BBM Naik, Anies Kucurkan Rp 62 M, Pengamat: Di Ujung Jabatan Masih Memikirkan Warganya

TILIK.ID — Di akhir-akhir masa jabatannya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan jajaran pemprov DKI Jakarta mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) karena pengurangan subsidi oleh pemerintah pusat.

Anies Baswedan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengeluarkan rekomendasi untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan upaya pengendaliannya.

Anies menjelaskan bahwa gejolak ekonomi dunia telah berdampak kepada Indonesia yang mengakibatkan adanya kebijakan penyesuaian harga BBM.

“Ketika itu, pemerintah mencoba menahan gejolak tersebut. Tekanannya makin besar dan tak ada pilihan kecuali melakukan penyesuaian harga salah satunya BBM,” kata Anies Baswedan awal pekan.

Dalam rapat bersama TPID itu, telah dikeluarkan rekomendasi yang salah satunya adalah menjaga tarif transportasi umum yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar tidak mengalami kenaikan.

Anies mengatakan bahwa pihaknya akan mengucurkan Rp 62,1 miliar sebagai tambahan public service obligation untuk TransJakarta dan Rp 4,25 miliar untuk angkutan laut. Sehingga warga Jakarta dan sekitarnya tidak perlu menanggung beban dari kenaikan harga BBM jika menggunakan transportasi umum.

BACA JUGA :  Ada Pihak RI Berhubungan dengan Israel, MER-C: Khianati Konstitusi dan Sejarah

“Jadi, publik yang naik bus TransJakarta tak perlu merasakan kenaikan harga tarif angkutan umum karena itu amat dibutuhkan. Ini segera dieksekusi dengan Rp 62,1 miliar untuk TransJakarta dan Rp 4,2 miliar untuk angkutan umum laut,” kata Anies.

Kebijakan Anies itu diapresiasi oleh pengamat politik dan Ketua Umum BroNies, Yusuf Blegur. Dia mengatakan apa yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta di akhir masa jabatannya beserta TPID dalam untuk memberikan keringanan kepada para pengguna transportasi umum di Jakarta agar tidak terdampak kenaikan harga BBM perlu diapresiasi.

“Sangat mengapresiasi dengan kebijakan dari Pak Anies dan jajaran pemprov DKI Jakarta, apalagi pada last minute akhir masa jabatannya, masih sempat membuat kebijakan yang berpihak kepada warga Jakarta,” kata Yusuf Blegur dalam siaran tertulisnya yang diterima TILIK, Kamis (15/9/2022).

Dikatakan, semua tentu berharap suntikan anggaran untuk transportasi bisa berlanjut agar pengguna transportasi umum di Jakarta tidak terdampak oleh kenaikan harga BBM.

Ia juga menambahkan rekomendari yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta TPID adalah salah satu perwujudan dari janji kampanye Anies pada 2017 lalu.

BACA JUGA :  Mahfud MD: Pakai Dana Besar dengan Itikad Baik dan Sesuai UU Tidak Melanggar Hukum

“Karena sesuai dengan janji beliau kan pada 2017 lalu dalam membantu kesejahteraan warga Jakarta” sambung Yusuf Blegur.

Anies berharap dengan kebijakan yang dikeluarkan nya dapat menciptakan keadaan yang stabil untuk para pengguna transportasi publik dan menumbuhkan minat para pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi umum.

“Kira-kira dengan cara seperti itu, masyarakat yang menggunakan kendaraan umum merasakan stabilitas dan yang kedua, yang menggunakan kendaraan pribadi, ayo pindah ke kendaraan umum,” pungkas Anies.

Sebelumnya Anies Juga meresmikan besaran maksimal tariff intergrasi transpoertasi MRT-LRT-TransJakarta sebesar Rp. 10 Ribu yang sudah aktif per tanggal 11 Agustus 2022. Tiket tarif integrasi bisa didapatkan melalui aplikasi JakLingko. Adapun, tarif integrasi berlaku apabila penumpang menggunakan lebih dari satu jenis angkutan umum massal antara MRT Jakarta, LRT Jakarta maupun TransJakarta. (lis)

Komentar