Prabowo-Gibran Pecah Kongsi sebelum Dilantik


Oleh: Tarmidzi Yusuf
(Kolumnis)

TOK! KPU mengumumkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Malam 20 Maret 2024 di Kartanegara, Prabowo Subianto bersama Partai Koalisi Indonesia Maju menyambut pengumuman KPU tersebut dengan suka cita.

Semua ketua umum dan elite partai koalisi Prabowo-Gibran hadir. Agak aneh Gibran Rakabuming Raka tak hadir. Walikota Solo itu tak nampak dalam acara deklarasi kemenangan Prabowo-Gibran. Sampai Sabtu, 22 Maret 2024 belum tampak ada pertemuan antara calon Presiden Prabowo Subianto dengan calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Malah yang publik lihat manuver Prabowo Subianto bertemu Ketua Umum Partai NasDem di NasDem Tower. Kabarnya, Prabowo Subianto menyampaikan ucapan terima kasih karena Surya Paloh telah menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo-Gibran beberapa menit setelah KPU mengumumkan Prabowo-Gibran pemenang Pilpres 2024. Hanya itukah? Tentu ada isu lain yang tak terungkap ke publik.

Banyak tafsir atas ucapan selamat Surya Paloh dan manuver PS bertemu Surya Paloh.

Satu, SP dan PS sedang membangun kesepahaman pra dan pasca putusan Mahkamah Konstitusi 22 April 2024. Pertarungan Pilpres 2024 belum usai. Kubu 01 dan 03 mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Tuntutannya pun tak main-main; Pembatalan Kemenangan Prabowo-Gibran oleh KPU.

BACA JUGA :  Deklarasi Relawan Anies-Muhaimin di Muna Sulawesi Tenggara

Bila gugatan 01 dan 03 dikabulkan. Prabowo-Gibran didiskualifikasi, Prabowo Subianto jangan “ngamuk” bila putusan itu benar-benar terjadi. Peluangnya 50:50. Atau hanya Gibran Rakabuming Raka yang didiskualifikasi karena “cacat bawaan” sejak awal pencalonan.

Dua, SP dan PS sedang bermanuver. Membangun komunikasi politik bila hanya Gibran Rakabuming Raka yang didiskualifikasi. Pemilu ulang atau hanya PS yang dilantik. Wakil Presiden dipilih MPR.

Isyarat Prabowo Subianto mulai meninggalkan Gibran Rakabuming Raka. Sejak pengumuman keduanya belum terlihat oleh publik sudah bertemu. Tanda-tanda PS dan Gibran pecah kongsi?

Tiga, PS sedang menggembosi partai koalisi Anies-Muhaimin. Memanfaatkan momentum ucapan selamat dari NasDem dan PKS. Sambil menebar popaganda bahwa Pilpres 2024 sudah selesai.

Pendukung Anies-Muhaimin panik. Hingga ada relawan yang menurunkan bendera Partai NasDem di Markas Timnas AMIN di Jl. Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat. Tambah panik lagi setelah PS bertemu SP di NasDem.

Empat, PS sedang membawa pesan Jokowi. PS dan Jokowi yakin menang. Gugatan 01 dan 03 ditolak MK. Merangkul SP dalam Koalisi Indonesia Maju. Belum bertemunya antara Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka bagian dari skenario PS dan Jokowi. Pura-pura pecah kongsi.

BACA JUGA :  Puasa Yuk, Biar Bangsa Ini Jadi Bener

Isyarat itu jelas. SP menyebut PS sebagai presiden terpilih ketika menyambut kedatangan PS di NasDem Tower kemarin. Serta rencana koalisi NasDem bersama PS bila MK menolak gugatan 01 dan 03.

Lima, PS “balas dendam” terhadap Jokowi. Dua kali Pilpres 2014 dan 2019 dicurangi Jokowi. Saatnya PS balas dendam. Mendukung 01 dan 03 gugatan ke MK. Gibran putra Presiden Jokowi didiskualifikasi.

Mendatangi SP di NasDem Tower bagian dari konsolidasi politik. Memperkuat bargaining position PS. Gibran tereliminasi. Jokowi merana.

Wallahua’lam bish-shawab

Bandung,
12 Ramadhan 1445/23 Maret 2024

Komentar