TILIK.id, Jakarta — Muncul sorotan kepada PT Pertamina (Persero) yang secara marathon melantik 36 direksi subholding yang dilakukan secara virtual dan di hari libur, yakni hari Sabtu lalu. Pengukuhan itu menyusul perubahan direksi Holding Pertamina sehari sebelumnya.
Vice President Corporate Pertamina Fajriyah Usman menjawab pertanyaan mengenai pelantikan direksi subholding Pertamina tersebut mengatakan, memang tidak lazim, tetapi bagi Pertamina bukan hal yang perlu dipermasalahkan, karena acara dapat berlangsung dengan metode virtual, sehingga setiap pejabat yang dikukuhkan tetap berada di rumah masing-masing.
“Sekarang kita berada di masa transisi normal baru, dengan sebagian besar pekerja Pertamina masih bekerja di rumah. Dengan jumlah pejabat yang dilantik relatif banyak, kami tidak perlu menggelar seremonial offline, karena harus menerapkan protokol COVID-19 sesuai standar WHO. Ini juga menunjukkan bahwa Pertamina siap menjawab tantangan era digital,” jelasnya.
Pelantikan 36 direksi subholding itu, menurut Fajriyah Usman, adalah langkah untuk bergerak cepat pada fase transisi pengelolaan bisnis dari induk atau holding ke anak usaha (subholding).
Apalagi Pertamina telah membentuk lini bisnis utama yang sebelumnya berada di induk usaha Pertamina dengan memecah menjadi lima subholding yang akan menjadi kekuatan baru dalam pengembangan bisnis perusahaan.
Lima subholding yang telah dibentuk yakni Upstream Subholding (PT PHE), Gas Subholding (PT PGN), Refinery & Petrochemical Subholding (PT KPI), Power & NRE Subholding (PT PPI), dan Commercial & Trading Subholding (PT Patra Niaga), ditambah bisnis perkapalan yang dijalankan PT Pertamina International Shipping. (lms)
Komentar