TILIK.ID — Bupati Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Ir. H. Burhanuddin M.Si kembali menegaskan kepada jajarannya terutama camat dan kepala desa untuk selalu rajin turun ke tengah-tengah masyarakat.
Camat dan kepala desa yang jarang turun ke masyarakat akan tidak banyak tahu tentang masalah-masalah yang dihadapi masyarakatnya.
Karena itu Bupati minta kepada camat dan kepala desa harus tahu permasalahan apa yang terjadi di wilayahnya.
“Jadi, pak camat, tidak boleh ada masalah yang ada di desa-desa tidak diketahui camat,” kata Bupati Burhanuddin saat berbicara pada acara warga tengah sawah di Desa Hukaea Kecamatan Rarowatu Utara, Ahad (28/12/2025).

Pada acara itu Bupati didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Bombana Hj Fatmawati Kasim Marewa, S.Sos dan hadir antara lain Ketua DPRD Bombana Iskandar S.P, Pj Sekda Ir Syahrun, Dandim 1431 Bombana Letkol Inf Arm Mulyadi SH dan istri, Camat Rarowatu Utara Hajar Aswad SE, dan Kepala Desa Hukaea, Masjidin.
Acara dihadiri juga sekitar 100-an warga, termasuk ibu-ibu Desa Hukaea, anggota serta ketua-ketua kelompok tani Kecamatan Rarowatu Utara.
Kepada camat, Burhanuddin meminta memberikan solusi atas permasalahan masyarakat. Turun ke desa-desa, tanyakan apa permasalahan yang dihadapi warga.
“Datangi desa-desa, tanya pak desa apa masalahnya, tanya masyarakat apa masalahnya dan berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten,” katanya.

Langkah itu, kata Burhanuddin, adalah siklus pemerintahan yang harus terus dibiasakan. Jangan camatnya turun ke bawah setahun sekali, nanti mau lebaran. Seakan-akan di daerahnya tidak ada masalah, padahal banyak.
“Jadi harus banyak turun. Kerahkan semua sumberdaya kita untuk mengetahui dan memberikan solusi. Jangan hanya datang, marah-marah sama kepala desa, marah-marah kepada masyarakat tapi tidak memberikan solusi,” kata Burhanuddin lagi.
Kelompok tani yang hadir mengambil kesempatan untuk menyampaikan asprasi dan masalahnya. Misalnya soal jalan yang menyulitkan akses produk pertanian, meminta bupati memberikan solusinya.
Burhanuddin yang dimintai solusi itu berjanji tahun depan akan dibenahi. Sebenarnya, kata bupati, sudah dianggarkan dalam program Dana Alolasi Umum (DAU).

“Namun karena pemerintah pusat menghilangkan DAU maka rencana itu juga hilang. Jadi bukan kesalahan dari pemerintah kabupaten,” ujar Burhanuddin.
Meski demikian, bupati berjanji tahun depan jalan akan dibenahi, minimal diratakan. Harapannya jalan di Hukaea akan diperbaiki dan kalau bisa sampai ke Desa Tembe.
Hal sama juga ketika petani mengeluhkan air, Bupati Burhanuddin akan mengusahakan air bawah tanah, sumur bor. Bupati mengaku akan mengordinasikan masalah ini. |••






Komentar