdampak. (lms)
Komentar