Pesan kepada Petarung AMIN


Catatan Bang Sém

DARIPADA sibuk menyoal dan menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi soal batas usia Capres dan Cawapres, lebih baik perkuat konsolidasi untuk menghadapi semua cabaran bagi memenangkan pasangan Capres-Cawapres AMIN (Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar) yang sudah jelas di depan mata.

Pasangan AMIN merupakan pasangan tanpa keraguan di tengah gelombang was-was dan bimbang para bakal Capres menghadapi arus perubahan yang kian besar. Perubahan adalah keniscayaan, dan ketika bergerak menjadi gelombang transformasi yang tak bisa ditahan oleh apapun. Apalagi sekadar intrik dan taktik.

Apapun putusan MK soal batas usia Capres dan Cawapres tak akan menjamin siapapun yang ‘diuntungkan’ oleh putusan tersebut akan memenangkan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.

Rapatkan barisan. Perkuat kolaborasi dan sinergi, sehingga AMIN kian solid. Teguhkan prinsip “sebersih-bersih tauhid, ilmu pengetahuan, dan siyasah.”

Kita memerlukan perubahan besar untuk menghantarkan negara dan bangsa ini ke tengah konstelasi perubahan besar global. Mulai dari menyelamatkan bumi yang kian tua dan berkurang daya dukungnya bagi pembangunan, pengendalian demografi, membalik kemiskinan, menaklukan penyakit, menghadapi krisis pangan – energi – air, menguatkan kesehatan jiwa, mnemberiu manfaat bagi singularitas, membangun keseimbangan antara keterampilan dan kearifan, melayari transhumanisma, dan merancang peradaban baru, dan menciptakan kondisi bagi berlangsungnya persatuan umat (lintas etnis, ras, suku, agama) dalam tata kehidupan yang inklusif, toleran, dan demokratis. Nilai-nilai yang harus dimiliki manusia dengan kemerdekaan sejati.

BACA JUGA :  Ganjar Datang, Jemaat Bubar

Pusatkan perhatian pada ikhtiar kuat untuk memilih para Capres-Cawapres, Anggota parlemen (DPD RI, DPR RI, DPRD), Gubernur-Wakil Gubernur, Bupati – Wakil Bupati, Walikota-Wakil Walikota di tengah demokrasi yang berlangsung saat rakyat masih lapar, utang menggunung, pragmatisma politik dan politik transaksional mengarus deras. Kawal dan awasi seluruh prosesnya.

Dukungan Tanpa Syarat

Percayalah, rakyat jauh lebih cerdas dan tangkas mengambil keputusan, kepada siapa akan memberikan amanat dan daulat untuk mengembalikan bangsa ini ke garis perjuangan mencapai tujuan.
Rakyat memerlukan Capres-Cawapres dan calon-calon wakilnya di berbagai lembaga penyelenggara negara dan pemerintahan yang mempunyai cara, sehingga mampu mengatasi persoalan asasi bangsa ini. Bukan mereka yang sibuk bergumul dan berkemul dengan berbagai alasan.

Landasan kita adalah keyakinan, bahwa soliditas dan solidaritas harus dibangun dengan kolaborasi dan sinergi yang tidak diracuni oleh kepentingan-kepentingan sesat sesaat (termasuk memikirkan portofolio pasca kemenangan). Berikan dukungan penuh tanpa syarat. Buktikan kita memang pejuang perubahan.

Sambut dan ikuti dinamika politik dengan sukacita dan gembira. Bergantunglah sepenuhnya kepada rakyat, seperti nasihat para leluhur. “Bila badai menerjang, berlindunglah pada rumput dan alang-lang, bukan pada pohon besar yang mudah tumbang.”

BACA JUGA :  Kesetaraan dan Keadilan, dari Desa untuk Bangsa

Perlindungan semacam itu merupakan upaya tepat sebagai bagian dari upaya bersungguh-sungguh dan tawaddu’ berlindung kepada Allah Maha Kuasa, yang nyawa, hidup dan mati kita berada dalam wilayah otoritas-Nya.
Perkuat semangat perubahan dalam nafas nasionalis – religius menuju kebangkitan bangsa dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan.

Pegang Kuat Prinsip Petarung

Bagi para petarung sejati yang berada dalam barisan AMIN yang sahih — untuk mengemban amanat kedaulatan rakyat, mumpuni mengelola pemerintahan – pembangunan dan penguatan rakyat, dengan integritas tinggi (amanah, shiddiq, fathanah, tabligh) di atas nilai-nilai dasar kebangsaan dan kemanusiaan (cendekia, kreatif, profesional – kompeten, bertanggung-jawab dan akuntabel, religius) — teruslah bergerak mengharmonisasi isyarat langit dengan realitas bumi.

Pegang kuat-kuat prinsip para petarung: “tak terbang kala disanjung, dan tak tumbang kala diserimpung.” Jangan muda terguncang oleh beliung, tak juga merasa jagoan menantang datangnya angin ribut.

Jangan kendoir mengembalikan bangsa ini ke garis cita-cita para pejuang dan pendirinya, tetap berada dalam azimuth : teguh dalam prinsip, tanggon menghadapi tantangan, tangkas dalam bersiyasah, terampil dalam menemukan dan memberi solusi, dan tuntas berjuang menjemput kemenangan dan memperoleh kewenangan mewujudkan Indonesia Raya yang jaya (Indrajaya).
Pelajari dengan seksama perjuangan seluruh pejuang bangsa dari seluruh wilayah tanah air yang sudah menggulung penjajahan dan siapkan dengan baik rancang pengabdian untuk menggelar keadilan dan kesejahteraan.
Pahami dengan sungguh-sungguh hakikat restorasi kebangkitan bangsa dalam mewujudkan keadilan dengan kesungguhan sukma mewujudkan kesejahteraan semesta (universe prosperity). Lantas, amin-kan seluruh do’a dan munajat agar realitas bumi bertemu dengan restu langit… ! |

BACA JUGA :  Ahmad Muzani: Gerindra Bukan Parpol yang Bisa Disewa

Komentar