Membunuh KPK di Ujung Ramadhan?

Oleh: Dr. Bambang Widjojanto

ADA siasat yg tak pernah jeda, begitu khusyuk, kawanan kuasa kegelapan bersekutu dng koruptor dan jaringannya terus menggempur KPK. Tak hanya itu, kekuatan tanpa batas itu, berupaya utk “melumat”, melumpuhkan dan bahkan meluluh-lantakkan KPK.

Salah satu siasat itu, diduga, tak hanya merekrut sebagian orang yang punya masalah karena punya watak nir-integritas saja, tapi juga menundukkan sikap kritis insan KPK yang senantiasa menjaga izzah integritasnya atas indikasi tindakan nyeleneh dan otoriter dr kekuasaan yang acapkali permisif atas sikap dan perilaku koruptif dan kolusif;

Yang mengerikan, kini, batas api kepantasan telah dilanggar. Jika info di media benar, ada indikasi SDM KPK mulai dihabisi. Padahal, Insan KPK yang telah teruji berkhidmat pada pertiwi karena telah menggadaikan mata dan bertaruh nyawa untuj memberantas korupsi sepenuh hati. Tapi, justru malah mau disingkirkan semena-mena hanya dengan berbekal Hasil Test ala Litsus Orde Baru.

Di ujung Ramadhan yang seyogianya kita berharap berkah dan barokah tapi sebagian Insan Terbaik KPK justru dihadang kebijakan absurd padahal sedang menangani Mega Skandal Korupsi, seperti misalnya: kasus suap Bansos Covid-19, Suap Ekspor Benur, E-KTP, Suap Tanjung Balai, kasus bos batubara yang jadi DPO, kasus mafia hukum di pengadilan dan juga penyuapan penyidik KPK yang mulai menyinggung pimpinan parlemen dan salah satu komisioner KPK. Apakah ini, salah satu misi dan sasaran “penghancuran” KPK?

BACA JUGA :  Pilih Pemerintahan Jokowi atau Keselamatan NKRI?

Seluruh uraian di atas adalah bagian dari proses yang harus disebut sebagaibpembusukan KPK yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur mulai dari Revisi UU KPK yang ditolak rakyat di tahun 2019, pemilihan pimpinan KPK yang kontroversial karena memuat isu nir-integritas hingga peralihan status pegawai KPK menjadi ASN yang dilakukan secara absurd.

Keseluruhan proses itu ada di periode kepemimpinan Presiden Jokowi. Inikah legacy “terbaik” yang akan ditinggalkan beliau untuk diingat sepanjang masa? Saya belum terlalu yakin tapi banyak fakta yang tak terbantahkan atas sinyalemen itu!

Komentar