TILIK.ID — Kritikus dengan tagline Berpikir Merdeka, Said Didu, punya prediksi tentang Anies Baswedan di akhir janbatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Didu mengatakan pada Ahad tanggal 16 Oktober 2022 besok, Anies akan dilepas warga Jakarta dan disambut rakyat Indonesia untuk Indonesia.
Narasi mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu diungkapkan saat Hersubeno Arief menjadi host di kanal Youtube Said Sidu, MSD Channel yang dikutip Sabtu (15/10/2022).
Said Didu mengatakan alasannya mengapa rakyat Indonesia akan menyambut Anies untuk Indonesia. Menurutnya, masyarakat di daerah-daerah telah menyiapkan berbagai bentuk acara menyambut Anies Baswedan untuk menjadi presiden.
“Mulai dari Aceh sampai ke Papua sana. Dan hari Minggu warga Jakarta akan melepaskan Anies. Jadi saya pikir ini fenomena yang cukup menarik,” kata Said Didu.
Fenomena menarik ini, kata Said Didu, tentu ada penyebabnya, kenapa seperti itu, karena Anies bukan ketua partai, dia hanya Gubernur DKI, dan tidak pernah muter-muter seperti salah satu gubernur ke berbagai daerah.
“Tapi saya pikir, Anies ini diserang dari berbagai segi, setiap hari, setiap saat, tapi dia membalasnya dengan kinerja, bukan kata-kata,” ujar Said Didu.
Said Didu mengaku, dulu dirinya was was pada Anies Baswedan yang pandai merangkai kata-kata. Was-was karena khawatir dalam tiga bulan kedepan kepemimpinannya kehabisan kata-kata.
“Was wasnya saya, dia kehabisan perbendaharaan kata-kata tiga bulan kemudian. Itu saya was was. Karena kalau nggak, bisa menjadi kaset kusut. Tapi ternyata dia ubah, membalas dengan kinerja,” kata Didu lagi.
Itulah yang membuat Said Didu salut pada Anies Baswedan. Didu mengaku dirinya salah satu yang menduga kata-Anies akan menghadapi masalah dengan kata-katanya akan menjadi kaset kusut dalam tiga bulan menjabat gubernur.
“Tapi dia membalas kritikan dengan kinerja. Anies, menurut saya, handycap yang dihadapi sangat besar. Sangat sangat besar. Mungkin dia gubernur paling ribet di Jakarta, tidak pernah ada seperti ini,” kata Said Didu.
Said Didu juga mengungkap ada empat pihak yang menyerang Anies. Yaitu pemerintah pusat, partai penguasa, partai kecil PSI yang hanya punya wakil di DKI, dan Ahoker.
“Serangan itu dia tidak lawan dengan kata-kata,dia lawan dengan kinerja. Yang kita harus contoh ke Anies adalah kesabaran. Kesabaran dia, menurut saya, tidak ada yang bisa menyamai kesabaran dia menghadapi tekanan dan kritikan apapun,” katanya.
Didu kemudian memberi contoh bagaimana dia saat dihalangi Paspampres saat di Asian Games dan Piala Presiden. Anies, kata Said Didu pulang dengan sabat. Jiika saja itu Said Didu tentu tidak terima. Itulah kesabaran Anies.
“Banyak hal-hal kejadian di mana Anies selalu dihalangi setiap ingin melakukan sesuatu. Di Formula E rencana di Monas dihalangi dan akhirnya pindah kw Ancol. Juga pengerukan Kali Ciliwung saat Menteri PUPR di lokasi,” kata Didu.
Kesabaran adalah hal luar biasa dari Anies. Itu yang pertama. Yang kedua kenapa rakyat menyambut Anies, lanjut Said Didu, adalah Anies meninggalkan segunung prestasi, bukan segudang janji.(lms)
Komentar