TILIK.ID — Tiba-tiba saja, delapan pendeta dari Surabaya dan Sidoarjo berkunjung ke kantor DPW PKS Jawa Timur pada Senin, 7 Agustus 2023. Ada apa?
Dengan didampingi Koordinator Relawan Anies Isa Anshori, kedelapan pendeta itu adalah Oni Pilipus, Simon K, Boaz Agung, Dwi M, Anang Iskandar Hermawan, Max dan Meimi menyampaikan ingin mengenal PKS lebih dalam.
Delapan pendeta ini menyebut dirinya sebagai Laskar BP24 atau Laskar Kristen Anies Rasyid Baswedan 2024.
“Memang ada stigma-stigma negatif tentang PKS di luar sana. Tapi kami yakin tidak seperti itu. Karenanya kami datang untuk mengenal lebih dekat dengan PKS,” kata Pendeta Oni.
Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan menyampaikan kebahagiaannya telah dikunjungi para pendeta itu.
Baginya, kunjungan ini merupakan komunikasi awal untuk bersama-sama memberikan kontribusi positif untuk bangsa.
“Hakikatnya kita membangun Indonesia lebih baik. Asas kami memang Islam. Tapi kami berupaya mewujudkan PKS sebagai partai rahmatal lil alamin yang bisa bersinergi dengan semua elemen bangsa. Untuk kebaikan NKRI,” kata pria 47 tahun itu.
Menurutnya selama ini, PKS juga berupaya untuk membangun komunikasi dengan para pendeta, namun belum terlaksana.
“Kami ini sedang mencari pintu untuk berkomunikasi dengan bapak-bapak Pendeta. Alhamdulillah, sekarang kuncinya sudah di tangan. Terima kasih, kami sangat bahagia,” kata Irwan.
Ia kemudian menjelaskan, bahwa saat ini PKS di pusat sedang memperjuangkan RUU pembelaan seluruh tokoh agama yang ada di Indonesia.
“Bukan hanya tokoh agama Islam, tapi semuanya. Ini agar tokoh agama kita lebih aman, tidak dibully, terhindar dari berbagai penganiayaan. RUU ini masih kita perjuangkan,” katanya.
Irwan menegaskan siap bersinergi dan berkolaborasi memperjuangkan yang terbaik untuk Indonsia.
“Pancasila sudah kita junjung bersama. Kolaborasi harus segera konkrit,” katanya.
Kabid Humas DPW PKS Jatim Reni Astuti menambahkan bahwa salah satu cara berpolitik PKS adalah politik kebangsaan yang membuka lebar-lebar ruang untuk seluruh elemen bangsa.
Hal yang sama dikuatkan oleh Lilik Hendarwati, bendahara DPW PKS Jatim yang juga anggota DPRD Jawa Timur.
“Bahasa kami kebangsaan. Saat turun membantu masyarakat di bawah, kami tak perrnah menanyakan agamanya apa,” kata Lilik.
Setelah berbagai penjelasan yang diberikan, Pendeta Hermawan bahkan ingin mengenalkan PKS dengan yang lain.
“Saat ini mungkin baru kami yang tahu tentang PKS. Puji Tuhan, mudah-mudahan hamba Tuhan yang lain juga semakin banyak yang kenal PKS,” katanya.
Sementara Pendeta Simon menyampaikan keterkejutannya bahwa ternyata di beberapa daerah yang mayoritas Nasrani, seperti Papua, Menado, dan Sulawesi Utara, para pengurus PKS dan anggota legeslatifnya non muslim.
“Sebagian besar dari kami tidak tahu, ini yang harus dikabarkan ke hamba Tuhan yang lain, bahwa PKS juga sebenarnya dekat dengan kita,” katanya. (lis)
Komentar