Dari Sidoarjo, Aura Perubahan Itu Semakin Kencang


Oleh: Isa Ansori
(Kolumnis dan Akademisi, Tinggal di Surabaya)

SAYA pagi ini, Minggu 15 Oktober 2023, berkesempatan berada di kerumunan massa yang jumlahnya ratusan ribu, bahkan berdasarkan informasi yang disampaikan oleh panitia dan diinfokan oleh Cak Imin, Cawapres Anies Baswedan, jumlah yang hadir sekitar 1.2 juta orang.

Menyusuri jalanan sepanjang Surabaya sampai dengan GOR Sidoarjo awalnya terasa lengang, karena memang masih pagi dan menunjukkan pukul 05.00, begitu memasuki alun alun Sidoarjo, menyusuri jalan sepanjang sungai dan berbelok ke kiri menuju Jalan Poenthi Sidoarjo, suasana sudah terasa semakin padat, dan memang terbukti di bundaran Jalan Poenthi depan GOR Sidoarjo, kerumunan massa sudah tak bisa dibendung lagi.

Memilih bersama kerumunan massa yang ada adalah pilihan yang saya lakukan agar bisa lebih dekat dan merekam suara suara perubahan yang mereka inginkan. Memasuki parkiran GOR pintu D saya mulai melihat suasana lalu lalang masyarakat yang memang hadir untuk melihat dan mendengarkan penjelasan perubahan yang akan disampaikan oleh pasangan Amin, Anies – Muhaimin.

BACA JUGA :  Gedoeng Joeang 45 dan Kaki yang Bengkak Melulu

Orasi Cak Imin yang mengatakan pentingnya perubahan dengan memompa semangat warga untuk meneriakkan yel yel perubahan dan mengaminkan agar harapan itu bisa diwujudkan.

Cak Imin mengatakan apakah bapak ibu, saudara saudara merasa hari ini mendapatkan kesejahteraan, dijawab oleh massa, tidak. Apakah bapak, ibu, saudara merasakan harga harga kebutuhan mahal dan semakin mahal, dijawab ya oleh massa, lalu apakah ini akan diteruskan? Massa mengatakan tidak. Lalu apakah yang harus dilakukan? Dijawab oleh massa, perubahan. Mari kita aminkan agar perubahan segera terwujud.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Mas Anies, ketika didapuk menaiki panggung terbuka berupa jembatan penyeberangan yang membentang di Jalan Pahlawan. Sambil melambaikan tangan Anies mulai menyapa masyarakat dengan sapaan hangat dan terimaksih kepada masyarakat Jawa Timur dan Sidoarjo pada khususnya.

“Rasanya kalau melihat pertemuan hari ini, tidak kalah dengan pertemuan pertemuan sebelumnya, bahkan jumlah masyarakat yang hadir melebihi dari yang sebelumnya,” kata Anies.

Pernyataan Mas Anies ini lalu ditimpali oleh Cak Imin, bahwa massa yang hadir menurut catatan panitia sejumlah 1.2 juta orang.

BACA JUGA :  Gak Perlu Siapin Kuburan Massal

Sebagaimana yang dilakukan Cak Imin, Mas Anies pun memulai orasinya dengan pertanyaan apakah bapak ibu dan saudara saudara merasakan bahwa harga harga kebutuhan pokok saat ini mahal? Atau mahal sekali? Massa pun menjawab dengan koor “mahal dan mahal sekali”.

“ Apakah biaya pendidikan anak anak kita mahal dan mudah?” tanya Anies.

“Mahal dan sulit,” jawab massa.

“Apakah ini semua akan kita lanjutkan?” tanya Anies.

“ Tidak,” jawab massa.

“Perubahan, perubahan, perubahan!” teriak massa.

“Kalau begtu apakah perubahan terus dilanjutkan?” tanya Anies.

“Lanjut,” jawab massa.

“Kalau kita lanjutkan, maka perubahan harus kita kawal dan kita kabarkan kepada semua, bahwa perubahan sudah dekat dan perubahan akan menjadikan kita semua sejahtera.

“Tidak boleh ada lagi, kekayaan hanya dinikmati oleh sekelompok tertentu, dan perubahan itu bisa dilakukan kalau kita semua memenangkan pasangan Amin,”tegas Anies.

“Dengan kemenangan, maka kita akan membuat kebijakan yang mensejahterakan rakyat,” tegas Anies.

Menguatkan apa yang disampaikan oleh pasangan Amin ini, saya berbincang dengan warga yang hadir, Malichan, Lumajang, beliau hadir bersama rombongan sejumlah 60 orang berangkat tadi malam, jam 24.00, sampai di Surabaya pukul 05.00.

BACA JUGA :  Mantan Pengacara Jokowi-Ma’ruf Desak Komnas HAM Investigasi Tindakan Brutal Polisi

Semangat mereka hadir hanya untuk mendukung perubahan yang dibawa oleh pasangan Amin.

Fenomena perubahan adalah fenomena manusiawi dan setiap orang butuh keadaan yang lebih baik lagi. Perubahan yang ditawarkan oleh pasangan Amin adalah tawaran manusiawi yang akan memanusiakan masyarakat Indonesia yang selama ini kehilangan rasa keadilan dan kehilangan rasa kemakmuran.

Dari Sidoarjo nampaknya aura itu sangat kuat, sefrekuensi dengan masyarakat lain yang berharap sama kepada pasangan Amin.

Nampaknya aura perubahan adalah aura manusiawi masyarakat Indonesia, sehingga tak bisa dibendung lagi.

Menutup tulisan ini, saya kutip orasi Cak Imin, bahwa doa yang dikabulkan adalah doa ibu kepada anaknya, doa seorang musafir, doa orang yang terzalimi.

Nah di tempat ini berkumpul mereka yang selama ini terzalimi, oleh karenanya mari kita aminkan perubahan agar segera terwujud.

Sidoarjo, 15 Oktober 2023

Komentar