TILIK.ID — Dosen UI dan Ketua Umum Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando dianiaya saat terjadi demo di depan Gedung DPR RI, Senin. Ade babak belur, dengan wajah yang lebam. Untung masih diselamatkan polisi dan petugas keamanan. Sesaat setelah itu, polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran.
Ade hadir di depan Gedung Parlemen untuk ikut memberi support pada BEM yang berdemo. Ade juga mengaku menolak wacana tiga periode karena prosesnya panjang. Dia pun menyatakan dan mewarning parpol yang setuju 3 periode bahwa wacana itu tidak mendapat dukungan rakyat.
Pernyataan Ade Armando itu dikemukakan kepada media saat berada di depan Gedung Parlemen RI di sela-sela aksi demo mahasiswa. Setelah melayani pertanyaan media, insiden penganiayaan menimpanya.
Ade juga menjelaskan bahwa kehadirannya di aksi demo untuk mendukung mahasiswa. Niatnya adalah untuk mendukung tuntutan mahasiswa. Namun, menurut Ade Armando, BEM justru terpecah.
BEM kan pecah. Ada BEM SI dan BEM Nusantara. Katanya juga BEM SI pecah ada yang setuju dengan aksi ini, ada yang menolak. BEM Nusantara pun pecah dua. Ada pula Aliansi Mahasiswa. Jadi, setidaknya ada 5 kelompok BEM sekarang ini.
Pecahnya BEM, menurut Ade, sangat tidak bagus di alam demokrasi saat ini. Karena itu, Ade menyayangkan situasi seperti ini. Ade pun khawatir pecahnya gerakan mahasiswa mengganggu gerakan mahasiswa sebagai salah satu kekuatan pilar demokrasi. (lma)
Komentar