Urusan Muktamar NU, Gus Ipul: Kiai Sepuh Serahkan ke Rais Aam

TILIK.ID — Jadwal Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama telah ditetapkan, yaitu pada 23-25 Desember 2021. Namun karena pemerintah akan menaikkan PPKM seluruh daerah ke level 3, maka jadwal itu menjadi polemik.

Sejumlah usulan meminta agar jadwal Muktamar sebaiknya dimajukan atau diundurkan. Hal ini membuat muncul dinamika kecil di tubuh ormas Islam itu.

Namun Ketua PBNU Saifullah Yusuf mengatakan usulan pemajuan dan pengunduran jadwal Muktamar ke-34 PBNU sudah klir setelah kiai-kiai sepuh sepakat menyerahkan urusan Muktamar NU kepada Rais Aam PB NU KH Miftahul Achyar.

Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, hal itu terungkap dari komunikasi yang dilakukan Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Anwar Manshur dengan Kiai Miftachul Ahyar, Kamis.

“Saya dapat informasi, alhamdulillah, pagi ini Kiai Anwar Manshur sudah berkomunikasi dengan Kiai Miftachul Akhyar, Rais Aam,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis.

Intinya, lanjut Gus Ipul, Kiai Anwar Manshur menyerahkan sepenuhnya semua tahapan termasuk jadwal muktamar kepada Rais Aam PBNU. Sebab, lanjut Gus Ipul, Rais Aam pasti lebih paham soal tersebut.

BACA JUGA :  Gerakan Civil Society Jawaban Atas Keinginan Publik untuk Perubahan

“Jadi, Kiai Anwar Manshur akan mengikuti semua apa yang akan diputuskan oleh Rais Aam sebagai pemegang komando PBNU,” ujarnya.

Soal berita bahwa ada sejumlah kiai senior yang menyarankan penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU ditunda hingga akhir Januari 2022 dinilai Gus Ipul sebagai sesuatu yang normal.

Sebagai bentuk saran dan masukan, katanya, apa yang disampaikan para sesepuh NU harus harus dilihat sebagai dinamika normal menjelang muktamar.

“Tentu saja itu semua adalah dinamika yang normal. Itu akan menjadi saran dan harus diapresiasi,” kata Gus Ipul.

Sebagai saran, lanjut Ketua Umum Ansor dua periode ini, tentu itu akan menjadi masukan bagi PBNU. Saran-saran tersebut, ujar Gus Ipul, akan menjadi bahan pertimbangan bagi Rais Aam untuk mengambil keputusan terkait jadwal muktamar.

Sesuai AD/ART, lanjut Gus Ipul, Rais Aam memegang kendali sepenuhnya atas jalannya jam’iyyah NU. Dengan begitu, Gus Ipul mengajak semua pengurus, kader, dan warga NU untuk menunggu apa yang akan menjadi keputusan PBNU lewat arahan Rais Aam.

BACA JUGA :  Gus Yahya dan Peluang Kader HMI Berkiprah di PBNU

“Kita yakin keputusan Rais Aam akan jadi yang paling bisa dilaksanakan,” katanya.

Sebelumnya terjadi pertemuan sembilan kiai sepuh, salah satunya Kiai Anwar Manshur, di Jakarta, Rabu (24/11). Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan yang salah satunya meminta Muktamar Ke-34 NU diundur akhir Januari 2022 bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Ke-96 NU.

Sesuai dengan keputusan Munas dan Konbes NU Tahun 2021, sedianya Muktamar Ke-34 NU akan digelar di Provinsi Lampung pada tanggal 23—25 Desember 2021.

Namun, menyusul rencana pemerintah untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di seluruh Indonesia maka waktu pelaksanaan Muktamar NU dijadwal ulang.

Terdapat dua aspirasi terkait dengan penjadwalan ulang waktu pelaksanaan muktamar, yakni ada yang ingin muktamar tetap dilaksanakan pada bulan Desember. Namun, tanggalnya dimajukan dan ada yang ingin muktamar ditunda awal tahun depan.

Hingga saat ini PBNU belum memutuskan untuk memajukan atau memundurkan Muktamar NU dari jadwal semula. (klm)

Komentar