Presiden Trump Umumkan “Reset Total” Tarif Pasca Dialog AS-China

TILIK.ID — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan klaim telah terjadi “reset total” (pengaturan kembali sepenuhnya) dalam hubungan antara Amerika Serikat dan China. Hal itu dikatakan Trump  usai menerima laporan hasil pertemuan yang “sangat baik” dengan pejabat China di Swis terkait perdagangan.

“Pertemuan yang sangat baik hari ini dengan China, di Swis. Banyak hal dibahas, banyak yang disepakati. Reset total dinegosiasikan dengan cara yang bersahabat namun konstruktif,” tulis Trump di platform Truth Social.

“Demi kebaikan China dan AS, kami ingin China lebih terbuka terhadap bisnis Amerika. KEMAJUAN BESAR TELAH DICAPAI!!!,” tulis Trump lebih lanjut di platform Truth Social.

Hari pertama pembicaraan dagang ini berakhir di Jenewa dan akan dilanjutkan pada Minggu, menurut laporan media Wall Street Journal.

Pertemuan dimulai pukul 10 pagi waktu setempat (08.00 GMT atau 15:00 WIB), diselingi waktu makan siang, dan berlangsung hingga sekitar pukul 8 malam — pertemuan berlangsung sekitar delapan jam — menurut laporan media tersebut.

BACA JUGA :  Presiden AS: Selamat Idul Fitri bagi Seluruh Umat Muslim di Dunia

Tidak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan setelah pertemuan, termasuk perincian mengenai isi maupun suasana diskusi juga tidak diungkapkan kepada publik.

Delegasi Amerika dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer, sementara Wakil Perdana Menteri He Lifeng memimpin delegasi China.

Pertemuan itu berlangsung di tengah upaya meredakan ketegangan dagang setelah eskalasi tajam awal tahun ini, ketika AS memberlakukan tarif impor hingga 145 persen terhadap produk China.

Beijing membalas dengan tarif hingga 125 persen terhadap sejumlah produk Amerika.

Sebelum pertemuan berlangsung, Trump menyatakan bahwa tarif sebesar 80 persen terhadap barang-barang China “terasa tepat.”

Gedung Putih menegaskan bahwa tim negosiasi Trump mendapat dukungan penuh darinya untuk mengamankan “kesepakatan terbaik bagi Amerika.” |sal

Komentar