Der Panzer Tidak Baik Baik Saja

TILIK.ID — Timnas Jerman dikenal sebagai Raja turnamen. Semua di semua kompetisi Der Panzer selalu ambil bagian dan menjadi favorit juara. Sepanjang sejarah Piala Dunia, The Mancshaft telah delapam kali masuk finalis, dan 4 kali juara dunia, di bawah Brasil yang lima kali kampiun.

Namun di dua Piala Dunia terakhir, Jerman seperti tidak baik-baik saja. Sejarah buruk sudah menghantui. Di edisi 2018 Jerman tersingkir di fase grup setelah kalah dua gol dari Korea Selatan. Di edisi 2022 ini juga gagal melaju setelah kalah 1-2 dari Jepang dan hanya seri 1-1 melawan Spanyol.

Maski di laga terakhir melawan Costa Rica dengan skor 4-2, namun Jerman harus gagal lolos ke fase gugur karena kalaj selisih gol dari Spanyol. Jepang yang mempermalukan Joshua Kimmich dkk mejadi juara Grup E didampingi Spanyol.

Sangat dramatis memang, menang namun gagal lolos ke babak 16 besar. Hal sama dialami Meksiko dan Semegal. Menang di laga pamungkas grup tapi harus angkat koper pulang.

BACA JUGA :  Jerman Larang Pegawainya Pakai Zoom, Dijawab dengan Mengaktifkan Kata Sandi secara Default

Perjalanan Jerman di fase grup Piala Dunia 2022 memang tidak baik-baik saja. Tampil pertama melawan tim Asia seperti membawa trauma ketika di 2018 dipermalukan Korea Selatan di bawah pelatih Sing Tae Yong, pelatih Timnas Indomesia saat ini.

Pemain Jepang meluapkan kegembiraannya usai mencetak gol ke gawang Spanyol.

Jerman kalah 0-2 dari Korsel, dan tak mampu bagkit sehingga angkat koper lebih dulu. Di edisi 2022 ini pun, Jerman dibekuk tim Asia Jepang dengan skor 2-1 di laga pertama.

Kekalahan dari Jepanh itu membuat Der Panzer tegang karena di laga kedua harus menghadapi Spanyol. Dan hasilnya, hanya seri 1-1. Hasil seri tak membuat anak asuh Hans Dietr Flick aman. Bayang-bayang 2018 menghantui meski lawannya Costa Rica saja.

Parahnya Jerman minim koleksi gol dibanding Spanyol yang sebelumnya menghantam Costa Rica tujuh gol tanpa balas. Celakanya, Spanyol kalah dari Jepang 2-1 sehingga Jerman dan Spanyol berebut runner up grup.

Point Jerman dan Spanyol sama-sama empat dari sekali kalah, sekali draw, dan sekali menang. Namun The Manschaft kalah selisih gol. Der Panzer pun tersingkir meski menang 4-2 lawan Costa Rica.

BACA JUGA :  UEFA Bilang, Tak Benar Liga Champions harus Selesai 3 Agustus

Di laga terakhir versus Costa Rica, Jerman mulai unggul berkat gol Serge Gnabry di menit ke-10. Jerman memimpin 1-0 sampai babak pertama usai.

Di babak kedua, Costa Rica menyamakan kedudukan 1-1 melalui gol Yeltsin Tajeda di menit ke-58. Dua menit kemudian kiper kawakan Jerman Manuel Neuer menciptakan gol bunuh diri yang membuat Costa Rica balik memimpin.

Pelatih Hans Dietr Flick mengubah strategi. Dia mengeluarkan Thomas Muller dan memasukkan Kai Haverstz dan Mario Goetze. Hasilnya yahuut. Kai menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Jerman kembali semangat. Mereka pun mengurung pertahanan Costa Rica. Serangan demi serangan akhirnya menghasilkan gol. Kai Haverstz  kembali mencetak gol rrrenjadi 3-2.

Unggul 3-2, Jerman tak kendor. Serangan beruntun terus membombardir barisan pertahanan Costa Rica. Hasilnya Nicolas Fuelkruug menambah gol untuk Jerman di menit ke-89.

Di babak tambahan waktu 10 menit, Jerman terus memburu gol. Empat kali tembakan Mussiala gagal berbuah gol. Dari empat tembakan itu dua mengenai tiang gawang. Hasil 4-2 berakhir untuk kemenangan Jerman.

BACA JUGA :  Inggris Tunggu Prancis atau Jerman atau Portugal di Babak 16 Besar

Meski menang Jerman harus angkat koper lebih dulu. Jepang dan Spanyol lolos sebagai juara dan runner up grup. Thomes Muller dkk hanya duduk di posisi ketiga di atas Costa Rica. (lkm)

Komentar