Gagasan Slepet dan Slepetnomics Cak Imin dalam Debat Jadi Perhatian, Seperti Apa Itu?

TILIK.ID — Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menawarkan gagasan slepet dan slepetnomics dalam debat cawapres pertama pada Jumat malam (22/12). Seperti apa gagasan itu?

Menurut Cak Imin, gagasan slepet dan slepetnomics dibutuhkan untuk mengatasi ketidakadilan di berbagai bidang, termasuk ekonomi.

Saat menjelaskan istilah slepet dan slepetnomic, Ketua Umum PKB ini memperagakan sarung yang diambil dari lehernya kemudian dikibaskan secara cepat ke arah sasaran.

Dalam paparannya, Cak Imin sedikitnya 15 kali menyebut slepet dengan beragam imbuhannya. Misalnya “dislepet”, “dislepetkan”, “slepetnomics”.

“Slepet itu seperti sarung yang saya bawa ini. Jangan salah slepet itu disrupsi. Disrupsi itu adalah awal dari perubahan. Padahal rakyat sudah kerja kerja kerja. Ini harus kita slepet,” kata Muhaimin.

Muhaimin mengatakan, keberanian untuk mewujudkna aturan main yang adil dan berpihak kepada rakyat tidak ada dalam kebijakan ekonomi Indonesia saat ini.

“Ini kenapa kami menggagas slepetnomics sebagai solusi ekonomi. Segala ketidakadilan kita slepet,” kata Cak Imin dalam closing statementnya.

BACA JUGA :  Relawan ANIES Gelar Silaturahmi se Indonesia, Simpatisan Anies Antusias

Menurut dia, slepetnomics adalah gagasan ekonomi yang telah diuji para pakar. Gagasan ini, menurut dia, berdasarkan pengalaman batin dan keberanian yang tidak berpihak kepada rakyat.

“Ke depan, proyek yang menyedot begitu banyak uang rakyat hanya untuk memenuhi selera tertentu, kita harus slepet,” ujarnya.

Cak Imin pun menjanjikan perubahan berupa pemerataan dalam pembangunan kota dan desa di seluruh Indonesia.

“Kedepan, kecurangan pembuatan aturan yang merangkap sekaligus pemain bisnis harus kita slepet. Kita bangun kesetaraan bagi semua pelaku usaha untuk maju bersama,” kata dia.

Dalam sesi penyampaian visi misi, Cak Imin juga menjelaskan pentingnya gagasan slepet yang terinspirasi dari sarung yang biasa digunakan oleh para santri.

Ia mencontohkan ketidakadilan dalam ekonomi yang terjadi saat ini. Menurut dia, 100 orang terkaya di Indonesia saat ini memiliki kekayaan melampaui total kekayaan 100 juta orang Indonesia.

Ia pun menawarkan ide untuk menaikkan pajak orang kaya dan menurunkan pajak kelas menengah sebagai gagasan dari slepet atau slepetnomics.

BACA JUGA :  DPD ANIies Kota Bekasi Terbentuk, Ambardi: Pengurusnya Solid dan Kuat

“Ini keadaan yang tidal adil. Yang kita kaya pajakin, kelas menengah pajaknya diturunkan,” kata dia.

Cak Imin juga menjanjikan 5% anggaran APBN atau sebesar Rp 150 triliun akan digunakan untuk membantu kaum muda, antara lain melalui kredit usaha. Ia juga menjanjikan dana desa naik menjadi Rp 5 miliar. | • lis

Komentar