Kisah Inspiratif Ibu, Anak dan Masjid


Oleh: Syahrir Lantoni
(BUR Center)

TULISAN ini sering saya sampaikan sebagai ilustrasi dalam setiap kesempatan berbicara di pertemuan relawan. Begini kisahnya.

Seorang ibu mengarahkan anaknya untuk selalu shalat berjamaah di masjid. Di masjid shalat lebih afdol dan pahalanya lebih baik.

Sang anak mau. Pergilah dia ke masjid untuk shalat berjamaah. Namun di masjid, sang anak melihat banyak yang hanya main Hp, banyak orang bergosip ria, bahkan mendengar fitnah ini dan itu.

Keluar dari masjid dia mendengar lagi ada yag kehilangan sandal. Kejadian demi kejadian dibawa pulang ke rumah.

Sampai di rumah, sang anak mengeluh. Jengkel dan sebel betul. Dia kecewa apa yang terjadi di masjid. Kepada Ibunya, anak ini mengeluh kecewa. Tidak mau lagi ke masjid.

Sang ibu dengan sabar mendengar cerita anaknya, dan khawatir kalau sang anak tak mau lagi ke masjid untuk berjamaah.

Namun sang ibu tidak kurang akal. Boleh tidak berjamaah lagi, tapi dengan syarat, kata Ibunya. Si anak setuju.

BACA JUGA :  Jubir Darat Timnas AMIN Ingatkan Kepala Desa untuk Netral

Tak lama, adzan masjid bekumandang, warga berdatangan lagi ke masjid. Sang ibu mangambil gelas dan mengisi penuh air. Benda berisi air itu diserahkan ke si anak.

Coba nak kamu bawa air ini keliling masjid. Dan kembali ke rumah dalam keadaan utuh, tidak ada air yang tumpah.
Rupanya itu syarat dari sang Ibu.

Si anak kemudian berjalan mengelilingi masjid. Pelan namun pasti menjaga air dalam gelas agar tidak berkurang. Dia berkeliling dan akhirnya tiba kembali ke rumah tanpa setetes air pun yang jatuh.

Ibunya bertanya. Kenapa airnya tidak berkurang? tanya Ibunya.

Bagaimana mau berkurang bu, kan saya jaga betul gelasnya agar air tidak jatuh. Saya hati-hati betul memegang gelas ini, kata si anak.

Ibunya tersenyum, lalu bertanya lagi. Apakah kau mendengar banyak gosip di masjid?

Tidak bu.
Kenapa?
Karena saya fokus pada gelas, apapun yang terjadi.

Ibunya bertanya lagi. Apakah kamu melihat orang main Hp?

Tidak bu.
Kenapa?
Karena saya menjaga mata saya untuk tetap ke gelas ini.

BACA JUGA :  Selamat Berkampanye, Semoga Lancar Tanpa Kecurangan, AM1N

Ibunya kembali bertanya. Apakah kamu  melihat ada orang mencuri sandal?

Bagaimana mau lihat kalau saya hanya terus melihat gelas agar airnya tidak jatuh, jawab sang anak.

Ibunya tersenyum sambil memberikan petuah.

Jika kita fokus pada tujuan, maka semua kata-kata, kejadian, dan berita-berita yang ada akan terabaikan semua.

Berita gosif, fitnah, isu negatif dan semacamnya itu tidak akan mengganggu pikiran kita jika kita fokus menjaga tujuan kita.

Demikianlah, sang anak pun ke masjid, lalu menjaga tujuannya agar shalatnya khusuk dan pahalanya lebih baik.

Kendari, 14 Juli 2024

Komentar