TILIK.ID — Kabar wafatnya Menteri Agraria dan Tata Ruang 2014-2016 Ferry Mursyidan Baldan mengagetkan banyak orang. Mantan politisi Golkar dan NasDem itu tutup usia sekitar pukul 14:00 WIB, Jumat (02/12/2022).
Kabar duka itu secepat sampai ke telinga Presiden Jokowi dan mantan Wapres Jusuf Kalla serta sejumlah tokoh bangsa terutama dari kalangan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Presiden Jokowi, Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Airlangga Hartarto, dan tokoh lainnya langsung ke rumah duka. JK dan Jokowi melayat usai magrib, kemudian para tokoh dan politisi menyusul berdatangan.
Jokowi tiba di rumah duka sekitar pukul 18.59 WIB dan disambut oleh istri almarhum, Hanifah Husein. Turut hadir pula melayat ke rumah duka ialah Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla beserta istrinya, Mufidah Kalla.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Pertama-tama, saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam, belasungkawa yang mendalam, kepada Ibu Ferry Mursyidan Baldan dan keluarga atas berpulangnya Pak Ferry Mursyidan Baldan ke rahmatullah, ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Semoga arwahnya diterima di sisi-Nya, diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah Swt,” kata Presiden Jokowi.
Jokowi mengenang Ferry Mursyidan Baldan sebagai sosok pekerja baik serta menjalin komunikasi yang baik dengan siapa pun. Dengan wafatnya Ferry Mursyidan, Jokowi menilai dunia politik Indonesia kehilangan salah satu tokoh baik.
“Beliau adalah seorang yang sangat baik, bekerja baik, berkomunikasi dengan siapa pun sangat enak dan sangat baik. Saya kira dunia perpolitikan Indonesia kehilangan seorang tokoh yang baik,” ujar Jokowi.
Turut mendampingi Jokowi saat bertakziah ialah Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Pelayat makin banyak saat jenazah akan dishalatkan di masjid dekat kediaman. Selain keluarga juga berdatangan dari keluarga besar HMI, Golkar, NasDem dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Ratusan karangan bunga ucapan duka berjajer sepanjang jalan Anggrek Cendrawasih di sekitar masjid. Karangan bunga datang dari lembaga, organisasi dan perorangan.
Sebelum dishalatkan, Akbar Tandjung, Airlangga Hartarto, dan pihak keluarga menyampaikan sambutan. Akbar mengatakan Ferry adalah orang baik, kebaikannnya telah dirasakan banyak orang.
Ferry pun banyak membantu pemikiran dan pandangannya untuk bangsa ini. Tentu di balik kebaikannya ada terselip kesalahan. Karena itu, kata Akbar Tandjung, mohon dimaafkan.
Ferry Mursyidan Baldan adalah tokoh, publik figur, politisi dan mantan aktivis HMI. Tahun 1990 Ferry menjadi Ketua Umum PB HMI sampai 1992. Selepas dari HMI, Ferry masuk MPR dan kemudian bergabung di Partai Golkar.
Dari Golkar, Ferry masuk DPR lagi dan berperan banyak dalam penyusunan UU Pemilu, UU Otoda, UU Pemerintahan Aceh, dan lainnya. Dua periode membawa bendera Partai Golkar di parlemen, Ferry bergabung dengan Surya Paloh, mantan seniornya di Golkar, di Partai NaDem.
Di NasDem dia ditunjuk sebagai Ketua Bappilu, Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem. Suara NasDem melonjak di 2014 dan masuk parlemen. Ferry pun terpilih menjadi anggota DPR dari NasDem untuk periode 2014-2019.
Belum berapa lama sebagai anggota DPR RI, presiden terpilih Jokowi-JK menunjuk Ferry sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN 2014-2016 bersama kompatriotnya di NasDem Enggartiasto Lukito.
Tahun 2016 Ferry kena reshuffle menteri kabinet. Dia direshuffle bersama Anies Baswedan dari Mendikbud, dan Yuddy Chrisnandi dari MenPAN-RB.
Selepas dari kabinet, Ferry seperti menjadi orang ‘bebas’. Waktunya banyak dihabiskan untuk komunitas jalan sehat alumni HMI. Kemudian di Pilpres 2019, Ferry masuk dalam tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sebagai Direktur Relawan.
Kedekatannya dengan Jusuf Kalla mambawa dia masuk pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) yang diketuai Jusuf Kalla sampai saat ini. Amanah lainnya, Ferry adalah anggota Badan Kajian Ketatanegaraan MPR RI. (dma)
Komentar