Semakin Dihadang, Anies Akan Semakin Melenggang


Oleh: Isa Ansori
(Kolumnis)

ANIES memang sulit dibendung. Berbagai survey selalu menempatkan Anies dalam posisi tertinggi. Survey terbaru yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion ( IPO ) yang dirilis tanggal 26 Februari 2022.

Jika dikerucutkan 5 nama, Anies Baswedan berada di posisi teratas dengan persentase 24,6%,” ujar Dedi dalam diskusi MNC Trijaya Network, Sabtu (26/2/2022).

Di posisi kedua, sosok Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas sebesar 23,9%. Kemudian, Ganjar Pranowo sebesar 19,2%. Di posisi keempat, sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 7,3%, dan posisi kelima ada Ridwan Kamil sebesar 5,1%.

Anies terus melejit dalam popularitas dan elektabilitas, bahkan dalam survey kepuasan di Jakarta, 84% warga Jakarta puas terhadap kinerja Anies. Bahkan 34,8% warga Jakarta menghendaki Anies jadi presiden.

Rupanya melejitnya elektabilitas Anies sangat mencemaskan berbagai pihak yang selama ini menikmati fasilitas negara dengan cara-cara culas dan kotor. Mereka adalah para penguasa dan pengusaha hitam yang senang dengan situasi carut marut bernegara.

Anies dianggap ancaman bagi mereka. Anies di mata mereka adalah sosok yang akan menghentikan keculasan yang selama ini mereka lakukan. Anies harus dihadang.

Koor penghadangan terhadap Anies dilakukan secara sistematis. PSI adalah partai yang paling getol melakukan upaya menjatuhkan Anies. Apapaun yang dilakukan oleh Anies akan dianggap salah. Hal yang sama dilakukan oleh Gembong Warsono anggota DPRD DKI Jakarta dari PDIP, apapun yang dilakukan oleh Anies dicari kesalahannya.

BACA JUGA :  Refleksi 77 Tahun Merdeka: Anies Tak Sekadar Maju Pilpres, Tapi Bagaimana Memerintah dengan Baik

Berdirinya JIS dan Formula E yang meski menjadikan bangsa Indonesia bangga tak berarti bagi mereka, karena memang mereka “ditugaskan” untuk membuat kegaduhan dan menjatuhkan Anies.

Tak mampu menjatuhkan Anies dengan fitnah dan hujatan serta penyebaran berita hoax, mereka lalu melakukan kudeta konstitusi terhadap pelaksanaan Pilpres 2024.

Wacana yang dihembuskan adalah pemulihan ekonomi dan fokus penanganan Covid-19. Apa yang ditawarkan seolah bagus, tapi sejatinya itu bagian dari strategi mengulur waktu agar mereka punya persiapan yang agak lama merampas demokrasi dengan cara-cara culas. Jelas ini musuh reformasi.

Yang terbaru Ade Armando, yang dikenal sebagai buzzer kelas kakap dan radikal terhadap Anies, yang hidupnya juga didedikasikan untuk menyebar “fitnah” dan memproduksi konten hoax yang berkaitan dengan Anies, mengatakan bahwa pengunduran pemilu menjadi tahun 2026 adalah upaya menyelamatkan Indonesia, karena Anies dan Prabowo dianggap ancaman bagi Indonesia. Jelas-jelas ini kesesatan berpikir Ade Armando.

Ade Armando ingin mengatakan bahwa kalau pemilu dilaksanakan tahun 2024, maka bisa dipastikan Anies yang akan menang, oleh karenanya Anies harus dihadang.

BACA JUGA :  Prabowo Gagal Nyapres, Gerindra Nyungsep

Gonggongan penundaan pemilu adalah upaya awal kudeta konstitusi untuk menghadang Anies. Tentu kedepan akan terdengar semakin nyaring, karena dengan cara inilah, seolah ini suara rakyat, mereka akan bisa melaksanakan misi kudeta konstitusi.

Akankah mereka dibiarkan? Saya kira kita masih memiliki politisi yang baik dan mencintai Indonesia, mereka juga akan berjuang agar misi kudeta konstitusi ini tidak bisa dilaksanakan. Kita juga masih intelektual yang waras dan sehat akalnya. Mereka juga bersuara lantang menantang misi kudeta konstitusi. Kita juga masih punya aktifis yang masih terjaga nuraninya, tentu mereka juga tak akan tinggal diam.

Mereka tentu akan bersama-sama berjuang untuk melawan upaya kudeta konstitusi yang disuarakan oleh parpol dan penguasa culas.

Misi kudeta konstitusi ini akan dicatat oleh sejarah Indonesia sebagai masa kegelapan demokrasi. Masa dimana terjadi pengkhianatan reformasi oleh pimpinan sejumlah parpol dan pejabat negara yang didukung dengan gonggongan para buzzer pengkhianatan reformasi.

Gonggongan pengunduran pilpres adalah bagian kecil dari upaya menghadang Anies, akan ada banyak lagi upaya untuk menghadang Anies yang akan dilakukan di kemudian hari.

BACA JUGA :  OtonomI Daerah di Era Corona

Kalau upaya menghadang Anies gagal dilakukan dari luar, maka akan ada skenario lain yang dilaksanakan dengan memecah belah para simpatisan Anies. Mereka akan selalu berusaha melakukan upaya menghancurkan Anies dari berbagai sisi.

Semua kembali kepada sikap simpatisan Anies, percaya terhadap mereka atau tetap percaya kepada Anies.

Anies tak kan tumbang dicela dan tak kan terbang dipuja. Sosok Anies adalah sosok yang konsisten dan bekerja. Meski hujatan dan fitnah menghantam terus menerus, Anies terus tegak bagaikan karang dan terlihat semakin putih dan bersih. Bagi Anies fitnah dan berita hoax tentangnya adalah seperti air laut yang terus menerus menghantam batu karang. Anies tak melawan, Anies hanya menghadapi dengan senyuman.

Aniespun berupaya merangkul mereka, Anies sadar betul apa yang menjadi kebutuhan para penggonggong, mereka butuh makan dan butuh diperhatikan. Bagi Anies senyum dan menyajikan kerja-kerja yang baik melayani rakyat, diharapkan bisa membuka mata dan hati mereka. Semoga!

Hujatan dan fitnah bagi Anies seperti air laut yang menghantam batu karang, akan semakin memutihkan, membersihkan dan menguatkan. Anies semakin dihadang akan semakin melenggang.

Surabaya, 28 Februari 2022

Komentar