TILIK.ID — Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin, Prof Dr phil Sukri Tamma, M.Si, menekankan pentingnya menjaga etika demokrasi dalam pemilihan umum.
Tamma mengatakan itu saat membawakan Kuliah Tamu di Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Jumat (27/10/2023).
“Pemilu adalah kegiatan berstandar tinggi. Mahasiswa sebagai pelopor harus menjaga etika ini,” kata Sukri Tamma.
Dia pun menekankan peran mahasiswa sebagai ‘moral force’ dan sebagai rujukan etik bagi masyarakat.
“Mahasiswa adalah ‘moral force’ dan karena itu harus menjadi contoh dalam berperilaku etik dan demokratis,” bebernya.
Dekan FISIP Unhas itu berharap mahasiswa dapat menjadi baseline pemikiran untuk mengembangkan etika demokrasi.
“Dunia kampus adalah dunia intelektual. Kesalahan etik oleh mereka memiliki dampak yang lebih besar bagi masyarakat,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Dekan FISIP UHO, Prof Dr H Eka Suaib M.Si, menyoroti standar kepemimpinan dalam politik. “Tidak hanya soal elektoral atau proses, tapi juga tentang adab dan nilai,” ungkapnya.
Menurut Eka Suaib, kelemahan struktural di partai politik seringkali memfasilitasi individu menduduki posisi tinggi berdasarkan ‘darah biru kekuasaan,’ bukan kualifikasi sebenarnya.
“Karakter dan kepribadian harus menjadi indikator utama dalam pemilihan kepemimpinan,” pungkasnya.
Kuliah umum di Kampus UHO ini dihadiri sekitar 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen. (lms)
Komentar