Pilihlah Pemimpin yang Memahami Sejarah dan Cita-Cita Bangsa

Oleh: KR. Tumenggung Purbonagoro

SAAT ini kita sudah berada di bulan-bulan terakhir 2022. Kita akan segera memasuki tahun 2023 dan tanpa terasa, kita sudah dekat dengan masa-masa pergantian kepemimpinan NKRI.

Kita harus mulai memikirkan, siapa calon pemimpin terbaik yang akan menggantikan Jokowi. Bila tidak, bisa jadi kita akan terkejut karena hari pemilihan sudah tiba dan kita masih ragu siapa pemimpin yang akan kita pilih.

Dalam memilih pemimpin, pastikan Indonesia pada 2024 nanti dipimpin oleh sosok putra terbaik bangsa, yang bisa mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa. Jangan sampai kita salah memilih pemimpin yang hanya bisa melontarkan janji-janji, tapi akhirnya mengingkari dan tak bisa menepati.

Jangan sampai, kita terbius janji-janji menjadikan NKRI bangsa berdikari, yang bisa berdiri di atas kaki sendiri, tapi faktanya tenaga kasar pun mendatangkan pekerja dari luar negeri.
Jangan sampai kita mendapat pemimpin yang hanya pintar mengobral janji. Berjanji menghentikan utang luar negeri, tapi faktanya utang NKRI justru semakin tinggi. Jangan sampai hal ini terjadi.

BACA JUGA :  Relawan Mak Mak Anies Konsolidasi dan Deklarasi di Jawa Tengah dan DIY

Lantas, bagaimana cara memilih pemimpin terbaik? Caranya mudah, pastikan dia memahami cita-cita para pendiri bangsa dan punya rekam jejak untuk mewujudkannya. Dengarkan ucapan calon pemimpin Indonesia, apakah dia punya gagasan besar seperti para pendiri bangsa? Bila ya, ia layak dipertimbangkan.

Bila menilik sosok yang memahami sejarah dan cita-cita para pendiri bangsa, Anies Baswedan masuk di daftar pertama. Dalam pidato kebangsaan di hadapan para relawan, Anies menjelaskan fase-fase penting sejarah bangsa yang dimulai dari Sumpah Pemuda yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan.

Lalu sejarah bangsa bergerak pada fase penting berikutnya 1945, yaitu terwujudnya satu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lalu pada 1957, fase terbentuknya satu wilayah Indonesia. Fase-fase tersebut menjadi warisan terbesar bagi bangsa Indonesia dan Anies bisa menerangkan dengan detail. Mengagumkan.

Sekarang, tinggal melanjutkan pada fase selanjutnya. Apa itu? Anies Baswedan memiliki visi yang sangat jelas yaitu: SATU KESEJAHTERAAN dan SATU PEREKONOMIAN. Apa yang diucapkan oleh Anies bukan teori atau janji semata. Dia sudah mengikhtiarkan dan mewujudkannya untuk DKI Jakarta.

BACA JUGA :  Koordinator Presidium KAHMI Jatim Senang Anies Masuk Bursa Capres

Di masa kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta, dia memangkas ketimpangan-ketimpangan yang terjadi di Jakarta. Bila dulu pulau-pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu seperti diabaikan, di masa Anies diberikan jaminan dan kesetaraan.

Akses perekonomian dibuka dan disetarakan dengan daratan Jakarta. Pasar-pasar dibangun, ATM disediakan, harga pangan disamakan dengan daerah lain di Jakarta. Termasuk untuk pulau terjauh dan terluar DKI Jakarta. Warga yang jauh, mendapat pelayanan dan perlindungan yang sama dengan warga yang tinggal di dekat Balai Kota.

Kesetaraan ekonomi di Jakarta juga diwujudkan dengan tarif satu harga untuk perjalanan di seantero Jakarta. Untuk berkeliling Jakarta, cukup membayar Rp10 ribu. Dari ujung barat ke ujung timur, dari ujung selatan ke ujung utara Jakarta, semua sama. Di sini semangat sama rasa, sama rata diwujudkan.

Menilik pidato kebangsaan Anies Baswedan, tanpa ragu saya mengatakan bahwa dia adalah calon terbaik pemimpin bangsa. Saya menilai bukan berdasar kesamaan suku, agama, atau golongan. Saya menilai berdasar gagasan kebangsaan yang disampaikan dan kerja nyata yang diwujudkan.

BACA JUGA :  Transisi PSBB, Anies Prioritaskan Tempat Ibadah

Bila ada yang bertanya, “Apakah ada yang lebih baik (dari Anies)?” Seperti penjual obat nyamuk semprot dalam sebuah iklan, saya pasti akan reflek menggeleng. Kalau yang lebih mahal (maharnya) mungkin banyak. Tapi kalau yang terbaik, berdasar gagasan dan kinerjanya, Anies Baswedanlah orangnya.

Komentar