TILIK.ID — Korps Garda Revolusi Islam (Islamic Revolution Guards Corps/IRGC) Iran pada Sabtu (14/6) malam waktu setempat meluncurkan “operasi ofensif gabungan skala besar” terhadap Israel. Serangan itu melibatkan sejumlah besar rudal dan drone.
Dilansir kantor berita resmi IRGC, Sepah News, serangan tersebut dilakuka Divisi kedirgantaraan IRGC yang merupakan respons terhadap “agresi berulang” Israel terhadap Iran.
Di Israel, sebuah roket menghantam bangunan tempat tinggal di komunitas bagian utara, menewaskan seorang wanita dan melukai 13 lainnya, menurut Magen David Adom (MDA), layanan medis darurat nasional Israel.
Sejumlah orang lainnya mengalami luka ringan hingga sedang, dan empat orang dirawat karena mengalami gangguan kecemasan, kata MDA.
Sebelumnya pada hari itu, MDA melaporkan bahwa setidaknya tiga orang tewas dan 204 lainnya terluka sejak serangan Iran dimulai.
Sementara itu, Yordania menutup sementara wilayah udaranya pada Sabtu malam waktu setempat sebagai tindakan pencegahan menyusul rentetan rudal Iran. Komisi Regulasi Penerbangan Sipil Yordania mengumumkan bahwa langkah tersebut diambil guna memastikan keamanan penerbangan sipil.
Serangan Iran dilakukan sebagai balasan atas serangan udara Israel yang dilancarkan pada Jumat (13/6/6/2025) pagi waktu setempat, yang menyasar Teheran dan sejumlah kota lainnya.
Dalam pernyataannya, Iran akan melanjutkan operasi militer hingga Israel menyesali tindakannya, kata Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, juru bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, pada Sabtu.
Dalam siaran televisi pemerintah, Shekarchi mengomentari serangan terbaru Israel terhadap Iran dan respons balasan Iran terhadap Israel.
“Kami akan melanjutkan operasi kami hingga rezim Zionis kriminal merasa menyesal,” kata dia.
Pada Jumat (13/6/2025) dini hari, Israel melakukan serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan rudal Iran. |sal
