Ulos Emas untuk Anies Baswedan

Oleh Pdt. Dr. Jahara Sitinjak, M.Th.

VIDEO sambutan meriah dari warga Medan dan Sumatra Utara kepada Anies Baswedan viral di berbagai platform media sosial. Kharisma Anies Baswedan memang luar biasa, sehingga ribuan massa bergerak sukarela dan sukacita untuk menyambutnya.

Anies di Medan selama dua hari, 4-5 November 2022. Banyak acara di hadirinya. Salah satunya adalah Temu Ramah Kebangsaan dan berdialog dengan keluarga besar Persekutuan Gereja-gereja Indonesia di Wilayah (PGIW) Sumatra Utara.

Dalam acara bincang dengan PGIW Sumut, terjadi dialog hangat Anies dengan para peserta. Dalam acara tersebut Anies dan perwakilan dari PGIW sama-sama sepakat bahwa keadilan, kesetaraan, dan toleransi harus terus dijaga dan dihidupi di NKRI.

Selesai berbincang dan beramah tamah, saat penutupan acara, Anies Baswedan menerima penghargaan dari Pendeta J. Marbun berupa kalungan ulos khas Sumatra Utara dengan warna oranye dan emas. Pengalungan ulos ini tentu saja menjadi bukti keramahan dan penghargaan masyarakat Sumatra Utara kepada Anies.

Terlepas dari pemberian ulos, ada satu hal yang menjadi perhatian saya, yaitu warna ulos tersebut. Warna ulos kombinasi emas dan oranye tersebut terlihat cantik sekali. Perpaduan yang pas dan serasi. Enak dilihat dan dipandang. Apalagi detail pengerjaan ulos yang dikalungkan tersebut terlihat sangat rapi. Sempurna.

BACA JUGA :  Merawat Gerakan Perubahan

Bagi saya yang senang melihat simbol dan fenomena, ada makna yang tersimpan dalam kain kebanggaan masyarakat Sumatra Utara tersebut. Emas adalah salah satu warna yang identik dengan kesuksesan, kemakmuran, dan kesejahteraan. Itu makna umum dari emas. Sementara dari tinjauan psikologi, emas memiliki warna prestasi, kemenangan, dan kemewahan.

Oranye juga memiliki beberapa makna. Dalam buku Meltem Toker berjudul The Art of Successful, oranye adalah simbol dari optimisme, petualangan, dan kemampuan. Warna ini juga melambangkan kreativitas dan sikap percaya diri.

Rasa-rasanya, pemberian ulos dengan warna kombinasi emas-oranye ini bukan sekadar cendera mata dari keluarga besar PGIW Sumatra Utara kepada Anies Baswedan. Ulos ini juga menjadi bentuk doa dari sang pemberi kepada penerima agar bisa meraih kesuksesan dan kebahagiaan.

Pilihan warna oranye, secara tidak langsung juga sebuah bentuk pengakuan terhadap prestasi, kreativitas, kemampuan, dan kepemimpinan Anies Baswedan. Dari kunjungan di Medan dan berbagai silaturahmi yang dilakukan Anies tersebut, saya membaca, bahwa setiap niat baik akan bertemu dan mendapat dukungan dari orang-orang baik juga.

BACA JUGA :  Drumband Sekolah Katolik

Semoga, ulos emas tersebut bisa menjadi awal bagi Anies Baswedan untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

Komentar