TILIK.id, Jakarta — Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mengadakan audiensi bersama Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko di Kantor Staf Presiden Gedung Bina Graha, Jakarta (17/3).
Audiensi bertujuan untuk meminta masukan Moeldoko terkait pelaksanaan Kongres PMII jelang pelaksanaan kongres pada tanggal 13-17 April 2020 di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang menjelaskan kongres PMII mengangkat tema Organisasi Maju untuk Peradaban Baru.
“Tema dipilih sebagai bentuk dukungan pada pemerintah untuk meyakinkan publik terkait pemindahan ibukota negara yang baru. Kongres akan dihadiri 5000 orang dan berharap Presiden dapat hadir,” papar Agus.
Akan tetapi, melihat perkembangan dan situasi kasus corona COVID-19 saat ini, PB PMII ingin meminta arahan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terkait pelaksanaan kongres nasional tersebut. Apakah tetap dilaksanakan atau ditunda.
Menanggapi hal tersebut Moeldoko meminta kepada organisasi PMII untuk menunda kegiatan yang bersifat massal. Menurutnya langkah tersebut harus dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
“Melihat situasi dan kondisi yang ada kongres nasional ini sebaiknya ditunda atau dipikirkan ulang,” tegas Moeldoko.
Ia menilai penyebaran virus tersebut bisa dengan mudah menular dengan cepat, sehingga menurutnya, kegiatan yang bersifat massal ditunda sementara sampai semuanya benar-benar aman. Karena virus ini sangat cepat menyebar dan tidak bisa dideteksi dengan mata telanjang.
“Langkah ini juga dilakukan di berbagai negara di dunia yang menghentikan sejumlah kegiatan yang ramai,” ungkap Moeldoko.
Dia memaparkan tiga arahan dari Presiden Joko Widodo terkait situasi saat ini di Indonesia. Pertama, supaya mengurangi mobilitas sehingga muncul alternatif belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Kedua, mengurangi atau meniadakan kerumunan massa.
Ketiga, melakukan social distancing/ menjaga jarak untuk menekan angka penularan.
Namun demikian, Moeldoko mengapreasiasi tema yang diusung PB PMII untuk kongres nasional tersebut yang memikirkan tentang Indonesia sekaligus pemindahan IKN. Hadir pada acara tersebut Plt. Deputi Bidang Informasi dan Komunikasi Politik, Juri Ardiantoro dan beberapa peserta dari PB PMII. (lmk)
Komentar