RI Ikut Partisipasi Ujicoba Pengobatan Covid-19

TILIK.id, Jakarta — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginisiasi program ujicoba pengobatan Covid-19. Indonesia termasuk salah satu dari 100 lebih negara yang berpartisipasi dalam program tersebut.

Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam siaran virtualnya di Jakarta, Rabu (29/4).

“Inisiatif Solidarity Trial WHO bertujuan mencari treatment paling efektif untuk pengobatan Covid-19,” kata Retno.

Program tersebut, kata Menteri, dilakukan melalui perbandingan antara perawatan yang standar dan perawatan yang menggunakan empat jenis obat-obatan yang sedang diujicobakan yaitu remdisivir, lopinavir/ritonavir, lopinavir/ritonavir yang dikombinasikan dengan interferon beta-1a, serta klorokuin atau hidroksiklorokuin.

Sejauh ini terdapat 22 rumah sakit di Indonesia yang bergabung dalam uji coba ini. Yaitu RSPI Prof. Sulianti Suroso Jakarta, RSUP H. Adam Malik Medan, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSUP Dr. Soetomo Surabaya, RS Universitas Udayana Bali, RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSUD Ambarawa, RSUP Dr. Sardjito Yogyarta, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, RSUD Dr. Moewardi Solo, RSUP Persahabatan Jakarta.

Selain itu, masuk juga RSUP Prof. Dr. Kandou Manado, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSJ Prof. Soerojo Magelang, RSUP Dr. M. Djamil Padang, RS Universitas Airlangga Surabaya, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, RS YARSI Jakarta, RSPAU Dr. Esnawan Antariksa Jakarta, serta RSUP Sanglah Bali.

BACA JUGA :  Periode 2 PSBB Jakarta Focus Penegakan Hukum

“Selain itu, berbagai kerja sama di skala internasional dan nasional saat ini secara intensif dilaksanakan untuk pengembangan vaksin maupun uji coba obat-obatan COVID-19,” kata Menlu Retno.

Kerja sama yang dimaksud meliputi, Kimia Farma dan Gilead Sciences yang tengah menjajaki penggunaan remdivisir yang saat ini sedang menunggu hasil uji klinis di Amerika Serikat, Bio Farma dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dalam pengembangan plasma darah untuk membantu pasien COVID-19 dengan gejala sedang.

​​​​Bio Farma bekerja sama dengan Kemenristek dan Lembaga Eijkman juga telah membentuk konsorsium untuk pengembangan vaksin. Konsorsium ini akan bekerja sama dengan mitra-mitra internasional. (lms)

Komentar