TILIK.ID — Film horor Indonesia yang lagi jadi pembicaraan publik, yakni “Pengabdi Setan 2: Communion”, rupanya mensugesti perusahaan tambang PT Harita Nickel untuk mengajak nonton bareng.
Sejumlah jurnalis diajaknya untuk nonton bareng di Premier XXI Plasa Senayan, Kamis malam, atau Jumat malam (4/8/2022). Nonton bareng digelar tepat di hari pertama pemutarannya secara serentak di seluruh bioskop Indonesia.
Pengabdi Setan 2: Communion merupakan film teranyar karya sutradara Joko Anwar. Film ini masih mengisahkan keluarga Rini (Tara Basro) yang kini pindah ke rumah susun di dekat laut di Jakarta Utara.
Setting masa ke tahun 1984 menjadikan film ini kental dengan nuansa mistiknya. Detail-detail horornya terekam dengan apik di setiap sekuel film. Kengerian atas teror terhadap keluarga Rini dan penghuni rusun itu mewarnai sepanjang film.
Penonton pun dibuat tegang, lalu berteriak ketakutan sepanjang film. Nonton bareng bersama divisi komunikasi PT Harita Nickel dengan sejumlah jurnalis itu pun menjadi keseruan yang dibungkus ketegangan.
Beberapa tim dari Harita Nickel, khususnya yang perempuan merinding dan terlihat tegang. TILIK.id yang duduk di jajaran depan bisa merekam ketegangan menonton.
Coorporate Communication PT Haita Nickel Anie Rahmi pun merasakan keseruan itu. Begitu juga Ibu Martha Chiquita, dan tim dari Coorporate Communications PT Harita Nickel.
Tak hanya nonton bareng. Makan bareng pun juga disediakan timnya Ibu Anie Rahmi. Di acara makan malam, sebelum nonton, situasinya masih cukup rileks. Kang Cepi bisa tertawa lepas.
Ibu Anie Rahmi malah lebih santai di meja makan Tesate resto Plasa Senayan. Seperti tidak terbayang ketegangan kelak saat menonton.
“Hobi nonton film horor, Mas?” tanya Bu Anie Rahmi.
“Kalau hobi tidak, kalau suka juga tergantung, tapi kalau biasa sih iya,” TILIK.id menjawab Ibu Anie Rahmi.
Menurut perempuan putih cantik berambut model short pixie ini, apapun jenis filmnya yang penting kita support film karya anak bangsa.
Film bercerita tentang keluarga Rini
memutuskan pindah ke rumah susun yang terletak dekat laut di Jakarta Utara. Rini adalah anak tertua dari ayah yang tanpa diketahui bersekutu dengan setan.
Di saat penghuni rusun yang beragam tabiat dan karakter itu sedang tenang-tenangnya, muncul pengumuman di televisi akan ada badai menerjang kawasan utara Jakarta.
Para penghuni memutuskan cepat-cepat meninggalkan rumah susun. Namun keluarga Rini dan beberapa penghuni telat eksodus, termasuk seorang ustadz dan seorang wanita muda pekerja malam.
Dimulai dari situlah teror menyebar ke seluruh penghuni. Rini, Ayah (Bront Palarae), dan kedua adiknya harus menghadapi teror sepanjang badai yang melanda kawasan dekat laut itu.
Film berakhir saat keluarga Rini dan beberapa penghuni diselamatkan oleh seorang wartawan yang membawa perahu karet untuk menolong penghumi yang selamat.
Film yang digarap Joko Anwar itu cukup sukses menghadirkan sekuel-sekuel horor. Ical Tanjung selalu sinematografer juga berhasil membuat atmosfer horor yang ada dalam film produksi Rapi Films ini.
Kengerian dari rumah susun yang penuh teror ini membuat penonton akan merasa was-was dan merinding ketika kamera menyorot ke setiap sudut di rumah susun tersebut.
Suasana tahun 1984 juga begitu sempurna dihadirkan. Mulai dari bus bertingkat, radio, mobil tua, halte, bajaj, hingga bangunan tua sangat terkesan alami.
Secara keseluruhan, Pengabdi Setan 2: Communion merupakan sekuel yang lebih mencekam, kompleks, dan memberikan lebih banyak teror.
Buktinya penonton dibuat tegang, tercekam, dan juga terasa diteror dangan suara sound system tiga dimensi yang menggelegar. Tim Cooporate Communications PT Harita Nickel dan mitranya pada kelompok jurnalis sangat merasakan itu. (lid)






Komentar