TILIK.ID — Senator asal Sulawesi Tengah Abdul Rachman Thaha mengecam keras bentrokan antara pekerja lokal dengan pekerja asal China di PT GNI Marowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini mengatakan kebijakan pemerintah yang telah membuka pintu selebar-lebarnya bagi tenaga kerja asing (TKA), terutama asal China yang masuk ke Indonesia utamanya ke Morowali dan Morowali Utara seolah mendapat karpet merah kepada TKA China.
“Keberpihakan kalian terhadap masyarakat Morowali Utara (WNI) yang teraniaya begini? Negara harus hadir, sebagaimana isi Nawacita-nya Presiden Jokowi,” kata senator dapil Sulawesi Tengah ini dalam rilisnya Ahad sore (15/1/2023).
Dia mengatakan, negara harus hadir jangan sebatas pemanis bibir. Atau hanya terealisasi ketika melihat pertambangan strategis mendatangkan duit.
“Tapi begitu rakyatmu teraniaya, justru bungkam dan diam. Kalian sungguh menyakitkan hati,” tulis Senator yang akrab disapa dengan inisial ART ini.
Bahkan, ART menyindir DPR-RI terkait bentrokan TKI dan TKA China di Morowali Utara yang terjadi sejak Jumat hingga Minggu dini hari (15/1/2023). Peristiwa ini menewaskan dua pekerja.
“Kapan kalian (DPR-RI) akan bersidang memanggil dan meminta penjelasan kepada saudara Presiden?,” desaknya kepada lembaga pimpinan Puan Maharani tersebut.
Sebagai bentuk tanggung jawab moril kepada masyarakat Sulteng khususnya Morowali Utara, ART mengajak seluruh anggota DPD asal Sulawesi Tengah, untuk segera datang ke Morowali Utara, utamanya ke PT GNI.
Kedatangan ke Morowali Utara untuk bertemu para pekerja Indonesia di perusahaan asal China tersebut. Kemudian melaporkan ke pihak kepolisian terkait penganiayaan terhadap pekerja Indonesia. (lms)
Komentar