Rakyat Malaysia ‘Menggantung’ Parlemen

Bang Sèm

HASIL perolehan suara yang diumumkan Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) – komisi pemilihan umum, menegaskan tak ada partai yang memperoleh mayoritas sederhana 112 kursi dari 219 kursi parlemen yang sudah diperebutkan. Kursi parlemen seluruhnya 222 kursi.
Dua kursi dari daerah pemilihan Kota Marudu di Sabah dan Baram di Sarawak ditunda karena gangguan cuaca dan banjir,satu kursi dari Padang Serai di Kedah tidak dilaksanakan, karena salah seorang kandidat meninggal dunia.

Lewat Pilihan Raya Umum (Pemilihan Umum) 15 yang berlangsung Sabtu (19/11), rakyat Malaysia memberi pelajaran penting kepada para politisi di negara jiran tersebut.

Pengumuman resmi Pengerusi (Ketua) SPR – Abdul Ghani Salleh, Ahad (20/11) jelang subuh (04.30 waktu setempat), mengemukakan, tidak ada partai yang mencapai mayoritas minimal, sehingga tidak dapat mengajukan calon Perdana Menteri yang dapat membentuk pemerintahan.

Hingga pukul 04.30 Ahad pagi, hasil resmi yang diumumkan SPR menunjukkan, gabungan partai Pakatan Harapan (PH) yang merupakan gabungan Parti Keadilan Rakyat/PKR pimpinan Anwar Ibrahim, Democratic Action Party/DAP pimpinan Lim Guan Eng, Parti Amanah Negara/Amanah pimpinan Muhammad (Mat) Sabu, United Progressive Kinabalu Organization/UPKO pimpinan Wilfred Madius Tangau, dan Malaysian United Democratic Alliance /MUDA pimpinan Syed Shadiq meraih 82 kursi, terdiri dari 76 kursi yang menggunakan logo Harapan, 5 kursi DAP di Sarawak, dan 1 kursi Muda di Johor.

Perikatan Nasional (PN) yang merupakan gabungan Partai Pribumi Bersatu Malaysia/Bersatu pimpinan Muhyiddin Yassin, Parti Gerakan Rakyat/Gerakan pimpinan Dominic Lau Hoe Chai, Parti Al-Islam Se-Malaysia/PAS pimpinan Abdul Hadi Awang, Parti Solidaritas Tanah Air/STAR pimpinan Jeffrey Kitingan, Parti Progressif Sabah /SAPP pimpinan Yong Teck Lee, 73 kursi (51 kursi dengan logo Perikatan Nasional dan 22 kursi dengan logo PAS).

BACA JUGA :  Bisakah Kita Ketemu Pak Anies? Geisz: Bisa tapi Jangan Jatuh Cinta

Barisan Nasional (BN) yang merupakan gabungan Parti United Malay Nation Organization/UMNO pimpinan Ahmad Zahid Hamidi, Malaysia Chinese Association/MCA pimpinan Wee Ka Siong, Malaysia Indian Congress/MIC pimpinan S.A. Vigneswaran, dan Partai Bersatu Rakyat Sabah/PBRS pimpinan Arthur Joseph Kurup, 30 kursi.

Suasana kampanye Pakatan Harapan di kawasan Lembah Pantai – Kuala Lumpur [Bang Sem]
Gabungan Parti Serawak/GPS pimpinan Abang Abdul Rahman Johari Abang Openg, 22 kursi. Gabungan Rakyat Sabah/GRS pimpinan Datuk Hajiji Noor, 6 kursi, Warisan pimpinan Shafie Apdal, 3 kursi, Parti Bangsa Malaysia/PBM pimpinan Larry Sng, dan Calon Independen/Bebas – 2 kursi, masing-masing diraih Verdon Bahanda (Kudat) dan Riduan Rubin (Tenom).

PRU 15 diikuti oleh 73, 89 persen rakyat yang mempunyai hak suara, termasuk mereka yang berusia 18-21 tahun yang terdaftar sebagai pemilih secara otomatis sesuai dengan undang-undang tentang PRU yang baru. Rakyat Negeri Pahang terbilang paling banyak menggunakan hak pilihnya (70,48 persen), sedangkan rakyat Negeri Perak menggunakan hak pilihnya sampai 66,71 persen.

21 politisi bintang kalah dalam PRU kali ini, masing-masing Tun Mahathir Muhammad – mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia dua kali, Tengku Razaleigh (mantan Menteri Keuangan), S.A Vigneswaran (Presiden MIC), Azmin Ali (mantan Menteri Kanan Ekonomi dan Industri), Zambry Kadir (Sekretaris Jendral BN – mantan Menteri Besar Perak), Mahadzir Khalid (mantan Menteri Pembangunan Desa), Khairy Jamaluddin (mantan Menteri Kesehatan), Tengku Zafrul (mantan Menteri Keuangan), Mazlee Malik (mantan Menteri Pendidikan), Nurul Izzah Anwar Ibrahim (mantan anggota parlemen), Faizal Azumu (mantan Menteri Belia dan Sukan), Zuraida Kamaruddin (mantan Menteri Industri dan Komoditas Perkebunan), Rina Harun (mantan Menteri Wanita, Keluarga dan Pembangunan Masyarakat), Tengku Adnan Tengku Mansor (mantan Menteri Wilayah Persekutuan), Reezal Merican Naina Merican (mantan Menteri Perumahan dan Pemerintahan Daerah), Khalid Abdul Samad (mantan Menteri Wilayah Persekutuan), Mujahid Rawa (mantan Menteri pada Kantor PM bidang agama), dan Liow Tiong Lai (mantan Menteri Kesehatan), Isham Jalil – Asyraf Wajdi – Shahril Hamdan (politisi muda – selebritas UMNO).

BACA JUGA :  Krisis Moral Kepemimpinan di Pilpres 2024

PRU15 juga menghadirkan bintang-bintang baru, seperti Syahredzan Johan (PH) dari daerah pilihan padat Bangi yang juga merupakan kawasan para intelektual dengan mayoritas besar (69.701 suara) atas lawan-lawan politiknya, Young ‘Erra’ Sefura Othman di Bentong yang menang tipis (692 suara), keduanya merupakan kalangan Melayu yang berkontestasi lewat DAP/PH.
Keduanya akan memperkuat bintang politisi muda Malaysia yang kebanyakan dari PH, seperti Amiruddin Shaari – Menteri Besar Selangor yang mengalahkan mentornya, Azmin Ali; Fahmi Fadzli yang mempertahankan kursinya di kawasan Lembah Pantai; dan, Syed Sadiq – mantan Menteri Belia dan Sukan yang berhasil mempertahankan kursinya di wilayah Muar – Johor.

Akan halnya bintang baru dari GPS, Rodiyah Shapiee menang di kawasan Batang Sadong dan Rubiah Wang menang di kawasan Santubong. Azalina Otshman Said, bintang politisi wanita BN berhasil mempertahankan kursinya di Pengerang – Johor.

Yang Di Pertuan Agong Malaysia, Sultan Abdullah melalui juru bicara istana mengemukakan para pemimpin partai dengan perolehan kursi terbanyak diminta berunding dan menyampaikan hasil rundingan untuk membentuk pemerintahan perpaduan, Senin (21/11/22) lepas tengah hari.

BACA JUGA :  Anies Berpacu dengan Waktu Mengukir Prestasi

Berbagai spekulasi mengemuka, Anwar Ibrahim seperti biasa mengklaim, pihaknya telah mendapatkan dukungan mayoritas. Isu yang berkembang, Zahid Hamidi akan memberikan dukungan kepada Anwar. Namun, desakan supaya Zahid mundur dari posisi sebagai Presiden UMNO/BN karena kekalahan paling ‘teruk’ sepanjang sejarah, terus menguat.

Bang Sam menyampaikan analisis di Bernama TV [dok. pri]
Shahidan Kassim yang merebut kembali kursi parlemen Arau setelah dibuang Zahid dan diambil Perikatan Nasional, mendesak Zahid mundur – seperti yang pernah dilakukan Najib Razak, selepas UMNO/BN kalah dalam PRU14.

Desakan yang sama dikemukakan oleh Shahril Hamdan. Mantan anggota parlemen yang juga mantan Menteri Komunikasi Malaysia Annuar Musa menyatakan, hasil PRU15 menunjukkan, mimpi buruk UMNO/BN menjadi kenyataan. Perseteruan di dalam tubuh UMNO antara Zahid dengan politisi UMNO yang berintegritas, menyebabkan UMNO hilang peluang untuk menang.

Ismail Sabri Yaakob – mantan PM 9 Malaysia yang berhasil mempertahankan kursi parlemennya dari Bera, diusung Khairy Jamaluddin, Annuar Musa, dan kawan-kawan untuk menggantikan Zahid dalam Perhimpunan Agung UMNO yang digantung sejak Juni 2022 lalu.

Kemungkinan terbesar Muhyiddin Yassin (PN) akan mengambil langkah kerjasama dengan GPS dan memperkuat koalisinya dengan PAS. Antara lain dengan melakukan power sharing yang berimbang antara PAS di Semenanjung dan GPS di Borneo. Namun, Muhyiddin hanya mungkin mengatasi keadaan yang dihadapi Malaysia, bila kabinetnya tak lagi gemuk seperti yang dulu.

Akan halnya Tun Mahathir terus dapat memainkan peran kontrol sebagai ‘kakek cerewet’ dari luar sistem sambil membenahi dan memperkuat partai Pejuang yang didirikannya, dan pada PRU 15 tak memperoleh satu pun kursi parlemen. |

Komentar