TILIK.ID — Piala Dunia 2022 di Qatar sudah digeber. Sebanyak 32 tim akan berjibaku menjadi kampiun. Belanda masih saja difavoritkan juara.
Benerps saat lagi The Orange, julukan Belanda, akan melakoni laga pertamanya di Grup A melawan Senegal. Meski tidak diunggulkan lawan Belanda, namun juara Afrika itu tidak gentar.
Pelatih mereka sendiri, Louis van Gaal, percaya Belanda memiliki kemampuan untuk melangkah sangat jauh, meski ada trauma kalah di tiga final Piala Dunia 1974, 1978, dan 2010.
“Kami memang tidak memiliki pemain terbaik di dunia, tetapi saya percaya kepada perkembangan dan taktik tim. Kami memiliki pemain-pemain yang bisa mengeksekusi rencana taktis pelatih,” kata van Gaal pekan ini seperti dikutip Reuters.
Pelatih asal Belanda sendiri itu menyatakan optimismenya bisa sampai ke final. “Kami bisa melenggang jauh sampai final,” katanya.
Pelatih berusia 71 tahun itu pernah membawa Belanda ke posisi ketiga Piala Dunia Brazil delapan tahun lalu. Sejak kembali melatih timnas Belanda, dia telah mengantarkan timnya melewati 15 pertandingan tak terkalahkan.
Sebaliknya, Senegal tengah mendapatkan cobaan besar setelah Mane yang cedera lutut saat bermain bersama klubnya, Bayern Muenchen, pada 8 November akhirnya dicoret dari skuad karena masih belum pulih juga.
Padahal pemain ini instrumental sekali baik saat menjuarai Piala Afrika setahun lalu, maupun saat meloloskan Senegal ke putaran final Piala Dunia Qatar yang keduanya dilalui setelah mengalahkan Mesir.
Senegal dianggap asa besar Afrika di Qatar yang diharapkan melangkah lebih jauh setelah empat tahun lalu semua tim benua Afrika terhenti pada fase grup.
Bagi Senegal lolos dari fase grup bukan hal baru karena mereka sudah pernah mencapai perempat final Piala Dunia dua puluh tahun lalu. Senegal adalah satu dari tiga tim Afrika yang pernah melangkah sejauh itu.
Kini, pelatih Aliou Cisse menginginkan pemain-pemainnya percaya bisa melangkah lebih jauh dari perempat final sekalipun sudah tidak ada lagi Sadio Mane dalam skuad mereka.
Cisse yakin tim asuhannya bakal membuat terobosan yang tak saja membuat rakyat Senegal bangga, tetapi juga seluruh penghuni Afrika. “Jika Prancis bisa juara, mengapa kita tidak?” kata Cisse.(Lms)
Komentar