TILIK.ID — Partai NasDem yang telah menetapkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden menegaskan tidak tertarik membicarakan siapa cawapres Anies. Partai ini lebih memilih membahas kriteria yang cocok.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Achmad Ali mengatakan hal tersebut dalam sambutannya pada acara silaturahmi dan iftar bersama Anies Baswedan dengan simpul relawan yang tergabung dalam Sekber Kolaborasi Relawan Anies yang dipimpin La Ode Basir.
Dalam kesempatan itu, Anies hadir dan memberikan sambutannya. Hadir pula pimpinan semua simpul relawan dan tokoh-tokoh pendukung Anies Baswedan, seperti Geiisz Chalifah, Awalil Rizky, Refly Harun, dan lainnya.
“Dalam berbagai kesempatan, NasDem tidak pernah tertarik bicara siapa figur calon Wakil Presiden yang ideal mendampingi Anies. Biarlak kemudian kita bicara tentang kriteria apa yang dibutuhkan oleh Anies untuk menjadi wakil presidennya,” kata Achmad Ali saat memberi sambutan di acara tersebut, Ahad (16/4/2023).
Achmad Ali mengingatkan, supaya tidak subjektif dalam mencari siapa wakil presiden yang ideal untuk Anies, maka mari bicara kriteria. Nanti Anies yang mencari siapa yang pas dengan kriteria partai politik berdasarkan data-data yang sudah bedah.
Kemudian saya juga berharap kepada relawan untuk tidak mengambil porsi yang bukan porsi kita. Apa itu? Untuk Wakil Ptesiden biarlah Anies Baswedan yang memutuskan siapa calon Wakil Presiden.
Soal cawapres Anies, Achmad Ali mengajak ralawan pendukung untuk tidak mengambil porsi yang bukan porsinya. Biarlah dewa-dewa itu bicara, termasuk NasDem yang tidak tertarik bicara nama cawapres Anies.
“Soal calon kita tidak usah ikut-ikutan. Biarlah dewa-dewa itu bicara. Termasuk NasDem. NasDem dalam beberapa kesempatan bicara, bahwa NasDem tidak pernah tertarik bicara siapa figur calon Wakil Presiden yang ideal mendampingi Anies. Tapi Biar kemudian kita bicara tentang kriteria apa yang dibutuhkan oleh Anies untuk menjadi wakil presidennya,” ujarnya.
Kepada relawan, kader NasDem asal Sulawesi Tengah ini mengajak relawan bersatu, bahu membahu bekerja. Achmad Ali berbarap relawan tidak menjadi bagian dari underbow partai politik.
“Relawan ini bekerja, bukan menjadi bagian dari underbow pada partai politik.
Karena kalau relawan menjadi underbow partai politik, maka kemudian tidak
ada artinya kehadiran relawan itu sendiri. Karena dia tidak akan pernah menambah suara daripada Anies Baswedan,” katanya.
Sebagai partai NasDem lebih mementingkan memenangkan Anies Baswedan dibanding memenangkan partai. Tidak ada gunanya NasDem menjadi pemenang kalau bukan Anies presiden.
Dikatakan, Nasdem ini berdiri menjadi satu partai politik. Dia didirikan dengan satu cita cita. Cita cita ingin menunaikan janji kemerdekaan Indonesia yang telah disampaikan oleh Pendiri bangsa ini ketika pertama kali negara ini diproklamasikan merdeka.
“Janji janji politik itu, janji kenerdekaan itu, belum satu orang pun pemimpin yang mampu menunaikan itu. Dan
Nasdem berkeyakinan bahwa Insya Allah janji kemerdekaan itu akan mampu ditunaikan oleh Anies Baswedan. Itulah yang menjadi penting bagi NasDem,” katanya.
Bagi BasDem, Anies lebih penting menjadi presiden ketimbang NasDem menjadi pemenang. Karena itu cita-cita, dan tanggungjawab berdirinya Partai NasDem ini.
Oleh karena itu, ajak Achmad Ali, semua relawan bekerja bersama, bahu membahu antara satu kelompok dengan kelompok lain, bekerja mendekati masyarakat, menjadi juru bicara terbaik bagi Anies Baswedan.
“Satu-satunya alasanAnies tidak menjadi presiden kalau kita berdiam diri. Satu-satunya alasan Anies tidak menjadi presiden ketika kita biarkan Anies berjuang sendiri,” ujarnya.
Achmad Ali juga meminta relawan dan pendukung Anies untuk membuang ego masing-masing untuk kemudian mengedepankan kepentingan yang lebih besar.
“Saya ingin mengajak semua relawan mari kita bahu membahu, mari kita bekerja bersama-sama untuk saling membesarkan hati kita,kita tidak perlu mengedepankan ego dalam diri kita, merasa kalau bukan saya tidak ada yang lain, tidak ada yang merasa lebih penting dari relawan satu dengan relawan yang lain. Tidak ada yang lebih tinggi antara satu rekawan dengan relawan lain. Tidak ada parpol yang lebih tinggi dari parpol lain,” kata Achmad Ali.
Menurutnya, untuk apa Anies maju calon presiden kalau kita tidak bisa memenangkan pertandingan ini. Untuk apa kemudian kita memiliki koalisi kalau koalisi hanya mengumpat untuk kebesaran partainya.
“Kita ingin Koalisi ini adalah koalisi yang memiliki pikiran yang sama, idealisme yang sama, untuk melihat bangsa ini ke depan jauh lebih baik, dengan tidak mengedepankan kepentingan partainya,” beber Achmad Ali.
“Siapa sih pak saya tidak mau menjadi pemenang? Semua mau tapi untuk kepentingan bangsa yang lebih besar, tidak boleh ada partai ysng lebih besar dari kepentingan bangsa itu sendiri.” (lms)
Komentar